7. TIDAK BISA BERPALING

23.9K 2.2K 1.8K
                                    

Jam berapa kalian baca cerita ini?

Siapa yang baca cerita ini jam satu malem?

Maaf jarang update, besok aku update lagi ya, yang panjangggggg biar bisa puasin kalian semua:v

Buat yang lupa langsung baca ulang ya🥰

Sikap Nick dengan wajah dingin pucat pasti saat melihat Valak membuat Bella tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sikap Nick dengan wajah dingin pucat pasti saat melihat Valak membuat Bella tersenyum tipis. Ya, kali ini Radit yang membuatnya sakit, hatinya bagai dirobek berkeping-keping saat dia mengatakan kiata-kata kasar yang cukup menohok hatinya. Tapi, Nick? Dia mampu meredakan lukanya dengan cukup cepat.

"Lo takut?" tanya Bella tidak percaya, dia lantas memegang wajah Nick lalu menariknya agar sejajar dengan wajahnya.

"Kalau takut mending lihatin gue aja!" ejek Bella tapi Nick langsung memalingkan wajahnya. Bukankah akan sangat berbahaya jika dia terus menatap Bella? Posisi mereka tengah di apartemen saat ini, lebih baik dia melihat Valak dibandingkan Bella.

Untungnya, tak lama setelah Bella berkata seperti itu film tersebut selesai. Nick mengelap keringatnya, padahal AC sangat dingin di apartemennya. Dia lalu membuka chat yang sudah lama belum dia buka.

"Bella, lo mau ikut gue?"

"Ke mana?"

"Ada meeting."

"Jangan bilang sama Radit!" balas Bella tidak percaya, karena setiap Nick mengajaknya keluar, pastilah ada Radit yang datang tiba-tiba seperti hantu.

"Bukan, dia temen sekelas gue di kampus. Papanya yang punya saham di Dewa's Hotel. Ada yang harus gue pastiin buat hari senin nanti."

"Emangnya, Senin lo mau ngapain?"

"Jadi musuh Radit, maybe."  Nick lantas mengulurkan tangannya pada Bella, berharap sangat besar kalau cewek itu akan menerimanya, "Gue harap lo terus di samping gue sampai akhir."

"Apa yang terjadi kalau gue terima tangan lo?" tanya Bella dengan tatapan intens, "Apa gue... bakal jadi pacar lo? Atau... pacar pura-pura lo?"

Nick mengepalkan tangannya erat, sungguh, dalam hatinya tidak ada sedikitpun wanita lain yang mengisi, dan sungguh, dia sangat ingin menggenggam dan memeluknya dalam dekapan yang hangat. Tapi... ada sesuatu yang menghalanginya, ada sesuatu yang harus dia pastikan terlebih dahulu.

Cowok itu mencengkeram bahu Bella, "Boleh gue punya satu permintaan?" tanya Nick membuat Bella mengangguk cepat.

"Bisa lo lupain Radit?"

"Huh?" tanya Bella tidak percaya, ternyata ini hanya soal Radit?

"Gue nggak bisa pacaran sama lo kalau hati lo masih buat dia."

"Gue nggak pernah sedikitpun punya perasaan sama dia!" Nick menggelengkan kepalanya tidak percaya, bahkan sejak mereka berada di SMA pun, Nick sudah bisa melihat tatapan itu, tatapan yang tidak pernah bisa dia dapatkan sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISSABELA [MEMELUK HUJAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang