[06]

12.3K 1.8K 252
                                    

Suara hujan malam itu begitu nyaring. [Name] yang sedang memasak berkali-kali menatap ke arah jendela.

"Kou-kun belum pulang." gumamnya pelan.

Sampai suara deritan pintu terdengar dan mengalahkan bunyi hujan di telinga [Name].

"Aku pulang.."

Tubuh kekar nan berotot itu memasuki rumah dengan loyo dan tas yang jatuh ke lantai.

"Selamat datang , Kou-Astaga! Kenapa kau berhujan-hujan!?"

[Name] shock melihat kondisi sang suami. Basah kuyup dengan rambut turun dan wajah sayu.

"Aku merindukan duniaku. Hujan sangat deras daritadi dan aku tak bisa menunggu lebih lama." Keluh Bokuto.

[Name] menggeleng. Diambilnya handuk dari kamar mandi terdekat.

"Langsung mandi ya. Aku sudah siapkan air hangat." Titah [Name] lalu membawa peralatan Bokuto.

"Siap , buu."

Setelah membereskan barang-barang Bokuto, [Name] kembali berkutat dengan masakannya.

"Fuuh, dingin sekali rasanya." [Name] menggosok telapak tangannya didekat kompor.

Hujan di musim semi memang cukup langka. Jadi sekalinya hujan akan sangat dingin.

"[Name]-chan." Kedua tangan kekar melingkar di perutnya.

[Name] menoleh kebelakang. Bokuto berdiri dengan wajah polos dan rambut basah,

Hanya dengan sehelai handuk.

"KOU-KUN! APA-APAAN INI!?" Reflek [Name] menampar pipi Bokuto dengan wajah merah padam.

"Gyaaah! Sakit!"

_____

"Kebiasaan!" Omel [Name] sambil mencuci piring.

Padahal kejadian sudah berlalu sejak 30 menit lalu namun [Name] tak kunjung berhenti mengomel.

"Maafkan akuu, aku kan rindu!" Bokuto berusaha membela dirinya.

[Name] menghela nafas, setelah mencuci piring ia beranjak ke lemari untuk mengambil gelas.

"Kou-kun jangan begitu lagi. Aku kaget tau."

"Iya ! Janji, deh!" Bokuto yang mendapat kata maaf langsung senang lalu menghampiri sang istri.

Tangan putih itu dengan pelan menuang air panas ke dua gelas yang sudah ditaruhi bubuk coklat.

"Kou-kun tunggu di ruang tengah saja,ya. Nanti aku akan bawakan."

Bokuto mengangguk lalu berjalan ke ruang tengah.

Hujan masih mengguyur deras, titikan air terlihat dari pintu kaca yang menuju belakang rumah.

"Hmm, hujan angin. Jadi rasanya lebih dingin." Gumamnya.

Bokuto mengambil sehelai selimut lalu menutupi tubuhnya. Badannya didudukkan didepan pintu kaca sambil menatap langit.

"Kou-kun." Suara lembut itu datang dari belakang Bokuto.

[Name] duduk disebelah sang suami lalu memberikan gelas berisi coklat panas.

"Terima kasih!" Seru Bokuto sambil menyesap minumannya.

[Name] tersenyum. Ia meminum coklat itu lalu ikut menatap langit yang masih mengguyur hujan.

"Hujan angin membuat udara jadi dingin ya." Gumam [Name].

Bokuto menoleh dengan tampang polos. Dengan pelan ia membagi selimut nya dan menutup punggung [Name].

"Sudah hangat?" Tanya Bokuto.

[Name] merona. Ia menggangguk sambil sedikit menunduk.

"Aku masih kedinginan. Boleh aku memelukmu , [Name]-chan?"

===

"I-iya boleh.."

"Ditambah cium bagaimana?"

"Tidak!"

Wife! - Bokuto KoutarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang