[10]

14.9K 1.8K 258
                                    

"Kenapa?! Padahal aku sudah minta dari jauh-jauh hari, kan?!"

[Name] menggaruk pipinya yang tak gatal. Bokuto kini tengah merajuk layaknya anak kecil.

"Maafkan aku, Kou-kun. Tapi aku benar-benar tidak bisa. Aku harus menemani istri Akaashi-kun ke bidan kehamilan."

Bokuto mencebik bibirnya. Ia menatap [Name] dengan sebal.

"Padahal besok itu hari spesial.." gumam Bokuto.

Turnamen Voli Nasional kini tengah berlangsung. Black Jackal berhasil lolos di perempatan final dan kini memasuki semi final.

Dan tim yang mereka lawan adalah rival terbesar mereka , Schweiden.

"Hari apa?"

Oh iya. Besok itu hari spesial pasangan Bokuto. Hari spesial yang dibarengi pertandingan yang Bokuto yakin akan memenangkannya.

"Kau lupa , [Name]-chan!? Besok itu hari-"

KRING! KRING!

"Ada telepon! Sebentar ya, Kou-kun!"

Bokuto mendengus. Mulutnya mengkomat-kamitkan sesuatu seperti mengomel dan menghentakkan kakinya.

"Masa [Name]-chan tidak datang mendukungku..."

_____

"Hei Bokuto! Jangan melamun! Ayo latihan sebentar sebelum pertandingan dimulai!" tegur Atsumu

Bokuto mendengus. Diambilnya posisi akan memukul di garis belakang lapangan.

"Siap-siap ya!"

Bokuto masih lesu, tapi kakinya tetap bergerak untuk memukul bola. Lompat lalu..

BUM!

"Bagus! Pertahankan yang seperti i-"

Bokuto menunduk. Aura-aura negatif mulai muncul disekeliling Bokuto.

"Sia-sia saja. Aku tetap gak bisa pamer ke [Name]-chan.."

Hal yang ditakuti pun datang. Membuat Atsumu dan Sakusa sweatdrop dan buru-buru menghubungi Akaashi.

"Kelemahan nomor 36 milik Bokuto-san, akan merasa gelisah dan kesal ketika tak bisa memamerkan sesuatu pada [Name]-san."

Atsumu mengusap wajahnya dengan gusar. Ya mk,ng benar saja Bokuto ini.

"Hah.. Tidak ada cara lain."



___



"Sebelah sini!"

"Kiri, kiri!"

"Bokuto, fokuslah sedikit!"

Pertandingan sudah berlangsung selama 15 menit. Schweiden berada di match point mereka.

Tapi Bokuto masih kena mood swing yang mengakibatkan pertandingan sedikit kacau.

"Duh, kalau begini terus pertandingannya bisa kacau." gumam Atsumu melihat aura negatif makin mengelilingi Bokuto.

Di kursi penonton juga ada Akaashi dan istrinya yang menatap Bokuto dengan cemas. Sedaritadi keduanya menonton Bokuto was-was.

Tunggu, apa tadi katanya?

Istri Akaashi ada disitu?

"Kita harus mencetak dua poin agar match point jadi milik kita. Jadi, Bokuto.. kumohon fokus sebentar saja!"tegur Atsumu frustasi.

Bokuto menatap Atsumu dengan loyo.

"Ba-baik.."

Satu poin berhasil dicetak Sakusa. Dua poin lagi menuju kemenangan.

Bokuto menoleh ke kursi penonton yang tepat didepannya. Ia terbelalak.

Seorang wanita cantik bersurai [h/c] tersenyum lembut didepan pagar pembatas. Mulutnya meneriakkan kata semangat.

Harusnya ucapan itu tidak terdengar karena tenggelam dengan kericuhan di stadion.

Tapi itulah yang paling didengar jelas oleh Bokuto.

"Sial, aku tidak suka di prank asal kau tau." gumam Bokuto sambal tersenyum senang.

Bola di set ke arah Hinata lalu dipukul sekuat tenaga. Black Jackal berada di match point mereka.

"Atsumu! Setelah ini berikan padaku! Aku akan menyelesaikan pertandingan ini!"

[Name] merona dan berdebar. Suaminya di rumah dan dilapangan tampak begitu berbeda.

Aura keren dan hebat begitu bersinar dari tubuh Bokuto.

"Selesaikan ini Bokuto!" Bola di toss oleh Atsumu ke arah Bokuto. Membuat [Name] tak bisa menahan teriakannya.

"Selamat hari jadi pernikahan kita, Bokuto Koutarou-kun! Aku sangat mencintaimu!"

Dan disaat yang bersamaan, peluit tanda pertandingan berakhir pun berbunyi.

Bokuto menoleh ke arah istrinya. Tanpa peduli keadaan disekitar, ia berlari menuju arena penonton lalu menghambur dan mengecup bibir sang istri.

"I love you more, my lovely wife."

-end.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wife! - Bokuto KoutarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang