The Chance 4 | ketust and judest

13 3 0
                                    

SELAMAT MEMBACA●
—————————————
@reisabitaaa
@tsabitaa.sy
@Marella.prnt
@Ninorcop.prsy

"Paham kan sekarang?" Tanya Ella yang sedari tadi mengajarkan Nino tetapi lelaki itu masih tetap saja tidak masuk ke dalam otaknya.

"Bingung ah gue, males" keluhnya kesal.

"Baru setengah jam aja udah ngeluh, apalagi berjam-jam" sahut Ella. Nino melirik Ella tajam.

"Istirahat dulu gue, capek"  ucapny nya judes.

"Oke, 2 menit" ucap Ella.

"15 menit"

"Mau pinter gak?" Ujar Ella. "Kalo 15 menit tuh kelamaan!" Tegas Ella.

"Tau dari mana lo nama gue?" Tanya Nino.

"Ya, kan tadi Bu Tika manggil nama lo," jawab Ella.

"Nama lo?" tanya Nino dengan nada datar

"Maksudnya apa?" Tanya Ella sambil menyeritkan dahi.

"Nama"

"Nama siapa?" Tanya Ella yang masih bingung. Lelaki tersebut membuang nafasnya kasar, bingung bagaimana menghadapi cewek yang keterlaluan polos ini.

"Nama lo siapa?" Tanya Nino datar dengan ekspresi yang sama.

"Oh, nama gue? Lah emang dari tadi lo gak kenal gue?" Tanya Ella.

Lelaki itu hanya menatap manik mata Ella yang menurutnya sangat indah, berwarna coklat terang. Di tambah bibir mungil berwarna pink. Ella memang sangat imut apa lagi di pipinya yang sedikit tembam dengan kulit putih mulusnya menambah kesan imut pada gadis itu. Selain imut Ella juga sangat polos, dia juga sedikit percaya diri, dan juga gadis itu memiliki segudang prestasi. Ella selalu menghabiskan waktunya dengan membaca buku, entah apapun bukunya tetap Ella akan membacanya. Bukan hanya buku novel tetapi juga buku pelajaran yang ia utamakan.

Berbeda dengan Nino yang suka nongkrong di warung dekat sekolah
Setiap pulang sekolah, Nino sering membawa vape ke sekolah, kebiasaan dari Nino adalah sering bolos pelajaran dan memilih pergi ke taman belakang sekolah atau pergi ke rooftop untuk nenyesap vape nya. Nino juga sulit untuk memasukkan pelajaran ke dalam otaknya. Diumur 10 tahun Nino les privat dirumahnya,
Tapi tidak ada peningkatan dalam diri Nino.

Ella menjulurkan tangannya di hadapan Nino, lelaki itu menatap Ella bingung tetapi masih dengan ekspresi yang sama. Datar.

Tanpa menunggu lama Nino menjulurkan tangannya Ella segera menarik tangan Nino agar menerima salamannya. "Kelamaan lo , tangan gue capek, kenalin gue Marella putri Renata, lo bisa panggil gue Ella." Kata Ella sambil menggerakan tangan nya yang bersalaman dengan Nino keatas dan kebawah bak bersalaman dengan seorang pejabat.

Mereka pun melepaskan salamannya dan mulai belajar kembali. Tak terasa matahari telah tenggelam kini saatnya Ella untuk kembali ke rumahnya.

"Lo gue anter" ucap Nino datar dari Belakang Ella, dan gadis itu pun segera membalikkan tubuhnya menghadap kearah Nino.

"Eh gausah lagian kan lo capek abis belajar" balas Ella "btw mama lo mana? Gue sekalian pamit" kata Ella sambil celingak-celinguk. Nino pun pergi meninggalkan Ella sendirian, entah apa yang di lakukan Nino. Tak lama kemudian Lina ibunda Nino datang menghampiri Ella yang sedang duduk di sofa.

Ella pun buru-buru menyalimi Lina, "tante maaf saya mau pamit dulu ya" kata Ella dengan sopan dan tersenyum.

"Iya sayang, oh ya No kamu anteri Ella pulang gih" ucap Lina kepada Ella.

"Eh gausah tante, lagian tadi Nino capek gara-gara kebanyakan mikir, jadi mendingan Nino istirahat aja." Kata Ella tidak enak hati.

"Loh, gakpapa Ella, ini udah malem gak baik perempuan keluyuran malem-malem, lagian Nino kan laki masa gak kuat sih" Lina melirik Nino meremehkan. Nino yang merasa tersindir pun memutar bola matanya.

"Yaudah deh, terserah tante aja" akhirnya Ella pun pasrah daripada meributkan hal sepele.

※※※

Nino mengantarkan Ella dengan mobil honda jazz ke sayangannya, karena itu adalah kado dari orang tuanya untuk Nino. Di dalam tidak ada pembicaraan apapun hingga Ella pun memecahkan kesunyian itu, karena ia tidak suka dengan keadaan yang sepi seperti kuburan, kecuali saat ingin tidur.

"No besok kita belajar lagi?" Tanya Ella.

Lelaki itu diam tak mengubris pertanyaan yang dilemparkan oleh gadis itu. "Ninoo" panggil Ella sekali lagi.
"Lo itu budek atau pura-pura budek sih?" Tanya Ella dengan suara sedikit keras.

"Kalo lo masih ngomong lagi gue turuni lo disini" Kata Nino ketus. Ella langsung diam tancep dan tidak mengucapkan sepatah kata pun karena ia takut dengan ancama Nino, karena di perjalanannya ini adalah tempat yang sepi.

Tak membutuhkan waktu yang lama setelah Ella memberikan alamatnya akhirnya Ella sampai didepan gerbang rumahnya dengan selamat, Ella langsung keluar dari mobil Nino dan menunggu mobil itu pergi dari hadapannya. Kaca terbuka dengan perlahan memperlihatkan wajah Nino "Besok lagi". Ucap lelaki itu singkat dan Ella mencoba mencerna perkataan Nino yang sangat singlat itu. Mobil yang ditumpangi Nino pun melaju pergi dari hadapan Ella.

Ella pun masuk kedalam rumahnya. Ia langsung disambut kedatangannya dengan kehadiran Nera. "Loh kok lo ada di sini Ner, om Reza gak pulang malem ini?" Tanya Ella.

Nera hanya cengengesan "iya tadi bokap gue ngabarin tante Rina, klo sekarang sampe lusa bokap gue gak pulang" kata Nera.

"Yes!!" Ucap Ella dengan semangat sambil tangannya meninju ke udara.
"Akhirnya gue tidur sama lo deh" Ella langsung jingkrak-jingkrak kesenangan karena selama beberapa hari ini ia akan tidur bersama sahabatnya. Nera.

Keduanya pun masuk kedalam rumah tampak sepi. "Loh nyokap sama bokap gue kemana?"tanya Ella sambil melihat sekeliling.

"Tuh kan sampe lupa gue ngomongin, nyokap ama bokap lo lagi keluar kota tadi siang pas lo lagi ngajar Nino. Dia bilang sekalian nitipin lo ama gue." Kata Nera.

"Berapa lama?" Tanya Ella lagi

"Gak tau dah gue, bilangnya sih katanya sampe seminggu" jawab Nera.

"Bused lama bener dah tuh.." semprot Ella histeris.

***

Keduanya masuk masuk menuju kamar Ella sambil membawa makanan untuk mereka cemil. "Oke sekarang gue mau tanya, gimana tadi ngajarin si anak most wanted di sekolah kita?" Tanya Nera seperti mengentrupsi seorang tahanan.

"Ya, gitu dianya cuek plus judes nya minta ampun. Pengen gue sobek aja sekalian tuh ulut biar gak bisa ngomong sekalian" kata Ella sadis.

"Sadis amat neng" keduannya langsung tertawa bersama-sama sambil mmenimati moment bersama sahabat konyol.

Next?comment

Heiii!! Gmn ceritanya? Bagus kagak
Kalo bagus kasih vote yaw...
Lalo ada kekurangan kalian bisa comment!

Ceritanya masih lanjut yahhh
Jangan lupa baca Nat and Nath

Gresik,
17-03-20

THE CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang