The Chance | kencan dan hadiah

6 2 0
                                    

Follow:
@reisabitaaa
@tsabitaa.sy
@marella.prnt
@ninorcop.prsy

"Sorry ya, jadinya lo nunggu lama" ucap Ella tak enak hati. Karena sedari dari tadi Nino setia menunggu Ella, yang sangat molor.

"Ngakpapa" jawabnya. Lelaki itu masih terfokus pada kemudinya dan jalanan untuk keselamatan.

Didalam mobil, tak ada satupun suara yang muncul, hanya ada suara mesin halus yang dikemudikan lelaki tersebut. Beberapa menit kemudian mobil tengah terpakir tepat didepan sebuah mall yang ada ditengah kota.

"Kok kesini?" Tanya Ella heran sekaligus bingung. Karena Nino berkata bahwa lelaki itu akan mengajak kerumahnya, tapi mengapa ia mengajaknya kesebuah mall?

"Jenuh aja dirumah" kata Nino yang sedang merapikan pakaiannya. Ella hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Keduanya memasuki mall tersebut. Keduanya berjalan beriringan, banyak pasang mata yang tengah memperhatikan keduanya. Karena ketampanan Nino dan Kecantikan Ella.

"Kita mau kemana?" Tanya Ella. Jujur saja gadis itu tak suka lama-lama berada didalam mall, apalagi jalan-jalan tak ada tujuan.

"Mampir ke toko ice cream bentar" kata Nino. Dibalas anggukan singkat Ella. Lelaki itu berjalan sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana jeans nya. Sedangkan Ella berjalan sambil memegangi tas selempangnya.

Keduanya telah sampai di kedai ice cream yang ada di mall itu. Keduanya langsung memesan rasa ice cream kesukaannya masing-masing. Selang beberapa menit pesanan mereka telah sampai dan keduanya melahap ice cream itu dengan hikmat.

"Kita belanja yuk" ajak Nino. Ella yang diajak menjadi bingung sendiri.

"Hah?" Kali ini Ella menjadi linglung sendiri "hhmm, mau belanja apa?" Tanya Ella. Belum sempat Ella mendengar jawaban dari Nino, lelaki itu langsung menariknya.

Keduannya berjalan memasuki toko pakaian branded terkenal. Ella hanya bisa menebak-nebak di pikirannya sendiri. Apakah Ia akan dibelanjakan oleh Nino, ah itu tidak mungkin, kemungkinan Nino akan membelikan pakaian itu untuk Eilis tunangannya.

Nino berjalan mengambil gaun berwarna peach tepat warna kesukaan Ella. Ella yang menginginkan gaun itu menahan dirinya untuk tak merebut gaun tersebut. Toh, itu untuk tunangan nya Nino.

"Ini bagus gak?" Tanya Nino pada Ella.

"Bagus, cocok buat lo kok" canda Ella, mendapat tatapan dingin dari Nino. "Bagus-bagus, gue cuma bercanda kok"

>>>>••••••••<<<<

Setelah selesai mengelilingi mall . Mengunjungi beberapa toko hingga menikmati kuliner yang ada di mall tersebut.

Keduanya merasa sangat puas dan bahagia. Hingga tak terasa matahari mulai terbenam, langit mulai menggelap dan matahari tergantikan oleh bulan. Keduanya tengah sampai didepan rumah Ella. Gadis itu keluar dari mobil Nino diikuti lelaki itu.

"Mau mampir dulu?" Tanya Ella. Dibalas anggukan singkat dari Nino.

"Emang boleh?" Tanya Nino.

"Ya boleh dong, emang siapa yang ngelarang?" Kata Ella. "Yuk" ajak Ella mempersilahkan Nino untuk masuk.

Bukan bermaksudnya untuk apa-apa. Nino hanya takut terlihat tetangga melihat seorang cowok masuk kedalam rumah cewek sendirian. Takut jika terjadi kesalah pahaman.

"Duduk dulu No, mau minum apa?" Tanya Ella.

"Terserah lo aja" jawab Nino.

"Gue ngak tau minuman kesukaan lo"

"Emang kalo mau jadian harus tanya minuman favoritnya dulu ya?" Ella dibuat bingung oleh Nino. Sebenarnya Nino hanya mengetest kepekaan seorang Ella.

"Maksudnya apaan deh" jawab Ella. "Disini ada banyak macam rasa minuman. Mau rasa apa?" Tanya Ella.

"Rasa hambar ada gak?" Ella menganggukkan kepalanya dan berlangsung pergi menuju dapur untuk mengambil minum.

"Eh El udah pulang lo ternyata"kata Nera yang tiba tiba muncul dibelakang Ella yang sedang mengisi air putih di gelas kosong. Nera mengambil apel yang ada dikulkas dan duduk di meja makan untuk menyantap buah itu.

"Iya nih," jawab Ella singkat. Gadis itu ingin pergi keruang tamu dan memberikan minuman itu kepada Nino.

Ella bingung sendiri. Mengapa diruang tamunya kosong? Dimana lelaki yang duduk disofa tadi? Ella bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Ditempat yang sempat Nino tempati terdapat sebuah kotak merah muda berukuran sedang di bungkus dengan sangat rapi. Ella mengambilnya dan menggoyangkan kotak tersebut pelan, ingin tahu isinya.

Tapi sepucuk kertas jatuh mengenai kaki Ella. Ella langsung mengambil kertas tersebut dan mulai membacanya.

Hai Ella!
Thanks ya udh nemenin gue jalan-jalan tadi. Tapi itu bagi gue bukan lagi jalan-jalan, tapi kencan. Lo bingung? Oke sama gue juga bingung. Gue bingung gimana caranya ngungkapin perasaan gue ke elo. Tadi gue coba kasih lo kode. Tapi lo malah gak paham. Tapi tenang gue cuma ngetest doang kok. Maaf ngerepotin lo yang udah bawain air rasa hambarnya:D

Jadi maksud gue menghilang pulang gak pamit karena mau ngasih sesuatu buat lo. Mungkin lo tahu isinya. Gue gak tau lo suka atau gak. Karena gue bukan hati lo.

Btw kadonya dibuka yaaa!!

-Nino

Ella langsung membuka kotak tersebut. Sebuah gaun yang sangat Ella ingin coba. Ternyata gaun ini untuknya. Ella tak menyangka jika gaun yang Nino tunjukkan tadi untuknya. Ella sangat senang tak terhingga.

Didalam kotak tersebut juga terdapat sobekan kertas. Ella langsung mengambilnya.

Gaunnya dipake!
Besok malem gue jemput
Dandan yang cantikk!

Sungguh Ella sangat bingung. Pemikiran pria itu terlalu rumit untuknya. Karena pemikirannya tak serumit itu.

<<<<<<•••••••••>>>>>>
Next chapter?? Vomeent dulu dongg

Sorry klo typo


Gresik
09-06-2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang