Ikatan

742 66 2
                                    


FLASHBACK

"Kai. Ayo kita pergi. Isshh kau ini malas sekali, masih jam kuliah tapi kau malah asik tidur-tiduran di kantin" kesal Krystal.

Tapi Kai tak memperhatikan dia masih memejamkan matanya.

"Ishh menyebalkan"

Ponsel Kai tiba-tiba berdering, dia mengambil ponsel di saku celananya dan memberikannya kepada Krystal.

"Tolong angkat, Krys. Bilang saja akunya tidak ada"

Krystal hanya menatap kesal.

Dia melihat nama penelpon yang tertera di layar itu.

"Dari My Sweetie, kau yakin tidak mau mengangkatnya?"

"My Sweetie berapa?"

Krystal menatap bingung, dia lalu memperhatikan kembali nama penelpon itu.

"My Sweetie 4, astaga banyak sekali pacarmu?"

"Saat ini ada lima, Krys. Kau tak perlu heran karena sahabatmu ini kan sangat tampan" ucap Kai dengan mata yg masih terpejam.

"Issh. Percaya diri sekali kau"

Krystal hanya mendengus kesal, dia lalu mengangkat telpon itu.

"Hallo"

"......."

"Hei nona suaramu cempreng sekali"

"......."

"Dasar kau wanita tidak waras, jika kau ingin putus ya putus saja. Kau pikir aku menggoda pacarmu, hah" kesal Krystal.

"......."

Krystal mematikan ponselnya, dia menarik lengan Kai dan memberikan ponsel itu kembali kepada Kai.

Kai lalu membuka matanya dan menatap Krystal yang sedang cemberut.

"Hei kau kenapa?"

"Kenapa? Kenapa kau malah tanya kenapa?"

Kai tersenyum dan mendekap tubuh sahabatnya itu dari belakang. Bulu kuduk Krystal terasa berdiri saat hembusan nafas Kai menyentuh kulit punggungnya.

Krystal memejamkan matanya, namun tak lama dia tersadar jika Kai hanyalah sahabatnya, Krystal lalu menepis tangan Kai dari perutnya.

"Lepaskan"

Kai hanya menatap bingung ke arah Krystal, dia masih mengucek matanya.

Dia menguap dan membuat Krystal merasa sangat jengkel.

"Memangnya apa yang tadi dia katakan?"

"Dia menyebutku wanita penggoda, menyebalkan. Lalu dia mengatakan kepadaku untuk menyampaikan kepadamu jika dia meminta putus"

Kai hanya mengangguk malas.

"Ya sudah. Jadi aku tak perlu susah payah untuk memutuskannya"

Kai mengambil ponselnya dia menghapus nomor ponsel wanita yang tadi menghubunginya.

"Berarti kekasihku berkurang satu"

Krystal hanya mendengus kesal.

"Kau ini tidak waras? Kau koleksi semua wanita atau apa, hah?"

Kai menatap lekat bola mata Krystal.

"Kau cemburu?" tanya datar.

Krystal melotot dan mengalihkan pandangannya dari Kai.

Dia lalu pergi meninggalkan Kai. Kai masih dia terpaku, dia masih menguap.

"Dia kenapa? Tumben sekali dia kasar kepadaku"

Kai lalu kembali menyandarkan kepalanya di meja kantin dan tertidur.

***

Krystal menatap langit-langit kamarnya, kenangan tentang dirinya dan Kai selalu terbesit di pikirannya. Dia tak menyangka jika Kai kini kembali dan mereka tinggal satu atap, status mereka berubah menjadi kakak ipar dan adik ipar.

'Lupakan aku, Krys.. Aku bukan pria yang baik, tak sepantasnya kau mencintaiku. Jangan kau hancurkan hidupmu dengan mencintai pria sepertiku, kau gadis yang baik dan kau pasti akan mendapatkan pria yang baik juga untukmu'

Perkataan Kai selalu terngiang di telinganya, masih terekam dengan jelas kejadian saat Kai dan dirinya bertengkar sangat hebat hingga melupakan persahabatan mereka.

Krystal mengelus perutnya yang masih sangat rata. Pikirannya melayang saat mengingat perutnya yg semakin membuncit saat mengandung Haeun.

"IBU" teriak Haeun.

Krystal menoleh dan langsung memeluk Haeun.

"Ada apa, sayang?"

"Ibu. Apa ibu kenal paman yang tadi?"

Krystal hanya tersenyum.

"Dia kan pamanmu, ada apa sayang?"

"Ibu. Paman itu adalah paman yang sangat baik, Haeun sangat menyukainya"

Krystal tersenyum dan memeluk tubuh mungil anaknya itu.

"Ibu. Kenapa ibu terus menerus di kamar, ayo kita keluar, bu. Nenek sedang membuat cookies untuk paman Kai, katanya nenek paman sangat menyukai cookies cokelat"

Krystal hanya tersenyum, dia lalu mengikuti langkah Haeun yang menariknya keluar kamar.

Saat dia menuju tangga, tak sengaja Krystal berpapasan dengan Kai. Mata mereka saling beradu, namun Krystal menundukkan pandangannya, dia mengikuti langkah Haeun yang perlahan menuruni tangga.

Kai hanya menatap dengan lirih.

"Kau bodoh sekali, Kai. Saat kau telah menyadari semuanya, kau sudah terlambat" ucapnya pelan.

Kai kembali ke kamarnya.

Krystal menoleh dan menatap kepergian Kai.

***

Kai mengusap wajahnya, dia memejamkan matanya dan membiarkan tubuhnya berbaring di kasur empuk miliknya.

Pikirannya melambung jauh, mengingat kenangannya bersama Krystal dulu.

"Kau makin cantik, Krys. Mengapa aku bodoh? Padahal dulu kau begitu dekat denganku Mengapa aku malah mencari gadis lain di luar sana? Aku memang sangat bodoh" ucapnya pelan.

***

"Krystal. Kau ternyata sangat ahli ya membuat cookies cokelat"

Krystal hanya tersenyum.

"Kau tau, sayang, Kai sangat menyukai makanan ini tapi Taemin dia tidak menyukainya. Mereka memang adik kakak tapi sifatnya sangatlah berbeda"

Krystal tersenyum. Dia menatap Kai yang sedang menuruni tangga dengan pakaian yang sangat rapi.

"Kau mau kemana, Kai?" tanya Yuri saat melihat putranya.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar mom"

Yuri tersenyum.

"Paman. Apa aku boleh ikut?" tanya Haeun.

"Haeun. Sini sama ibu, jangan ganggu pamanmu"

"Tapi, bu" rengek Haeun.

"Haeun ingin ikut?" tanya Kai.

Haeun mengangguk dengan bersemangat.

Kai menarik lengan mungil Haeun dan tersenyum.

"Ayo dengan senang hati"

"Yey. Paman baik"

Kai menatap Krystal.

"Aku ajak Haeun pergi ya, Krys"

Krystal mengangguk.

Kai menggendong tubuh mungil Haeun, terlihat raut kebahagiaan diantara keduanya. Ada rasa khawatir yang Krystal rasakan saat melihat kedekatan mereka. Sebuah rahasia yang selama ini dia sembunyikan.

'Ya Tuhan semoga Kai tak akan menyadari jika Haeun adalah putri kandungnya' batin Krystal.

To be continued...

ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang