SATU

65 6 0
                                    

•Sambutan hangat•

Bukan aku tidak ingat, hanya saja
Keinginan untuk mengingat sudah
Tidak ada.

~Gerald Samudra~

°°°

    "Lo yakin syif? Gue gak yakin lo bisa bikin kak Gerald suka sama lo!" Ejek Raina, cewek yang saat ini sedang berbicara dengannya merasa tersinggung, mana mungkin seorang Syifa Alicia Gustaf tidak bisa menaklukan laki-laki, gak ada sejarahnya!

    Syifa bangkit dari duduknya, ia merapihkan kerah baju putih nya itu, "gue cuma butuh waktu untuk membuatnya jatuh cinta..... Dan patah hati."

    "Yakin?" Fokusnya teralihkan pada seorang cewek berbadan mungil yang baru saja datang bergabung, "kak Gerald itu cowok yang dingin, dan gue rasa.... Lo perlu kaca deh syif!"
"Lo pada temen gue bukan sih?" Syifa kini terlihat lebih kesal, aneh saja ia memiliki dua sahabat tetapi sampai saat ini selalu saja meremehkan Syifa.
   
    Ela menjentikkan jarinya, "i knew, gimana kalo kita taruhan aja."
Raina dan Syifa saling pandang lalu menoleh ke arah Ela secara bersamaan, "maksud lo?"

    "If Syifa gak bisa dapetin kak Gerald, berarti dia harus serahin kak Gerald ke gue ataupun Raina, gimana?"

    Syifa membelalakkan matanya, yang benar saja? "gak...gue gak mau," sergah Syifa cepat.

    "Lo keliatan gak percaya dirinya syif."

    "Sebenernya apa si yang lo mau la?"
Ela menatap jijik Syifa, "Lo pengecut kalo gak mau nerima tantangan dari gue!"

    Syifa tidak bisa terus tertindas seperti ini, "oke, gue terima tantangan lo, ngasih Gerald buat lo kalau gue gak bisa dapetin dia!"

    Meski sebenarnya Syifa tidak yakin.

🌻🌻🌻

    Dengan langkah yang percaya diri dan senyum yang merekah di wajah Syifa, ia dengan lincahnya berlari ke pinggir lapangan basket, menyaksikan seseorang yang sedang dalam misinya.

    Mata Syifa berbinar ketika mendapati sosok yang ia nanti melirik ke arahnya, dia yakin itu lirikan untuknya. "Semangat kak Gerald!"
Seakan sudah tidak punya rasa malu lagi, Syifa tidak menghiraukan beberapa pasang mata yang menatapnya iri sekaligus, jijik.

    "Kak Gerald," Syifa berjalan ke arah cowok yang sedang mengusap keringatnya menggunakan handuk kecil yang ia bawa.

    Sorot mata itu, begitu hitam dan tajam. Mampu mengusir seribu serigala yang akan menghadang saking seramnya. Tapi Syifa tetap pada tempatnya, memberikan minuman isotonik agar tubuh cowok itu tetap segar meski terlihat lelah.

    "Buat kakak," Syifa memberikan minuman itu, tapi hanya dapat lirikan tajam. Manik mata itu yang awalnya melirik ke arah minuman kini sudah menatap manik mata milik Syifa, membuat cewek itu kikuk tidak dapat bergerak.

    "Udah ngaca sebelum ini?"

    Lengan yang sebelumnya terapung mengiming minuman, kini turun tepat saat cowok itu mengatakan empat kata yang sangat menyakitkan. Tapi Syifa tau, dia harus mendapatkan Gerald. Karena bagaimanapun juga, dia harus bisa demi ayahnya. seperti apa sih tipe ceweknya?

Love MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang