Miris

570 58 1
                                    


"Tak usah menangisinya, dia tak pantas menerima airmatamu, hapus airmatamu" ucap Kai.

Krystal hanya terdiam, dia menatap sapu tangan yang terulur dari tangan Kai. Dia tak bergeming seolah mengacuhkan Kai.

Kai dengan santai duduk di samping Krystal.

"Aku merindukan saat ini, merindukan saat kita duduk bersama bersebelahan seperti ini. Ternyata benar kata orang, masa lalu memang lebih indah"

Krystal melirik ke arah Kai yang masih menatap lurus ke depan.

"Kau tahu, Krystal. Mungkin ini adalah karma yang harus aku terima. Aku baru menyadari semuanya saat semua telah berakhir. Bodoh memang!"

Krystal masih termenung.

"Krys. Aku mohon untuk sekali ini jujur kepadaku, apa Haeun benar putriku?"

Kini Kai menoleh membuat Krystal gugup untuk menjawab pertanyaannya.

"Ku mohon jawab aku!"

Krystal menghela nafasnya, pandangannya menatap ke atas.

"Iya. Dia memang putri kandungmu" ucapnya pelan.

Kai menyentuh lengan Krystal.

"Bagaimana bisa? Ku mohon jelaskan kepadaku, apa yang terjadi di masa lalu hingga membuat Haeun terlahir ke dunia ini?"

Krystal menarik nafasnya dalam.

FLASBACK

"Krystal. Kau tau. Baru kali ini seorang Kim Kai mengalami patah hati, padahal sebelumnya aku yang selalu mematahkan hati-hati wanita" ucapnya dengan masih sempoyongan.

"Sudahlah, Kai. Jangan banyak bicara dulu, aku harus mengganti pakaianmu, karena ulahmu tubuhmu sekarang menjadi basah dengan alkohol, aku benar-benar mual mencium aromanya"

Kai memejamkan matanya, dia lalu merebahkan tubuhnya di kasur milik Krystal.

Krystal mulai menghampiri Kai untuk membuka kaosnya. Namun saat tangan Krystal menyentuh tubuhnya, dengan cepat Kai menindih tubuh Krystal.

"Apa yang ingin kau lakukan, jalang? Apa kau ingin menggodaku dan mengajakku untuk bermain panas? Baiklah aku akan turuti keinganmu"

"Lepaskan Kai. Ini aku, Krystal. Jangan berbuat macam-macam, Kai"

Kai hanya tersenyum sinis, dia mulai membuka kaos dan celananya.

Krystal berusaha untuk menghindar, namun cengkraman Kai sangat kuat.

Dia lalu menghempaskan tubuh Krystal dan mulai menyobek baju yang Krystal kenakan.

Kai mulai melumat bibir Krystal dengan kasar dan memasukkan miliknya, menghentakkannya dengan kencang hingga Krystal memekik kesakitan.

"Aawwwww"

Airmata Krystal menetes saat Kai menggagahinya dengan tidak sadar. Dia hanya pasrah saat Kai bangun tak menyadari apa yang telah terjadi kepadanya.

Pagi harinya...

Krystal langsung menarik selimut yang ada bercak darahnya, dia memakaikan kembali pakaian Kai. Dia membersihkan dirinya dan berjalan dengan perlahan walau dia masih merasakan rasa sakit di bagian wanitanya dia berusaha berjalan dengan normal agar membuat Kai tak curiga.

"Krystal. Mengapa aku tertidur di kamarmu?"

"Semalam kau mabuk, Kai. Aku bingung untuk membawamu kemana, jadi aku putuskan untuk membawamu ke rumahku saja"

Kai hanya mengangguk dengan memegangi kepalanya yg masih terasa sakit.

"Aku tidak melakukan apapun kepadamu kan, Krys?"

ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang