11

1.1K 204 31
                                    

Chapter 11

"Kamu bisa menghapus seseorang dari pikiranmu, tapi mengeluarkannya dari hatimu adalah cerita lain." (Eternal Sunshine of the Spotless Mind-2004)

Februari, 2020, Seoul, waktu setempat:

"Apa yang kau lakukan sabtu malam kemarin dan seharian dihari minggu?"

"Ini laporan yang anda butuhkan direktur."

Taehyung mengambil tumpukan file yang barusan diletakan Sooyoung dimeja kerjanya kemudian membantingnya, kencang.

"Apa kau jadi sebodoh itu? Aku menyuruhmu keruanganku karena kau harus menjawab pertanyaanku!"

Sooyoung melebarkan kedua matanya melihat mantan suaminya yang sepertinya sudah mulai terjangkit penyakit darah tinggi, "Setelah anda pulang disabtu malam, saya tertidur hingga pagi. Lalu minggu paginya saya mencuci baju, setelahnya hanya di rumah bermalas-malasan dan tidak pergi kemana-mana."

Taehyung berdiri dari duduknya, "Lalu kenapa kau tidak menjawab teleponku? Kau juga tidak membalas pesanku. Apa kau bersenang-senang di rumah bersama dengan tetangga genitmu itu?"

Lagi, Sooyoung melebarkan kedua matanya, "Jika memang tidak ada urusan lagi, saya permisi saja direktur."

Melihat Sooyoung yang sepertinya sudah semakin dekat dengan pintu keluar, Taehyung kembali bersuara, mencoba mencegah kepergian Sooyoung dari ruangannya.

"Apa kau selalu seperti itu? Meninggalkanku?"

Sooyoung membalikan badannya, menarik nafas berat lalu menghembuskannya juga berat, "Jadi apa yang harus saya kerjakan?"

Taehyung menatap mata Sooyoung yang juga tengah menatapnya, "Kembalilah!"

Sooyoung agaknya sedikit terkejut karena tidak mengerti maksud dari ucapan bosnya.

"Maksudku, kembali saja ke tempatmu. Nanti aku akan memanggilmu jika perlu." Setelahnya, Taehyung kembali duduk dikursinya dan telihat sibuk memeriksa beberapa file.

Sooyoung berdecak kemudian pergi meninggalkan ruangan Taehyung dengan kesal.

Taehyung kembali melirik pintu yang sudah tertutup dan membuat sosok Sooyoung menghilang, "Kenapa perasaanku masih saja sama?"

***

12 tahun lalu, pulau Jeju:

"Kim Taehyung!"

Kim Tan segera berteriak saat melihat sisa-sisa api unggun dan tiga tenda yang tak jauh dari api unggun yang ia lihat.

Ibu Sooyoung dan ibunya Taehyung serta beberapa orang warga pulau jeju juga segera menyusul ke sana disaat Kim Tan, ayahnya Taehyung tengah mengobark-abrik tenda nomor dua bersama dengan Wendy dan Yerim yang terlihat sudah bangun dengan wajah bingung.

"Dimana anak gila itu?" Kim Tan langsung bertanya pada dua sosok anak muda yang masih terlihat linglung dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dimana anakku? Apa dia bersamamu?" lagi-lagi ayah Taehyung bertanya, dan dua anak linglung itu mengganggukan kepala membuat Kim Tan agaknya sedikit bersyukur.

"Di mana Park Sooyoung?" Tanya ibunya Sooyoung mendekat pada Wendy dan Yerim.

Baru saja ibunya Sooyoung bertanya pada Wendy dan Yerim, Kim Tan yang memang bergerak cepat sudah membuka tenda nomor tiga kemudian berteriak meneriaki nama anak lelakinya, "Asaga KIM TAEHYUNG APA YANG KAU LAKUKAN?"

Ibu Sooyoung dan ibunya Taehyung segera mendekati tenda nomor tiga. Saat mereka mendekat, mereka juga dikejutkan dengan apa yang sedang mereka saksikan itu. Kedua anak muda itu, tidur berdua saling berpelukan, berselimutkan satu selimut tebal, terlihat tanpa mengenakan pakaian.

Roman PicisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang