Jangan lupa vote & komentar biar aku tambah semangat.Btw selamat berlibur dan selamat hibernasi di rumah. Semoga wabah ini segera selesai🙏
Happy reading....
"Lo nggak perlu cerita sekarang, lo baik-baik aja gue udah seneng, Bella.""Gue nggak baik-baik aja."
"Ada yang sakit?"
"Tangan gue sakit," Bella terus menangis sejadi-jadinya. Apakah Radit tidak bisa bertanya lembut seperti Nick? Menayakan apakah Bella baik-baik saja? Menanyakan sesakit apa tangannya saat ini?
Yang terjadi, dia malah menghinanya, memakinya dan menyalahkannya. Bella tidak bisa terbuka pada Radit seperti dulu, kini Nick lah yang selalu membuat Bella terbuka.
Dunia sudah berubah, berotasi pada porosnya dan membuat keadaan berbaik seratus delapam puluh derajat.
"Radit, gue benci sama lo," ucap Bella dalam hati.
Radit yang semula mengikuti Bella pun kini melihatnya. Melihat bagaimana Nick memeluk Bella dengan penuh kasih sayang, cowok itu... sangat lembut dan memahami Bella.
Radit tidak bisa mendengar apa yang Nick ucapkan, yang jelas dia sudah muak melihat pemandangan itu. Beberapa detik kemudian Radit pergi, meninggalkan tempat persembunyiannya tanpa jejak.
Tapi sayang, saat Radit berpaling seseorang tiba-tiba saja memegang pundaknya. Radit pun berbalik dan mendapatkan Nick di sana.
"Kita perlu ngomong," ucap Nick dengan wajah kesal.
"Gue sibuk."
"Sesibuk apa lo? Gue tanya sesibuk apa lo?!" tegas Nick yang tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Lo tahu kan tangan Bella sakit? Lo tahu kan kalau dia shock? Ngapain lo marahin dia? Kalau lo kesel kasih tahu yang bener!"
Radit menyeringai lalu memberi tatapan merendahkan, kedua tangannya di masukan ke dalam saku celananya dengan santai. Dia pun mengangkat kedua bahunya tidak peduli.
"Sejak kapan lo jadi banyak bacot kaya gini?" tanya Radit, karena yang dia tahu Nick adalah sosok yang pendiam.
"Sejak lo deket sama Bella di bangku SMA!" jawab Nick tegas, napasnya mulai menggebu sekarang.
"Dulu Bella nggak pernah senyum sama gue, tapi sama lo, dia senyum terus, Dit." Nick menatap Radit dengan serius, "Gue berubah sekarang, demi Bella!"
"Oke," jawab Radit sambil mengangguk tidak peduli.
"Terus mau lo apa?"
Nick mengepalkan tangannya lalu mencengkeram kerah kemeja yang Radit kenakan, "Jangan buat Bella nangis. Karena kalau gue udah terjun langsung, gue bisa ancurin lo kapan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ISSABELA [MEMELUK HUJAN]
Romance[SEQUEL KETIKA HUJAN MENANGIS] [Bisa dibaca terpisah, tanpa mebaca yang pertama] ** Issabela Queen, kini sudah meraih kebagaiaan bersama Ayahnya. Masa lalu yang kelam membuat Bella ingin membuka lembaran baru dan memulai kembali kehidupannya dari aw...