💌💌💌💌💌"Ga usah, sini naik bareng gua aja"
"Stev?"
Queen terkejut melihat kakak kelas yang menurutnya sangat menyebalkan itu menaiki motor ninja merahnya dengan helm full face yang dibuka.
"Iya yuk naik, gue anter"
"Hah?"
"Eh anjr ko keren sih nih cowo satu" Batin Queen.
"Alahh lama lu, ayo buruan naik keburu tambah siang ini" Seru Stev kesal melihat Queen yang hanya diam saja ditempatnya.
"Beneran? Emang rumah kita searah?"
"Ya mana gue tau, gue kan gatau rumah lu dimana. Ntar lu tunjukin aja deh jalannya"
"Hah yang bener aja nih? Dia gatau rumah gue tapi mau nganterin gue?" Batin Queen.
"Tapi rumah gue jauh"
"Terus? Heh denger ya lo, gue itu cowo udah biasa main jauh. Emang kaya cewe jauh dikit udah bingung" Balas Stev kesal.
"Iya iya ini naik" ucap Queen kesal sambik menaiki motor tinggi itu.
"Nih pake, buat nutupin paha lo" ujar Stev melepaskan jaketnya seraya menyerahkanya pada Queen setelah melihat Queen yang kesulitan menutupi pahanya yang sedikit terbuka karena roknya tersingkap.
"Thanks" ucap Queen pelan.
Kemudian motorpun mulai melaju meninggalkan halaman sekolah.
💌💌💌💌💌
Sesampainya dirumah Queen, Stev menghentikan motornya di depan gerbang rumah Queen.
"Thanks ya udah nganterin gue" ujar Queen seraya turun dari motor.
"Oke, santai aja. Btw rumah lo ko sepi kayaknya?" Tanya Stev melihat rumah Queen yang sepertinya sepi itu.
"Oh iya, bokap nyokap masih kerja. Terus ART sama sopir juga lagi libur. Makanya kelihatan sepi"
"Ohh, yaudah gue duluan ya" ujar Stev seraya menghidupkan motornya.
"Oke, sekali lagi thanks ya udah nganterin"
Stev hanya mengacungkan jempolnya kemudian melajukan motornya meninggalkan rumah Queen.
Namun setelah masuk rumahnya, Queen baru tersadar akan sesuatu.
"Lah? Ini jaketnya Stev masih di gue weh. Ko bisa lupa sih, yaudah deh gue kembaliin besok aja sekalian dicuci" ujar Queen seraya menuju kamarnya.
💌💌💌💌💌
Sesampainya di rumah, Stevan langsung menuju kamarnya di lantai dua dan menyadari sesuatu yang kurang darinya.
"Lah jaket gue mana?" Ujar Stev bingung.
"Oiya belum dikembaliin sama Queen tadi, kelupaan kali ya" Ucap Stev mengangkat bahunya cuek seraya berganti baju dan segera turun ke bawah.
"Stev udah pulang?"
Stev menoleh dan ternyata ada mamanya yang sedang menonton televisi.
"Iya ma"
"Mau kemana lagi, baru aja pulang Stev"
"Ini ma, Stev mau main sama temen. Boleh ya ma?"
"Kamu ini gimana sih baru aja pulang Stev, udah mau pergi lagi" ujar mamanya heran.
"Stev udah ditungguin temen-temen nih ma, boleh ya ma?" Ujar Stev memelas.
"Hmmm yaudah, kamu mau makan siang dulu ga? Mama masakin dulu kalo mau?"
"Engga usah deh mah, Stev makan sama temen - temen aja nanti" ujar stev
"Yaudah, jangan pulang malem - malem ya"
"Iya mah, makasih mamah sayang" ujar Stev seraya berlari keluar rumah menyusul teman - temannya yang sudah menunggunya di markas mereka.
Mama Stev yang melihat itupun hanya bisa geleng - geleng kepala heran dengan kelakuan Stev yang masih saja kekanak - kanakan jika sedang bersama dengan orang tuanya.
"Oiya Stev, jangan ngebut nak" Teriak mama Stev namun yang didapati hanya suara motor yang mulai menjauh meninggalkan pekarangan rumah.
💌💌💌💌💌
Hai guys, maaf ya author udah hiatus terlalu lama. Tapi mulai hari ini author udah berusaha update lagi kok
Masih ada yang mau baca ga nih? Hehehe udah terlalu lama juga nih cerita dianggurin
Kalo masih ada yang baca, jangan lupa vote sama komennya ya👌
Byebye~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen's Relationshit
Teen Fiction[Baca aja dulu, Siapa tau suka] Judul sebelumnya : STEVAN Prolog "Dia itu orang paling nyebelin yang pernah gue temuin dalam hidup gue" Queen Anstasya Johnson. "Dia itu cerewet tapi ngegemesin, apalagi kalo marah" Stevan Salvatore Kisah yang mempert...