The Chance 6 | tunangan

5 2 0
                                    

●●●●●selamat membaca●●●●●
↓↓Follow↓↓↓
@reisabitaaa
@tsabitaa.sy
@marella.prnt
@ninorcop.prsy

"Maksud lo apa, gue gak paham sama yang lo ucapin" Ella bertanya dan membuat Nino mendengus sambil tersenyum miring.

"Sekarang lo jadi pacar gue" ungkap Nino dengan suara yang sedikit keras karena capek dengan kepolosan Ella.

"Gak gue gamau, gue turun aja daripada ngomong gak penting sama lo" Ella ingin beranjak pergi tetapi tangan besar itu memegang lengan tangan kanannya.

Dengan refleks Ella pun berbalik dengan cepat yang membuat keseimbangannya oleng. Untung saja Nino segera menahan tubuh Ella.

Nino pun menjadi salah tingkah "gue mau minta tolong sama lo"

"Tolong apa?" Tanya Ella dengan dahi berkerut, bingung.

"Jadi gini gue mau di tunanganin sama si Eilis karena ayahnya kerjasama di perusahaan tempat kerja papa gue, jadi lo pura-pura jadi pacar gue biar acara tunangannya dibatalin" kata Nino.

Ella hanya menganggu-nggukkan kepalanya tanda ia paham apa yaang di ucap kan Nino. "Oke, gue mau bantu, tapi ada syarat nya"

"Apaan lagi sih pake syarat-syarat segala, ribet amat lo" Ujar Nino.

"Yaudah" Ella langsung membalikkan tubuhnya tapi lagi-lagi Nino menahannya. "Iya deh apa syaratnya" tanya Nino pasrah "tapi jangan aneh-aneh" Ella langsung menganggukan kepalanya sumringah.

"Jadi lo harus bantu gue dengan belajar, waktu gue pulang dari rumah lo, lo bisa istirahat sebentar terus malemnya gue vidcall, gue pengen ngawasi lo meskipun cuma vidcall. Setiap gue ngajari, lo harus langsung paham dan rubah sikap lo yang..." Ella tampak berfikir "gitulah pokoknya" kata Ella panjang lebar "gimana?" Nino mendengarkan Ella yang berbicara tak ada henti-hentinya.

Nino mendengus kesal "iya-iya, gue mau"

"Nah gitu dong impaskan jadi gue gak susah-susah lagi buat ngajarin elo, eist...btw sampe kapan kita pura-pura pacaran?"tanya Ella.

"Sampe acara tunangannya beneran di batalin" kata Nino dan membuat Ella mendengus lalu berbalik pergi menuju kelasnya. Lorong-lorong kelas sudah terlihat sepi karena bel telah berbunyi 3 menit yang lalu. Hanya lelaki itu yang masih diam diroftop.

Ella berjalan dengan pelan, ia takut jika guru mapel ini telah tiba di kelas. Dan membuat ia akan di coret menjadi anak yang tidak disiplin. Keberuntungan ada di tangan Ella untuk hari ini guru mapel belum mendatangi kelasnya.

"Hai....baby honey" teriak seseorang dari belakang Ella dan membuat gadis itu terlonjak kaget. Refleks Ella menghadap ke belakangnya. Nera.

"Sumpah lo ngagetin gue aja sih Ner, untung jantung gue gak copot" ucap Ella membuat lelucon. Tapi Nera masih memasang wajah berbinar sedari tadi pada kedatangan Ella.

"Lo ngapa?" Tanya Ella melihat sikap Nera dan membuat ia tertawa kecil.

"Udah buruan, gue nunggu lo lama bener nih sampe lumutan" kata Nera yang membuat Ella menyeritkan dahinya bingung.

"Maksud lo apa deh, gue bingung" seketika wajah Nera menjadi murung.  Dan datar.

"Ngomong ama lo itu butuh penjelasan ternyata" kata Nera. "Jadi gini Marella putri renata, putri dari bapak betrand dan ibu Rina, gue mau dengar yang lo omongin sama si Muka datar, gaada senyumnya gaada ekspresinya, mendingan aja tu muka di semen sekalian biar rata tuh"

Ella hanya ber "O" ria sebagai "siapa tuh muka datar?" Tanya Ella masih cengengesan karena ucapan Nera yang terlalu bar-bar. jawaban dari Ella membuat gadis itu naik darah.

"Ya rab, ya tuhan semesta alam sadarkanlah teman hamba ini!!" Kata Nera berlebihan membuat Ella hanya cengengesan tak berdosa, namanya juga Ella_-

"Iyah deh gue ntar cerita tapi dirumah aja, sekarang udah ada bu Erika dateng sekarang lo duduk dan belajar dengan rajin okeh!" Ucap Ella sambil mengancungkan jempolnya kearah tepat didepan wajah Nera. Yang membuat Nera mendengus kesal menghadapi spesies seperti Ella.

'Okeh fix gue lumutan' batin Nera sambil berjalan menuju bangkunya yang ada di sebrang sebelah kiri Ella.

***
Bel pulang berbunyi membuat seluruh kelas 12 IPS 6 bersorak ria. Semua siswa siswi berhamburan keluar kelas dan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing. Ada pula yang dijemput dengan orang tuanya. Nino menuju keparkiran bersama 2 teman- teman ajaibnya.

"Gue cabut ama Alex dulu, selamat belajar gans" pamit kevin.

Keduanya pergi menggunakan motor mereka sendiri. Nino menunggu Ella sambil memasang earphonenya di kedua telinga.

Nino melihat beberapa pasang mata sedang menatapnya kagum terutama para gadis yang berjalan menuju kegerbang sekolah. Sehingga mereka tidak fokus pada jalannya dan ada yang menabrak punggung teman yang ada didepannya, saking fokusnya melihat ketampanan Nino. Nino tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Karena sedari tadi matanya mencari seorang gadis yang akan mengajarinya.

Sambil menunggu Nino bersandar di jok motor besarnya sambil memejamkan dan menikmati lagu yang didengarnya saat ini.

"Nino!" Teriak gadis dengan suara alay dan menjijikkan siapa lagi kalau bukan Eilis and the gank. Yang membuat Nino membuka matanya dan mendengus kesal sambil memutar matanya 180°.

"Anterin aku pulang dong, hari ini aku lagi gak bawa mobil nih yank" kata Eilis sambil menggantungkan tangannya di lengan Nino yang membuat lelaki tersebut risih dan mencoba melepaskannya. Nino menatap sekeliling dan matanya menangkap seorang gadis cantik, berkulit putih dengan lesung pipit siapa lagi kalo bukan Ella, yang sedang tertawa bersama Nera.

"Gue udah punya pacar jadi, lo gak usah ganggu gue lagi" kata Nino didepan Eilis, dan membuat gadis itu dan kedua temannya ikut terkejut.

"Eh sayang gak usah bercanda deh, kan aku tunangan kamu" kata Eilis dengan wajah di imut-imut kan. "Emang siapa si pacar kamu, biar aku omongin kalo kamu udah punya tunangan"

Ella mendatangi Nino yang sedang bersama Eilis and the gank. Mereka tampak serius, dan membuat Ella menunggu sebentar untuk mereka selesaikan pembicaraannya. "Ner, mendingan lo kemobil aja udah di tunggu mang Abin tuh, gue nunggu Nino selesai bicara sama si Eilis aja, takut ganggu."

"Oke, lo ngakpapa kan gue tinggal?" Tanya Nera dan di balas dengan anggukan singkat dari Ella.

Nino melihat Ella yang sedang duduk di kursi didepan kantor guru, dan segera memanggilnya. "Ella!" Teriak Nino hingga membuat Ella menolehkan wajahnya kearah panggilan tersebut. Ella mendatangi Nino.

"Sekarang gimana?" Tanya Nino ke Eilis. Ella yang baru datang pun langsung di kejutkan dengan lengan besar dan gagah di bahunya. Siapa lagi kalo bukan Nino. Ella membulatkan matanya sempurna, dan menelan air liurnya sedikit susah.

"Gue gaada waktu buat ngomong sama lo, dan membuat waktu gue terbuang sia gara-gara lo" kata Nino kepada Eilis. Dan menaiki motornya bersama Ella, dengan cepat Nino meninggalkan Eilis yang sedang ngomel sendiri.

"Apa bagusnya dia sih, orang kayak jalang gitu masih aja di pacarin" balas Eilis tak mau kalah. "Liat aja lo El, gue bales." Kata Eilis. Sahabatnya hanya menahan tawa melihat Eilis ditolak oleh Nino.

Next?vomeent
Yukz! Gmn ceritannya kawan maap kalo taipo;^
Okelah aku jarang post lagi sibuk soalnya. Wkwkw
Buat kalian dengan kondisi dengan adanya virus ini kalian jangan lupa jaga kebersihan yaw, dan kalo habis kluar rumah jangan lupa cuci tangan. Jangan lupa pake masker juga okeh👌

Jangan sakit ya! Nanti siapa yang baca ceritaku ini,,,wkwk canda koq

THE CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang