Part 6

23 4 0
                                    

AuthorPOV>>

"Gal. Gue nambah eskrimnya sekali lagi ya?" Arinda melempar tatapan memelas kepada pemuda yang duduk di hadapannya.

Mereka baru saja pulang dari pertandingan futsal di SMA Methodist. Pertandingan dimenangkan oleh SMA Masehi. Iya, sekolah Arinda. Ya jelas, pemainnya temen gue, itu kata Regal.

"Yaampun estimun.. nanti amandel lo kumat kebanyakan es" Regal mengetuk kening Arinda dengan sendok es krim bekasnya.

"Sok tau lo. Gue gak ada amandel-amandelan kok. Boleh ya? Ya??" Arinda kembali merayu pemuda itu.

"Yaudah, sono" dengan tampang lemesnya Regal membiarkan Arinda memesan satu ice cream durian lagi.

"Yeeey, makasih, kang Begal" Arinda dengan santainya nampol bahu Regal.

"Mas, eskrim duriannya 1 lagi ya" Arinda menghampiri pria yang kelihatannya lebih tua darinya itu. Di cafe ini ada waiter kok sebenarnya. Tapi, karena Arinda itu orangnya gak sabaran untuk urusan eskrim dan merasa cafe ini rumah sendiri, jadi dia ngedatangin mas-mas barista yang jualannya. Memang namanya cafe, tapi nggak cuma jual kopi. Tempatnya yang nyaman dan hidangan kopi serta eskrimnya yang enak, buat cafe ini tetap lumayan pengunjung. Yang paling penting bagi Arinda, harganya terjangkau.

"Siap Rin" mas-mas itu segera menyiapkan pesanan Arinda. Jangan kaget, kalau Arinda dikenal sama penjualnya. Dia, mas Dodit yang punya Cafe Suca-Suca ini. Dan Arinda itu pelanggan tetap untuk eskrim duriannya. Walaupun cuma mesan eskrim durian, Arinda bisa berlama-lama di cafe ini hanya untuk menikmati wi-fi gratis. Untungnya Mas Dodit baik hati dan maklum sama Arinda.

***

"Eh, bro! Ngapain lo di sini?" Seorang laki-laki tiba-tiba aja menepuk bahu Regal yang sedang memainkan ponselnya ketika Arinda memesan es krimnya.

"Eh bro. Ini lagi nemenin gebetan" Regal membalas sapaan laki-laki itu. "Lo sendiri? Perasaan lama gak keliatan. Kemana aja?" Lanjut Regal meletakkan HPnya di meja.

"Gue kemarin ke LA. nemenin kakak gue ngehadirin Gala Premier Mulan. Eh apa tadi lo bilang? Gebetan? Udah ada bro? Jadi penasaran gue orangnya" ujar pria itu.

"Tuh dia" ucap Regal pelan sembari mengarahkan pandangan pada gadis yang tersenyum senang sambil membawa eskrim duriannya.

"Eh Azka!!! Yaampun, Ka! Kemana aja lo. Sumpah ya gue kangen banget!" Arinda langsung meletakkan eskrimnya di atas meja. Menghampiri Azka yang juga langsung antusias memeluknya.

"Gila!! Ini orangnya?" Azka yang sedang dipeluk Arinda, melempar pandangan pada Regal.

Regal tersenyum lalu meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan bahwa itu rahasia. Azka mengangguk.

"Orangnya apa, Ka?" Arinda melepaskan pelukan kangennya, menatap Azka bingung.

"Gak. Eh gimana kabar lo selama gue gak sekolah?" Azka mengelus rambut sahabatnya penuh sayang. Yang melihat mereka bahkan mengira mereka itu pacaran.

"Duduk dulu deh. Banyak yang mau gue ceritain. Btw, lo kemana aja sih!? Sebel gue. Mana lo gak ngasih kabar lagi. Jahat tau nggak!" Arinda menarik kursi lalu duduk, diikuti Azka yang duduk menghadap Arinda.

"Ya maap. Gue sengaja biar lo kangen" Azka menoel pipi Arinda.

"Heh udah udah. Jangan mesra-mesraan di hadapan gue" Regal tiba-tiba bersuara. Mungkin dia sedikit envy. Gimana enggak? Yang katanya lagi PDKT itu dia sama Arinda. Tapi yang kaya pacaran malah Azka & Arinda.

The Story of Arinda (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang