Awal

1.2K 72 0
                                    


"Taemin, lepaskan. Nanti Haeun lihat"

Tapi Taemin malah semakin mempererat pelukannya.

"Berikan aku putra dari dalam sini, lalu aku akan melepaskanmu" bisik Taemin.

Taemin lalu menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua.

***

"Huh. Akhirnya aku sampai juga di Seoul" teriak seorang pria.

Dia merogoh ponsel di saku celananya dan menatap foto wanita yang sedang tersenyum.

"Aku bodoh. Lama sekali aku menyadari semuanya"

Pria itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Dia mulai memasang headphone ke telingannya dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari bandara.

"Ke Gangnam, Seoul pak"

"Baik"

Taksi itu melaju, kepalanya dia gerakkan mengikuti alunan musik yang dia dengar.

"Aku sangat merindukanmu, Krystal"

***

"Taemin. Aku hamil" ucap Krystal dengan mendekap tubuh Taemin erat.

"Benarkah?"

Krystal mengangguk. Taemin mengangkat tubuh Krystal dan memutarnya.

"Yey. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, aku akan memiliki seorang anak" teriak Taemin.

Haeun yang baru saja melintas dia sedih mendengar ucapan Taemin. Dia lalu berlari dan duduk di pojokkan. Dia melipat kedua kakinya dan memeluknya erat, airmatanya jatuh menetes.

"Ayah tak menyayangiku, ayah sangat senang saat mengetahui ibu sedang mengandung dede bayi, ayah sudah tidak sayang lagi padaku" ucapnya dengan terisak.

"Tapi paman sayang padamu" ucap seorang pria dengan mengulurkan eskrim pada Haeun.

Haeun menoleh dan tersenyum.

"Ini untukku, paman?"

Pria itu mengangguk dan duduk di samping gadis kecil itu.

Haeun menjilat eskrimnya dengan penuh bersemangat.

"Terimakasih paman, Haeun sangat suka eskrim coklat"

"Namaku Kai. Panggil saja aku paman Kai"

Haeun hanya tersenyum.

Kai menghapus noda eskrim yang belepotan di mulut Haeun.

"Paman baik sekali"

"Dan kau gadis yang manis"

Kai mencubit gemas pipi Haeun.

"Paman sangat tampan" puji Haeun.

"Kau juga sangat cantik"

Mereka saling tertawa bersama.

"Paman mau kemana?"

"Menemui keluarga paman"

"Keluarga paman tinggal disini?"

Kai mengangguk.

"Iya disana"

Haeun menatap rumah yang ditunjuk oleh Kai.

"Paman. Itu rumahku"

"Rumahmu?" tanya Kai bingung.

Haeun mengangguk.

"Siapa nama orangtuamu, Nak?"

"Nama ayahku Taemin. Kim Taemin"

"Oh berarti kau memang keponakanku, sini peluk paman"

"Jadi paman adalah pamanku?"

Kai mengangguk.

Dia melangkahkan kakinya memasuki rumah itu.

"Siapa nama ibumu?"

"Nama ibuku Kry—"

"KAI" teriak Yuri.

Dia langsung menghampiri Kai dan memeluk erat tubuhnya.

"Akhirnya kau kembali juga, Nak"

"Kai pasti akan kembali bu"

"Kai. Kau bertemu dengan Haeun?"

Kai mengangguk, tadi dia bersedih dan menangis di pojok belakang rumah bu"

"Haeun, kau kenapa sayang?"

"Itu—"

"Haeun" panggil seorang wanita.

Kai sangat familiar dengan suara itu.

"IBU" teriak Haeun.

Haeun langsung berlari dan memeluk tubuh Krystal.

Krystal dan Kai saling tatap, Kai mengembangkan senyuman di bibirnya.

"Kai" ucap Taemin pelan.

Dia lalu berdiri di samping Krystal dan merangkul bahu Krystal.

Kai menatap bingung, dia melirik ke arah Krystal namun wanita itu hanya menundukkan pandangannya.

"Kai. Ini Krystal. Dia adalah kakak iparmu, istrinya Taemin"

Kai merasa sangat terkejut dengan ucapan Yuri, matanya masih terus menatap wajah Krystal.

Hatinya terasa sangat perih, saat dia kembali lagi ke kota kelahirannya untuk menemui cintanya dan mengatakan yang sebenarnya tentang perasaannya. Wanita itu kini telah menjadi milik orang lain, dan telah menjadi kakak iparnya sendiri.

To be continued...

ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang