prolog

3K 261 31
                                    

Yoongi tidak pernah menyangka kalau kehidupan pernikahannya hanya bertahan seumur jagung. Wanita yang sangat dicintainya, yang dipilihnya untuk menjadi pendamping seumur hidup, malah dengan teganya berkhianat. Yoongi bisa memaafkan kesalahan apapun, kecuali pengkhianatan.

Satu tahun setelah perceraiannya, rupanya Yoongi masih belum bisa menambatkan hatinya kepada siapapun. Terselip rasa takut dalam dirinya, kalau-kalau suatu saat nanti dia kembali salah memilih pasangan hidup.

Bisa dibilang Yoongi sangat selektif memilih orang-orang yang masuk dalam kehidupannya. Setelah kejadian itu Yoongi tidak lagi mudah mempercayai seseorang. Untuk hanya sekedar berbagi cerita, atau menemaninya meminum Soju saja Yoongi tidak punya teman. Mungkin itulah sebabnya Yoongi sangat merasa kesepian belakangan ini.

Disuatu sisi Yoongi tidak ingin hidupnya terlampau begitu sepi hingga tidak ada orang yang bisa dia ajak bicara dan berbagi kebahagiaan. Disisi lain memang tidak mudah menerima orang baru dalam kehidupannya. Rasanya semua aset yang dia miliki saat ini tidak begitu berarti, tidak memberikannya rasa bahagia yang membuat hatinya menghangat.

"Kim Namjoon, kenapa belakangan ini aku merasa sangat kesepian. Tidak ada sesuatu yang begitu membuat ku bersemangat." Gumam Yoongi yang sedang memainkan gelas anggur di genggamannya.

Kim Namjoon adalah salah satu sekertaris yang paling dia percaya. Karena Namjoon adalah satu-satunya orang yang dia kenal cukup lama dan loyal terhadap dirinya. Namjoon bukan cuma sekertaris, lebih dari itu dia adalah sahabat Yoongi sejak kecil. Jadi sedikit banyak Namjoon tau apa yang sedang dirasakan Yoongi saat ini.

Yoongi bukan tipe orang yang senang mengeluh, jadi ketika Yoongi sudah berbicara begitu sudah bisa dipastikan kalau pikiran Yoongi sedang kacau.

"Kau butuh seseorang yang lebih dari sekedar teman. Bukalah hatimu kembali, Min Yoongi. Dan temukan seseorang yang mampu menemani mu." Namjoon kembali menuangkan anggur kedalam gelasnya.

"Aku tidak ingin menjalin komitmen dengan siapapun. Pernikahan hanya hubungan sialan yang selalu dijadikan tolak ukur kebahagiaan seseorang."

"Kau ini kan sudah kaya, kau juga tampan. Lalu apa yang ingin kau raih lagi, selain kebahagiaan berkeluarga."

"Kau benar, Kim Namjoon. Kehangatan keluarga, itu yang aku butuhkan. Aku ingin memiliki keluarga, tapi tidak ingin menikah."

Kening Namjoon berkerut, mencoba mengerti kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Yoongi. Bagaimana bisa dia akan memiliki keluarga tanpa menikah? Apakah dia hanya akan menghamili seorang gadis tanpa memberikannya kepastian pernikahan?

"Jangan bilang kau hanya ingin hidup bersama dengan seorang perempuan, menghamilinya, lalu membiarkannya begitu saja tanpa hubungan pernikahan?" Tukas Namjoon lalu menenggak anggur ditangannya.

"Bukan itu, aku hanya menginginkan seorang anak. Lalu aku akan mencurahkan semua kasih sayangku pada anakku."

"Lalu bagaimana kau akan mendapatkan seorang anak, kalau kau sendiri tidak ingin membuka hati untuk perempuan manapun?"

"Aku— mungkin akan mengadopsi seorang anak."

Sialan, Namjoon hampir saja tersedak anggur yang dia tenggak. Dia benar-benar tidak pernah menyangka kalau Yoongi akan berkata seperti itu.

Yoongi adalah pria yang sangat sehat di umurnya yang baru saja menginjak 29 tahun. Kemungkinannya untuk memiliki seorang anak biologis sangat besar. Lalu kenapa dia lebih memilih untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan, ketika dia bisa memiliki anak biologis?

Ternyata rasa trauma Yoongi terhadap pernikahan sanggup merusak akal sehat seorang Min Yoongi. Perempuan memang bisa menjadi sangat berbahaya.

"Min Yoongi, kau serius dengan ucapan mu barusan?" Ucap Namjoon tidak percaya.

"Ya, kenapa kau terkejut seperti itu?"

"Kau bisa memiliki anak biologis, kenapa memilih mengadopsi anak?"

"Aku bilang aku tidak ingin menikah."

"Kau harus menikah Yoongi."

"Tidak, aku hanya akan memiliki seorang anak. Tanpa harus melakukan pernikahan."

"Apa kau sudah gila?"

"Aku memang gila, dan anakku harus menyembuhkan kegilaan ayahnya."

"Apa maksudmu?"

Yoongi hanya menyeringai, tangannya masih bermain-main dengan sebuah gelas anggur yang masih terisi.

"Anakku nanti, harus multitalenta."


== DADDY! ==

Min Yoongi, 29 Yo.

Kim Namjoon, 29 Yo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Namjoon, 29 Yo.

Hello, aku bawa cerita baru lagi, tapi masih belum bisa terlepas dari main cast Min Yoongi hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hello, aku bawa cerita baru lagi, tapi masih belum bisa terlepas dari main cast Min Yoongi hehehe. Biasa bucin mah gini.

Fyi, Ini ceritanya bakalan ada unsur mature-nya, jadi please be smart ya kalau memang belum cukup umur skip aja bagian mantap-mantapnya nanti.

Kasih voment-nya dongss:^)

DADDY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang