Sakit

592 57 0
                                    


"Kai"

Kai yang sedari tadi melamun menoleh saat suara ibunya memanggilnya.

Dia tersenyum datar.

"Ya, bu. Ada apa? Apa kak Taemin sudah sadar?"

Yuri hanya tersenyum dan mengelus pipi Kai.

"Kau adalah putra ibu yang sangat tampan"

Kai hanya tersenyum.

"Ada apa, bu? Apa ada yang ingin ibu bicarakan kepadaku?"

Yuri menarik nafasnya.

"Kai. Dengan wajah tampanmu itu, ibu yakin jika kau pasti akan mendapatkan wanita yang sangat cantik"

Kai mengernyitkan dahinya tak mengerti.

"Apa maksud ibu?" tanya Kai bingung.

"Begini nak, apa kau memiliki perasaan kepada Krystal?"

Kai benar-benar terkejut dengan pertanyaan ibunya.

"Kai. Tatap mata ibu, katakan yang sebenarnya, nak? Mengapa kau bisa mencintai kakak iparmu sendiri?"

Tenggorokkan Kai terasa tercekat, hingga suara yang ingin dia keluarkan tertahan.

Yuri masih menatap lekat wajah putranya itu.

"Ibu. A-ku. A-a-ku—"

"IBU" teriak Krystal.

Kai dan Yuri pun langsung menoleh.

"Ada apa, sayang?"

"Taemin, bu. Taemin. Taemin, dia sudah sadar, bu" ucapnya dengan nada riang.

Yuri merasa sangat bahagia, dia lalu mendorong kursi roda Krystal dan menghampiri ruangan Taemin.

Sementara Kai dia masih terpaku di tempatnya, dia sejenak berpikir.

Dia menyandarkan kepalanya di dinding rumah sakit itu.

***

"Nak, akhirnya kau siuman juga" ucap Yuri bahagia.

Taemin hanya tersenyum.

Dia menatap wajah Krystal dan tersenyum.

"Ibu, maafkan aku. Krystal, maafkan aku"

"Maaf untuk apa, sayang?" tanya Yuri bingung.

"Maaf, karena aku telah membuat kalian khawatir"

Mereka hanya tersenyum.

Taemin menatap dengan seksama kondisi Krystal.

"Krystal. Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau memakai kursi roda seperti itu?"

"Ini. A-ku. A-ku—"

"Krystal keguguran, Taemin" ucap Yuri pelan.

Taemin terkejut, dia lalu menatap sedih kondisi Krystal.

"Jadi. Bayiku? Dia sudah tiada, bu?"

Yuri hanya mengangguk, sementara Krystal dia terisak.

"Kau. Kau benar-benar ceroboh, Krystal. Mengapa kau tak bisa menjaganya? Kau menghancurkan harapanku untuk memiliki anak yang merupakan darah dagingku sendiri. Apa yang kau lakukan, hah? Apa kau sengaja memang tak ingin memiliki seorang anak dariku?"

Krystal benar-benar tak menyangka dengan ucapan Taemin, dia menatap wajah suaminya dengan tatapan yang sedih. Tak bisa dia gambarkan suasana hati yang saat ini dia rasakan. Saat dia kehilangan bayinya, suaminya sendiri malah menyalahkannya.

"Kau pergilah. Aku tak ingin melihatmu"

Yuri melirik Krystal, Krystal masih menangis.

"Taemin, kasihan Krystal. Dia juga pasti merasa sangat terpukul nak"

"Tidak, bu. Aku yakin dia merasa sangat bahagia karena dia memang hanya menginginkan Haeun yang menjadi anaknya saja, entah Haeun itu sebenarnya anak siapa. Aku benar-benar menyesal telah menikahinya, aku bodoh telah mempercayai wajah polosnya. Padahal dia sendiri dulu hamil tanpa tahu siapa ayahnya"

Kata-kata Taemin seakan menusuk ke dalam hati Krystal. Krystal menangis dan langsung mengarahkan kursi rodanya keluar dari ruangan Temin. Taemin mengalihkan pandangannya.

Saat Krystal akan keluar dari ruangan Taemin, dia tak sengaja berpapasan dengan Kai. Mata mereka saling beradu, tapi Krystal buru-buru pergi dari sana.

Kai memutar tubuhnya dan menatap lirih Krystal.

Kai lalu masuk ke dalam ruangan rawat Taemin.

"Ibu, Krystal kenapa?" tanya Kai pura-pura tak tau padahal dia tadi mendengar semuanya.

Yuri hanya terdiam. Kai menatap kakaknya dengan perasaan tak suka karena dia melihat sikap Taemin yang begitu kasar kepada wanita yang dia cintai.

To be continued...

ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang