Chapter 14

33.4K 2.6K 175
                                    



5 bulan kemudian.


Ed senang berada didalam rumahnya yang sekarang .

Namun, ia seperti di dalam sangkar.

El melarang Ed untuk beranjak dari rumahnya .


Keluar rumah pun ia Takan bisa pergi jauh. Toh tak ada mobil.

Tak ada motor .


Ah tentang motor.

Ed tahu semua koleksi motor sportnya di buang . Tau apa?


El kelabakan! Ed tak menyentuh makanannya barang sedikitpun .


El yang memang pada dasarnya keras itu membentak Ed dengan tegas hingga bocah itu menurutinya .


Hah

Mengingat kembali membuat moodnya kesal .

Ditambah

Ia bosan .

Sungguh, ia tak di ijinkan untuk pergi dari rumah barang sedikitpun . Bagai dalam sangkar .


Ia suka pada awalnya .


Apapun yang diinginkan ia dapatkan dengan cepat . Namun,

Semakin lama ia bosan . Kesal .

Tau apa alasan El membawa Ed kemari?

' kau itu bocah begundal, kau tahu itu, benar begitu nak? Maka dari itu aku memilih tempat ini. Paling aman untuk mu. Untuk ku. Begitu pula anak kita '.


Sial!


Ketika El membawa buah hati mereka . Ia kalah telak!

Ed akan melakukan apapun demi buah hatinya .


Ia ibunya.

Ed memandang perutnya yang sudah terlihat . Mengelusnya dengan lembut . Tersenyum amat tulus .


Itu, tak luput dari pandangan El yang sedari tadi terdiam di depan pintu kamarnya .



Maka El berjalan mendekati Ed yang tengah berdiri di depan jendela kamarnya dimana seluruh pepohonan hijau langsung menyapanya .


Menyejukkan .


Begitu menyejukkan begitu di suguhkan dengan wajah Ed yang amat ia hargai . Cintai. Sayangi .


Sebut saja El berlebihan. Tak apa .


Itu faktanya .
Fakta bahwa ia memang sudah jatuh amat telak . Begitu jauh pada bocahnya .



Ed tak lagi tersentak kala sebuah lengan kekar milik El melingkar pada perutnya .


Kebiasaan El

Ia membiarkan El membelai lembut perutnya . Menghantarkan getaran aneh pada hatinya .


Selalu seperti itu. Ia amat suka .


"Ada apa,hm?".



El tahu . Amat tahu jika bocahnya sedang memikirkan sesuatu.


Namun sepertinya Ed terlalu enggan berbicara padanya .

Ah ia terlalu keras pada bocahnya.


SEME VS DOMINAN (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang