[SEASON 1] | 2. TIDAK KENAL

20.5K 2K 323
                                    

Jangan lupa vote & komentar bia aku tambah semangat, part selanjutnya udah selesai aku tulis loh👌

Happy reading....

"Cuma diem?" tanya Radit dengan nada tinggi lalu mengembuskan napasnya kasar.

"Lo nggak bisa ngomong apa gimana?"

"..."

"Kalau gitu gue pergi!" ucap Radit langsung memutar balikkan badannya. Tapi seketika Nick mencengkeram tangan Radit.

"Kalau ngomong sama pacar gue yang sopan!" ucap Nick kesal dengan rahang yang mengeras, tatapan mata bengis kini muncul, Nick benar-benar marah sekarang, "MINTA MAAF, SEKARANG!"

—;;—

—;;—

—;;—

Bella merunduk dengan senyuman tipis di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella merunduk dengan senyuman tipis di wajahnya. Dia bahkan tidak mampu menatap siapapun sekarang. Tangan Bella terulur, memegang sweeter yang Nick kenakan.

"Gue nggak papa, Nick. Sekarang gue bener-bener lapar. Kalau misalkan Radit mau pergi, nggak usah di tahan," ucap Bella masih dengan senyum paksanya.

"Kita tetep di sini aja."

Nick menggebrakkan meja tidak terima, dia mengembuskan napas panjang lalu menatap Radit tajam. Ingin rasanya dia menarik anting itu secara paksa dari telinga Radit dan mencabik-cabik baju yang dia kenakan sekarang. Tapi apa? Nick tidak mungkin membuat keributan sekarang.

"Lo denger, kan? PACAR lo lapar!" tegas Radit pada kata pacar.

"Jadi janggan tahan gue, apa lagi kasih perintah buat minta maaf dengan kesalahan yang nggak pernah gue lakuin!"

Nick mencengkeram kerah kemeja yang Radit kenakan. Mata buas nya benar-benar menyala. Sangat terlihat dengan jelas kalau Nick ingin menyobek mulut Radit sekarang.

"Kalau lo punya masalah sama gue, kita beresin di luar, jangan di depan Bella!"

"Masalah gue itu sama Bella, bukan sama lo!" balas Radit tak tanggung dengan memberikan tatapan tajam pada Bella.

"Gu—gue?" Bella terbata-bata.

"Radit, kalau masalah nyokap gue—sekarang gue mau buka lembaran baru, gue sama sekali nggak ada rasa benci sama lo atau siapapun, kita semua—"

"Bukan urusan gue," balas Radit tak peduli, "Salah lo cuma satu sekarang. Kenapa tadi lo cuma diem?"

Deg!

Ya, Tuhan. Sungguh. Itu bukan Radit yang dia kenal. Dia lebih terlihat seperti malaikat berhati iblis sekarang. Bukan, lebih tepatnya memang iblis. Tatapan matanya, perkataan tajamnya, sama sekali memperlihatkan kalau dia memang tidak peduli.

ISSABELA [MEMELUK HUJAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang