[03] : D

2.6K 303 15
                                    

Happy Reading !!

"Jadi, kenapa kau menemuiku lagi setelah 10 tahun ?"

Pertanyaan pertama yang dilemparkan Hinata pada Sasuke setelah dirinya berhasil menemukan kalimat yang pantas untuk dipertanyakan.
Sasuke nampak tenang, bahkan memakan roti panggangnya secara perlahan setelah menyeruput kopi hitam tanpa gula yang dimintanya.
Hinata hampir merasa takjub dengan apa yang dilihatnya, dimana ada seorang vampir yang kini sedang berhadapan dengannya untuk sarapan pagi di meja makan rumahnya.

"Kenapa ya ?"

Sahutan yang asal-asalan tanpa minat sedikitpun dari Sasuke membuat Hinata akhirnya berdecak, tidak tau jika para vampir bisa menjadi sangat tidak menyenangkan dan mengganggu.
Hinata tidak merasa takut pada Sasuke, bahkan setelah lelaki itu menggigitnya untuk pertama kali yang bahkan sampai sekarang masih menyisakan nyeri di lehernya.
Hinata tidak terkejut, karena dari apa yang dipelajarinya, gigitan pertama dari seorang vampir berdarah murni memang akan terasa sangat menyakitkan.
Dan untungnya ia tidak harus demam atau pingsan setelah Sasuke menggigitnya kemarin malam.

"Tunggu dulu, jadi kalian semua adalah vampir ?"

Hinata disadarkan oleh satu fakta yang dilemparkan dengan sangat jelas dalam kepalanya, terpekik dengan kekagetan dalam pikirannya sendiri.
Sasuke nampak santai saja, tidak merasa terganggu dengan kehebohan Hinata dan segala pikirannya.

"Hnn, " sahutnya dengan acuh.

"Wahh ... ini gila."

Menepuk pipinya sendiri, berusaha menyadarkan sesuatu pada dirinya sendiri.
Hinata memang sempat mencurigai jika Uchiha adalah bagian dari beberapa kelompok vampir yang tersebar di beberapa belahan bumi.
Kenapa ? Karena mereka memang terlalu sempurna untuk ukuran manusia biasa.
Ingat, jika ada seseorang yang terlalu sempurna di bandingkan orang lain, kalian harus mencurigai jika orang itu adalah vampir.

Keluarga Uchiha adalah manusia tanpa cela, dengan kepintaran melebihi rata-rata dan kesempurnaan yang tidak ada tandingannya jika dibanding manusia kebanyakan.
Mereka terlibat dalam banyak hal di pemerintahan, memimpin bursa saham di pasaran dan berpengaruh dalam banyak aspek sentral dunia.

Sebut saja Uchiha Fugaku, pembisnis handal yang merangkap sebagai walikota.
Uchiha Itachi, artis sekaligus pembisnis yang terkenal karena lini fashionnya yang mendunia.
Uchiha Sasuke, bungsu Uchiha yang menjadi pemimpin untuk Uchiha Empire yang meliputi berbagai aspek vital paling berpengaruh di pemerintahan.
Uchiha Sai, sepupu dari Sasuke yang menjadi pemimpin pusat dari semua otak IT yang berpengaruh besar dalam pemerintahan.
Uchiha Izumi, penyanyi ballad paling terkenal sepanjang sejarah yang kini membuka restorannya sendiri yang sialnya selalu ramai dan hampir tidak pernah sepi.
Uchiha Shisui, atlet bulu tangkis yang menyumbang berbagai macam medali sejak karir pertamanya, dengan julukannya sebagai smash devil yang sangat terkenal dan belum pernah terkalahkan.
Dan Uchiha Mikoto, ibu dari Itachi dan Sasuke yang seorang desaigner kenamaan jepang yang sekaligus sebagai pencetus ide-ide sosial yang penuh kebaikan.

Hinata merasa mual setelah mengingat semua nama Uchiha yang begitu tersohor, lengkap dengan berbagai prestasi yang mereka torehkan.
Sasuke tersenyum miring saat menyadari betapa runyamnya pikiran Hinata saat ini, merasa terhibur sekaligus terganggu.
Haruskah Sasuke mengatakan jika ia bangga dengan dirinya sendiri ?

Sasuke bangkit dari tempatnya, mendekat ke arah Hinata setelah meminta gadis itu untuk berdiri dari tempat duduknya.
Sekarang, Hinata bisa melihat dengan jelas perbandingan rasio antara dirinya dan Sasuke, merasa sangat kecil dibanding dengan Sasuke yang gagah dan rupawan.
Hinata merasa begitu rendah diri dan secara ajaib ia merasa minder dengan perbedaan diantara mereka.

"Jangan merasa rendah diri. Kau adalah Eve ku, Hinata."

Hinata melupakan satu hal, jika para vampir bisa dengan jelas mendengar pikiran dari manusia.
Sepertinya, Hinata harus berhati-hati dengan pikirannya sendiri mulai sekarang, jika ia tidak mau mati konyol karena kehabisan darah.

"Kau, sangat jauh diatasku. Wajar saja aku merasa begitu." Menggumam dengan wajah tertunduk, Hinata tidak sanggup melihat wajah tampan yang bisa membuatnya pigsan itu.

"Ckk, kau ini."

Sasuke meraih dagunya, memintanya dengan lembut agar Hinata mau mengangkat kepala dan berhadapan dengannya.
Wajah dengan rona merah yang memenuhi wajah putih mulus itu, membawa dorongan lain hingga membuat Sasuke mendekatkan wajahnya perlahan, meraih bibir Hinata dengan miliknya dan mulai menciumnya.
Kedua lengan Sasuke mengukung pinggang Hinata, menahan agar gadisnya tidak jauh saat Sasuke mulai memperdalam ciumannya hingga membuat Hinata kehabisan napas.

"Kau sangat manis,"

Wajah puas Sasuke terlihat begitu tampan sekaligus menyebalkan saat ini, membuat Hinata tidak bisa menahan otaknya untuk tidak mengumpat pada lelaki yang kini menggeram tapi menampilkan senyum miringnya.
Sasuke beralih pada tulang selangka Hinata, mengecupnya sebelum menyingkirkan kerah kemeja milik Hinata, Sasuke mencari tempat yang sempurna untuk menancapkan taringnya.

"Ughh .."

Mengerang dengan mata terpejam saat Sasuke mulai menyesap darah yang keluar karena kulitnya yabg terkoyak.
Lelaki itu menggigitnya dibawah tulang selangka, hampir diatas payudaranya.
Tangannya bergerak spontan, memukul kepala Sasuke setelah ellaki itu terlalu lama menancapkan taringnya disana.

"Sasuke, aku harus bekerja."

Masih merasakan nyeri saat akhirnya Hinata bisa menemukan suaranya, membuat Sasuke menghentikan kegiatannya dengan wajah puas dan senyum lebarnya yang menakutkan karena taring tajamnya masih terlihat dengan jelas.

"Kau harus istirahat hari ini, tidak boleh bekerja."

Suara dalam otoriter tanpa bantahan, membopong tubuh Hinata dengan ringan didepan dadanya, hingga membuat gadis itu terpekik karena perlakuan kurang ajar yang dilakukan lelaki itu padanya.

🌻

Suasana tegang dengan aura berat yang mengelilingi kediaman Uchiha, menjadi santapan utama bagi siapapun yang coba menginjakkan kaki disana.
Mansion mewah bergaya victorian yang terlihat begitu mewah, menjelaskan tentang seberapa banyak uang yang dikeluarkan untuk bangunan serupa istana dalam dongeng itu.

"Apa Sasuke menemuinya ?"

Suara berat dari kepala keluarga Uchiha saat bertanya tentang keberadaan anak bungsunya yang tidak muncul di rumah sejak dua hari yang lalu.

"Hmm, anak nakal itu menemui Eve nya."

Suara anggun dengan senyum lembut dari nyonya besar Uchiha yang terlihat santai dengan memainkan cangkir teh mahalnya.

"Sasuke harus segera mengikatnya sebelum bulan merah yang kedua." Fugaku menghentikan kalimatnya dengan menggantung, wajah datarnya nampak mengeras saat melihat sesuatu yang akan terjadi dalam gambaran masa depan yang muncul di kepalanya.

"Atau, gadis itu akan direbut oleh para werewolf yang sedang menanti kehadiran sang Luna." Katanya dengan suara dingin yang mencekam.

Uchiha Mikoto menyentuh lengan suaminya dengan lembut, ia juga mengerti tentang hal itu.

"Sasuke tidak akan membiarkannya. Kita tunggu saja, Anata."

Bersuara dengan lembut dan penuh penenagan, Mikoto adalah bagian paling tinggi dalam rantai makanan keluarga Uchiha.
Satu-satunya yang selalu bisa didengarkan oleh orang lain dalam keluarganya yang kadang keras kepala.
.
.
.
Vote please ❤❤

RED MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang