[01] : R

5.3K 368 19
                                    

Happy Reading !!

Bulan merah yang menggantung rendah, saat Hinata mengeratkan kembali pada jaket kulit yang dikenakannya.
Berjalan tenang dengan sesekali menampilkan sunggingan di bibirnya dengan wajah menengadah untuk melihat seberapa besar bulan merah yang muncul malam ini.

"Ckk, bulan merah. Apa mereka akan kembali menyerang ?" Gumamnya dengan wajah penasaran.

Sebagai penggemar berat dari serial ghostbusters, Hinata tidak bisa mengabaikan tentang legenda bulan merah yang ternyata benar-benar terjadi di masanya.
Meski sekarang ia hidup dalam dunia modern yang dipenuhi unsur kebarat-baratan, legenda bulan merah itu terus melekat dalam kepalanya, menggantikan semua bayangan romantis dari drama korea yang digilainya.

Jalanan sudah nampak sepi saat akhirnya Hinata berhasil sampai dengan aman di rumah kecil yang berada di ujung jalan, rumah miliknya yang nyaman dengan halaman bunga luas dan kebun sayur di bagian belakangnya.
Tidak langsung masuk ke dalam rumah, saat Hinata merasakan angin kencang berhembus hingga membuat bulu kuduknya meremang, sensasi menyenangkan yang membuatnya tertantang.

Berdiri dengan kepala mendongak menatap pantulan cahaya dari bulan merah yang besar di atas sana, kembali merasakan adrenalin terpompa dalam dirinya.
Hinata terpesona pada pendar terang yang membuatnya tidak bisa berkedip, bulan merah sempurna bukan tanda yang baik untuk sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang masih kental dengan kepercayaan pada makhluk mitologi bernama Vampir.

"Kenapa kau tidak pernah muncul lagi di hadapanku ?" Kembali bergumam dengan wajah menyiratkan tanda tanya besar dalam kepalanya.

Kejadian itu sudah lama sekali, setidaknya sejak 10 tahun yang lalu, dan Hinata tidak bisa melupakannya sampai sekarang.
Alasan terbesar kenapa ia mendaftar masuk dalam kelompok pemburu hantu di kotanya, kenapa ia tertarik dengan bulan merah dan bagaimana awal mula ia bisa menjadi sangat penasaran dengan vampir dan kawanannya.

Dalam beberapa buku yang dibaca olehnya, vampir akan mundur jika kau mengeluarkan Rosario, salib, bawang putih dan cahaya matahari.
Tapi, ada satu fakta mengejutkan yang didapati Hinata saat ia bergabung dalam klub pemburu hantu yang aktif setiap malam jum'at atau beberapa waktu sakral lainnya.
Vampir tidak akan mati hanya dengan benda-benda seperti itu, dan mereka hanya akan menertawakanmu jika kau mengikuti apa yang ada dalam dongeng atau film yang menjadikan vampir sebagai pemeran utama.

Faktanya, para vampir hanya akan mati jika kalian menusukkan belati perang dengan sepuhan emas 24 karat di jantungnya.
Bukan hanya itu saja, ada sebuah permata langka bernama Syre yang diyakini sebagai satu-satunya benda yang memiliki kekuatan untuk memusnahkan para vampir hingga ke inti dirinya, ke inti kehidupan abadi yang mengikutinya.
Hinata belum pernah melihat permata Syre itu, dan itu hanya membuatnya semakin penasaran hingga detik ini.

Menghela napas dengan lelah, sudah bertahun-tahun sejak pertama kali sosok itu menunjukkan dirinya dan Hinata masih sangat berharap jika sosok itu kembali muncul sekarang.
Untuk apa ? Tidak ada. Hanya memuaskan rasa penasarannya pada makhluk mitologi bernama vampir yang terus mengusik hidupnya selama hampir 10 tahun terakhir ini.
Hinata dan obsesinya yang tidak kunjung terselesaikan, bagaimana ia bisa hidup tenang jika terus terkungkung dalam pertanyaan besat yang menyertai kepalanya ?

Suara kucing yang mengeong terdengar jelas dalam pendengarannya, tepat setelah Hinata menyelesaiakan acara mandinya dan hanya memakai pakaian rumahan yang terlalu lusuh tapi nyaman.
Merasa heran karena tidak pernah mendengar suara kucing di area tempat tinggalnya sebelum malam ini, Hinata keluar rumah untuk mencari sumber suara yang mengusiknya.

"Lucunya .. hallo kucing tampan."

Kucing dengan bulu hitam yang tebal dan bersih, duduk manis di atas meja yang ada di bagian depan rumah minimalisnya.
Kucing itu menatapnga tanpa berkedip, sementara Hinata belum menyadari keanehan yang terjadi di depan matanya karena begitu terpesona pada makhluk lucu di hadapannya.
Seharusnya Hinata bisa langsung tau, jika seekor kucing liar tidak akan setampan itu.
.
.
.
Hayhay .. kembali dengan fic sasuhina paling absurd.
Jangan bosen-bosen yah..

Love, yah.

Vote please ❤❤

RED MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang