SEBELAS

12 2 0
                                    

•dalam hati•

Manusia selalu menyangkal
Tentang rasa yang andil.

~Love mission~

°°°

    Perasaan Syifa sulit di artikan. Senang, sedih, atau takut. Takut kehilangan. Entahlah, untuk saat ini Syifa tidak ingin banyak pemikiran aneh, berfikir positif lebih baik. Apalagi, posisinya sekarang sedang berada di rumah Gerald. Lelaki itu mengajaknya untuk ke rumah Gerald, Syifa hanya nurut dan mau-mau saja.

    "Lo paper gak?" Gerald menyimpan tas sembarang di sofa, kini Syifa sudah duduk di sofa yang pasti mahal itu.

    "Laper."

    "Kita masak yu!"

    Syifa menatap heran Gerald, sifat  lelaki itu sangat aneh hari ini. Ah seperti ini saja sudah cukup, tapi selamanya. Baiklah, Gerald tetap jadi lelaki yang Syifa inginkan seperti ini, dan Syifa tetaplah menjadi wanita yang selalu Gerald idam-idamkan.

    Syifa menyimpan tasnya tepat di sebelah tas Gerald, dia membuntuti Gerald yang sudah lebih dahulu ke dapur.

    "Kakak sendiri di sini? Kok sepi?"

    "Bokap sama nyokap lagi sibuk, ada bibi asisten, tapi gatau ke mana mungkin lagi ke pasar."

    Syifa hanya membuka mulutnya membentuk lingkaran.

🌻🌻🌻

    Ela sibuk mencari dimana keberadaan Syifa, menanyakannya pada guru piket dan wali kelasnya, tapi yang ia dapatkan adalah hal yang tidak ingin ia harapkan. Syifa di alpa kan di sekolah untuk hari ini. Anehnya, dari tadi Ela tidak melihat dimana keberadaan Gerald, mengapa serba kebetulan? Apa Syifa ingin menghindar darinya? Ah sialan.

    "Duduk kenapa sih la?" Raina yang dari tadi melihat Ela tidak bisa diam, bulak-balik keluar kelas, keluar, masuk lagi. Ah memusingkan.

    "Lo tau gak sih dimana Syifa?"

    Raina menggeleng, "gue geli aja lihat Lo nyari Syifa sampai segitunya, kenapa si?"

    "Kak Gerald juga gak berangkat."

    "Yaudah si la, yang gak berangkat mereka kenapa Lo yang ribet sih?"

    Ela menghela nafas kasar, dia duduk di kursinya lalu menenggelamkan kepalanya di antara lipatan tangan yang ia buat sendiri.

    "Gue ngerti, jangan-jangan Ela dan kak Gerald bolos berdua? Ah sialan."

    Raina hanya tersenyum kecut mendengar dugaan-dugaan yang keluar dari mulut Ela.

    Rasanya aneh saja, ada goresan kecil di hati Ela, apa dia benar-benar menyukai Gerald? Kalau ia, baguslah. Tapi rasanya rasa sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

🌻🌻🌻

    Gerald menyiapkan wajan dan menaruhnya di atas kompor. Syifa sibuk menyiapkan bumbu untuk nasi goreng, dengan ketelatenan yang Syifa punya, dengan cepat ia bisa menyelesaiknnya. Syifa memanaskan minyak lalu memasukkan bumbu nasi goreng terlebih dahulu.

    "Kenapa bumbunya dulu syif?" Gerald fokus memperhatikan Syifa yang sedang memasak nasi goreng di hadapannya.

     "Ya kalo nasinya dulu nanti bumbunya kurang Mateng."

    Syifa memasukkan telur lalu mencampurnya dengan bumbu yang barusan di masukan. Syifa mengambil nasi dan memasukannya.

    Gerald tersenyum melihat Syifa, ah rasanya seperti ini saja sudah cukup. Syifa yang ingin di hargai dan Gerald yang selalu menemani.

    "Nasi gorengnya Mateng," ucap Syifa sambil menunjukkan satu mangkuk besar nasi goreng.

    Gerald berjalan menuju meja makan dan menyiapkan dua piring, untuknya dan untuk Syifa. Syifa membawakan nasi goreng untuk Gerald lalu mengambil untuknya. Kompak.

    "Ayo makan." Gerald mengambil suapan pertama kali tersenyum senang mendapati rasa yang sangat enak.

    "Enak banget"

    Syifa hanya tersenyum menanggapi Gerald yang begitu bahagia dengan senyumannya, baru kali ini Gerald terlihat begitu bahagia.

🌻🌻🌻

    Setelah makan, dan menyuci piring bekas makan mereka berdua Syifa duduk di sofa sambil memilin rambut Gerald yang sekarang duduk di lantai dengan badan yang di senderkan di sofa tepat di samping bawah Syifa.

    "Kak Gerald suka anime?"

    "Gak."

    "Kok banyak banget kaset anime? Dan sekarang kita lagi nonton anime?"

    "Karena Lo suka anime."

    Syifa membelalakkan matanya, APA? Gerald tahu apa yang Syifa suka? Kenapa? Kok bisa?

    "Kok tahu?"

    Gerald melirik ke arah Syifa, "Lo gak tahu ya selain gue ganteng gue juga pinter."

    Syifa tersenyum kecut sambil menarik satu helai rambut Gerald membuat lelaki itu meringis. "So banget."

    Gerald tertawa kecil, "Lo suka sama gue?"

    "Gak." Syifa menjawab dengan cepat.

    "Masa?"

    "Iya."

     "Oke deh kalo gitu, tadinya gue mau suka juga sama lo."

     WHAT?? Syifa turun lalu duduk di lantai sambil menghadap Gerald, "kakak mau suka sama aku?"

    Gerald mengangguk. "Tapi tadi Lo udah bilang engga, yaudah gak jadi."

    "Ish kak Gerald," rengek Syifa sambil menarik pelan baju lengan Gerald, "suka sama akunya jadi dong!!!"

    "Kenapa emangnya?"

    "Aku suka bangeeeeeet sama kakak soalnya!"

    Gerald tersenyum gemas, lelaki itu mencubit pipi Syifa membuatnya berwarna merah merona. "Iya deh, jadi."

    "SERIUS?"

    Gerald mengangguk.

🌻🌻🌻

Sore gini di kasih yang manis-manis aja deh. Kasian juga sama Syifa di cuekin Mulu (hahaa)

Gak ingkar janji kan? Wkwk

Sayang kalian:*

Love MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang