[03]

14.4K 2K 381
                                    

Bokuto menghela nafas. Terlihat kepulan uap dari hidungnya yang memerah.

Udara dingin musim salju berbaur dengan udara pembuka bulan musim semi. Bokuto melontarkan bola di pohon belakang rumah.

"Koutarou-kun, ini minum dulu." Wanita berdurasi [h/c] berdiri diundakan rumah dengan nampan berisi teh panas.

"Oh, letakkan saja disitu." Jawab Bokuto.

[Name] mengangguk, ia meletakkan nampan lalu duduk disebelahnya.

"Sebentar lagi turnamen ya, Koutarou-kun." [Name] merapatkan jaket hangatnya.

Bokuto mengangguk. Tangannya tetap sibuk melontarkan bola di pohon, menerimanya lalu mengulang kembali hal yang sama.

"Biarpun sedang cuti kau tetap latihan sendiri ya." Ujar [Name] lagi. Bokuto mengangguk.

Terdengar helaan nafas dari pemuda itu. Itu adalah helaan nafas 8x yang didengar [Name].

'Ada yang aneh dengan Koutarou-kun.'

Sudah 15 menit Bokuto berdiam diri untuk latihan di belakang rumah. Dan di waktu yang sama pemuda itu terus diam tanpa sepatah kata pun.

Dan tentu saja hal itu membuat [Name] sang istri khawatir.

Apa ia harus menelfon Akaashi?

Ah tidak, berlebihan. Dan itu akan merepotkan nya dan istri Akaashi.

"Koutarou-kun?"

Bokuto menghentikan permainannya,

"Ada apa?"

[Name] menghela napas. Ia tersenyum lalu menepuk-nepuk sebelahnya.

"Ayo sini dulu."

Bokuto menoleh, ekspresi nya lesu.

"Ini, minumlah." Wanita itu menyodorkan gelas.

Bokuto menerima lalu menyeruput tehnya. Kemudian memasang ekspresi lesu lagi.

'Apa Koutarou-kun kena mood swing? Tapi kan itu hanya terjadi saat pertandingan.' batin [Name].

Karena bingung sendiri, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya langsung.

"Anu, Koutarou-kun.. "

"[Name]-chan..."

[Name] tersenyum sambil mengambil tangan Bokuto lalu menggenggamnya.

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu , sayang?" Tanya [Name] lembut.

Dan hal itu spontan membuat Bokuto merona dan ..

Menangis.

"HUWAAA!! [NAME]-CHAAAN!!"

Bokuto memeluk tubuh sang istri sambil menangis kencang. [Name] tersentak.

"K.. Koutarou-kun, Ada apa?"

Bokuto melepas pelukan, ia menatap iris [e/c] [Name].

"Aku mengkhawatirkan mu. Sebentar lagi cutiku berakhir, dan aku akan sibuk latihan karena turnamen!"

[Name] langsung memahami perkataan Bokuto. Bahkan sebelum pemuda itu menyelesaikan dialognya.

"Kau akan kesepian, sendirian. Karena aku sibuk dengan MSB-"

"Sssh~" [Name] meletakkan telunjuknya di bibir Bokuto sambil tersenyum.

"Aku tidak akan mempermasalahkan itu. Itu resiko menikah kan? Suami bekerja dan istri berada dirumah."

Jari [Name] berpindah lalu menyeka air mata sang suami.

"Selagi kau tetap mencintai ku dan menemaniku kapanpun kau bisa, itu sudah lebih dari cukup."

Bokuto berbinar, tangannya kembali menggayut pinggang sang istri dengan bahagia.

"Aku akan selalu menemanimu karena aku mencintaimu HEY HEY HEY!"

===

"Ayo kita kembali latihan lagi! Aku akan membantumu!"

"Baiklah aku sangat bersemangat!"

"Lakukan yang terbaik, Koutarou-kun!"

Wife! - Bokuto KoutarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang