[04]

13.2K 1.9K 521
                                    

"Koutarou-kun, ini bajumu."

"Koutarou-kun, mau makan siang apa?"

"Koutarou-kun, jangan letakkan bola sembarangan."

"Koutarou-kun!"

Bokuto menatap [Name] polos. Ia memperhatikan gerak gerik sang istri yang sedang sibuk menata ruang tamu.

"[Name]-chan." Panggilnya pelan. [Name] menoleh.

"Iya , Koutarou-kun? Ada apa?"

Bokuto memegang dagunya. Memasang tampang berpikir lalu menatap serius istrinya.

"Memanggil ku Koutarou, apa sedikit panjang dan merepotkan?" Tanya Bokuto polos.

[Name] bingung. Tapi ia tak terlalu ambil pusing sambil tetap menata bantal.

"Maksudnya bagaimana , Koutarou-kun?" Tanya [Name].

"Hmm.. menurutku Koutarou-kun itu terlalu panjang untuk jadi nama panggilan." Ucap Bokuto.

[Name] mengusap tangannya lalu menghampiri sang suami di pintu ruang tamu.

"Mhm, bagiku tidak sih. Itu nama yang keren."

Bokuto tersentuh. Pemuda itu langsung berteriak namun dibekap oleh [Name].

"Tolong jangan teriak. Tetangga sebelah punya anak bayi." [Name] menghela nafas.

Bokuto menggaruk kepalanya. "Hehe, tapi kau tau, aku ingin punya nama panggilan darimu. Yang khusus."

Sang istri mengangguk-angguk mengerti, kini keduanya duduk di kursi dapur sambil meminum jus tomat.

"Hmm.. Koutarou-kun memang terlalu panjang sih, jadi baiklah." [Name] tersenyum sambil menatap sang suami.

"Nickname apa yang kau inginkan ?"

Bokuto berbinar-binar. Dengan cepat mulutnya mengoceh.

"Aku ingin sesuatu yang keren! Seperti raksasa kecil! Atau The Greatest Ace atau Burung Hantu Gagah! Atau yang lain!"

[Name] sweatdrop. Bahkan itu lebih panjang dari yang sebelumnya.

"Mungkin itu bisa jadi nickname mu di lapangan. Maksudku dirumah , Koutarou-kun."

Bokuto membulatkan mulutnya. Matanya menyipit dengan tangan memegang dagu.

"Hmm, yang ada di otakku hanya panggilan super seperti tadi."

[Name] mengangguk paham. Sebagai penggila voli, semua titik kehidupan Bokuto takkan pernah lepas dengan voli.

"Bagaimana kalau Kou-kun?"

Bokuto diam. Ditatapnya sang istri dengan ekspresi menggemaskan.

"Kou-kun?!"

"Iya, Kou-kun. Singkat dan terasa lebih manis~" tambah [Name] sambil tersenyum.

Bokuto memekik senang. Ia langsung memeluk tubuh yang jauh lebih kecil darinya itu.

"Baiklah ! Aku juga akan panggil [Name]-chan dengan [Nickname]-chan!"

Wanita itu merona. Senang dengan panggilan manis yang diberikan sang suami.

"Ah, iya sayang. Terima kasih ya.."

"Panggilan ku di lapangan adalah The Greatest Ace dan di rumah adalah Kou-chan!"

===

"Aku juga ingin punya nickname di stadion."

"Kau mempunyai nya [Name]-chan!"

"Eh ? Apa itu?"

"Duniaku!"

Wife! - Bokuto KoutarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang