17

989 192 21
                                    

Chapter 17

"Aku selalu mengira hal yang terburuk adalah melihatmu pergi, tapi yang terburuk adalah melihatmu tidak bahagia." (Hotel Trasylvania 2)

"Sudah sampai!"

Sooyoung yang memang melamun, segera membuyarkan lamunannya. Ia melepaskan seat belt nya dan langsung membuka pintu mobil Taehyung.

"Terima kasih dan sampai betemu besok direktur Kim!"

Taehyung segera menggapai lengan Sooyoung, "Kenapa kau memanggilku direktur? Kita sudah tidak berada di wilayah kantor saat ini."

Sooyoung mengehentakan lengannya hingga Taehyung melepaskannya, "Sudah malam, aku lelah, ingin beristirahat."

"Tidak bisa! Kau jadi bertingkah aneh sejak kembali bersama ibuku tadi sore."

"Aku hanya lelah. Sudahlah!"

Apa Sooyoung pikir Taehyung akan menyerah semudah itu? Tidak mungkin! Taehyung kembali menggapai lengan Sooyoung, "Apa yang ibuku katakan tadi sora padamu? Ibu tidak banyak bicara padaku, dan besok ia juga akan kembali."

Sooyoung menghela nafasnya terlebih dahulu, "Tidak ada, dia hanya menanyakan kabarku."

Taehyung memincingkan matanya, "Tidak mungkin, kalian pasti menggosipkanku bukan?"

Sooyoung berdecih pelan, "Hah? Apa sebegitu pentingnya dirimu sampai aku harus menggosipkanmu?"

"Tentu saja, pasti ibu bertanya macam-macam padamu."

"Kau yang sedang berbuat macam-macam padaku!" Sooyoung sengaja melirik tangan Taehyung yang tengah memegangi lengan Sooyoung kencang. "Lepaskan! Aku benar-benar lelah dan mengantuk."

Taehyung melepaskan lengan Sooyoung. Sedang Sooyoung langsung berbalik ketika lengannya dilepaskan, tapi belum sempat melangkah, Sooyoung kembali menghadap pada Taehyung.

Bukankah Sooyoung bilang ia lelah dan ingin segera beristirahat? Tapi kenapa Sooyoung kembali berbalik pada Taehyung? Boleh kah Taehyung memiliki kepercayaan diri tinggi kalau Sooyoung merindukan dirinya dan ingin berlama-lama dengannya?

Sooyoung mengangkat tangan kanannya, seperti ingin mencoba bersalaman dengan tangan Taehyung, "Aku sampai lupa mengucapkannya, Selamat atas pertunanganmu!"

Taehyung masih belum mau menyambut salam selamat dari tangan kanan Sooyoung, ia biarkan saja tangan Sooyoung menggantung diudara seperti itu, "Apa ibu yang mengatakannya padamu?"

Sooyoung yang merasa Taehyung tidak akan menyambut salam dan ucapan selamatnya, segera menurunkan lengannya, "Memangnya siapa lagi?" Sooyoung kembali membalikan badannya, ingin benar-benar segera memasuki flatnya. Tapi Taehyung tidak, ia masih ingin membicarakan banyak hal dengan Sooyoung, maka Taehyung merengkuh lengan Sooyoung lagi,hingga Sooyoung dengan gerakan cepat menghadap pada Taehyung.

"Apa kau cemburu?"

Sooyoung tersenyum mendengar pertanyaan yang aneh terdengar ditelinganya sendiri, "Maaf, tapi aku sama sekali tidak cemburu."

Taehyung kali ini mengerutkan keningnya, bingung. "Lalu kenapa kau bersikap tidak seperti biasanya hari ini?"

"Bukankah sudah ku bilang kalau aku lelah?"

Taehyung menatap ke dalam mata indah Sooyoung, "Kau berbohong!"

Sooyoung melebarkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Taehyung, "Apa maksudmu?"

"Kau ber-bo-hong!"

Sooyoung mencoba melepaskan pegangan tangan Taehyung di lengannya, tapi tidak bisa. Pegangan Taehyung pada lengannya begitu kuat, lengannya saja jadi terasa sakit sekarang. "Aku tidak sedang berbohong dan aku tidak mengerti!"

Roman PicisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang