• 4 • My lovely

150 20 20
                                    


Halo! ini foto Lio nya aku,
Eh maksudnya Lio nya kita! :v

👇👇

Ganteng ya? Manis lagi 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng ya? Manis lagi 💜


Jangan lupa voment, yaw!

Selamat membaca!
:*

🌱🌱

——————————————


"Wah gila! Hahaha ...."

Melvin begitu antusias mendengarkan cerita dari Lio.
Bisa dihitung, sudah tiga kali pemuda itu tersedak baksonya karena tertawa mendengar bagian cerita yang menurutnya lucu.

Setelah insiden pembalut Zea yang memalukan sekaligus menghibur dikelas tadi. Mereka bertiga memutuskan untuk menyusul Melvin ke kantin.

Tapi Lio sampai ke kantin seorang diri, Nara dan Zea menyuruhnya pergi lebih dulu sembelum mereka pamit untuk ke toilet. Lio mengangguk setuju dan tidak bertanya lebih lanjut.

Yeah, pemuda itu sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan kedua gadis itu ditoilet. Ralat, sepertinya hanya Zea yang punya urusan dengan toilet. Pastinya untuk—

Cukup Lio!
Jangan memikirkan hal yang tidak penting.

Melihat Melvin masih mengantri, dia mencari tempat kosong.
Dan disinilah mereka berdua duduk, didepan stand es jeruk.
Dua kursi lainnya masih kosong.

"Lo tau? Muka Zea yang awalnya pucet nyaris kayak HVS, langsung merah kayak jerawat yang mateng." Lio melebih-lebihkan ceritanya, membuat Melvin tergelak.

"Kayak jerawat lo minggu lalu dong, hahaha!"

Cowok itu mendelik.
"Please Melv, jangan diungkit lagi. Itu ... masa lalu." ucapnya dramatis.

"Dasar alay. Oke oke, lanjut."

"Bayar dulu. Wani piro?" Lio menaik turunkan kedua alisnya, sambil tersenyum jenaka.
(Berani berapa?)

"Sialan! Tinggal cerita doang, itungan lo sama sohib sendiri."

"HAHAHAH!!" Kali ini giliran Lio yang tertawa. Tawanya menggelegar terdengar oleh seluruh penghuni kantin yang langsung menoleh ke sumber suara.

Mereka menjadi pusat perhatian, tapi kedua pemuda tampan itu sama sekali tidak peduli.

"Terus udah itu?" Melvin kembali bertanya, sepertinya dia sangat penasaran dengan cerita itu.

Lio menyeruput es jeruknya, lalu melanjutkan cerita. "Nara. Lagi-lagi dia jadi Ironman buat Zea."

"Nara? Serius?"

 EFTYCHÍATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang