BAB 1 : Anak Baru

898 31 0
                                    

Langkah kaki jenjang itu berjalan menyusuri koridor kelas yang tidak ia ketahui itu koridor kelas berapa, karena dia pun anak baru yang pindah dari sebuah sekolah kejuruan. Salahnya sendiri hingga dia dipindahkan oleh papanya, padahal sekolah sebelumnya itu milik kakeknya, tapi kakek dan papanya itu tega memindahkannya ke sekolah barunya itu. Helaan nafas terdengar dari bibir mungilnya yang berwarna pink alami tanpa memakai liptint ataupun gincu.

Gadis itu fokus berjalan menuju ruang kepala sekolah tanpa mendengarkan bisikan siswa-siswi SMA Angkasa yang baru melihat dirinya. Gadis itu sampai di ruang kepala sekolah dan mengetuk pintunya, setelah mendengar kata 'Masuk' gadi itu langsung masuk kedalam dan bertemu dengan kepala sekolah.

"Jadi, saya berada kelas mana pak?" tanya gadis itu tanpa basa-basi. "Yaampun Bintang! Basa-basi dulu gitu, malah langsung to the point aja." ujar kepala sekolah sambal terkekeh.

"Gak usah ketawa pak, nggak ada yang lucu ya!" dengus gadis yang bernama Leonna Bintang Andromeda itu karena kesal dengan kakak sepupunya itu. Kakak sepupu Bintang itu namanya Agilang Alexius Andromeda, anak dari omnya Bintang atau anak dari kakak papanya itu.

"Iya-iya sensi amat sih!, kelas kamu di XI IPA 1" ujar Agilang.

Bintang berjalan menuju kelasnya yang sudah diberi tahu oleh kepala sekolah atau kakak sepupunya itu. Sedikit cerita, kakak sepupunya itu sarjana pendidikan, dan dia memilih berkerja menajadi kepala sekolah, umurnya masih muda dan juga tampan. Kembali ke Bintang, dia sudah memasuki kelas yang akan menjadi tempat belajarnya.

Setelah berbicara pada guru yang mengajar di dalam kelas XI IPA 1, Bintang memperkenalkan dirinya tanpa minat karena dirinya masih kesal karena dipindahkan sekolah oleh papanya itu.

"Nama gue Leonna Bintang Andromeda, pindahan dari SMK Garuda yang tadinya jurusan TKJ." Ujarnya tanpa minat.

"Andromeda? Lo siapanya Pak Gilang?" tanya seorang cewek yang make upnya cukup tebal tiba-tiba.

"Adik sepupunya." Jawab Bintang datar.

"Sudah bertanyanya nanti lagi, nah Bintang kamu duduk di sebelah Gladis. Gladis angkat tanganmu." ujar sang guru. Gadis yang bernama Gladis itupun mengangkat tangannya. Bintang pun berjalan menuju tempat duduk yang berada di barisan ketiga dari depan disebelah jendela.

Bintang fokus mendengarkan keterangan dari guru yang mengajar di hari pertamanya masuk sekolah ini. Dirasa ponsel yang berada disaku roknya itu bergetar Bintang mengambilnya dan melihat ada pesan via whatsapp dari sahabatnya.

Amel.Agatha

Bin gimana sekolah baru lo? Njir gue kesepian nggak ada lo T_T , betewe nih ya lo tau kak Arlan kan? Cowok kelas XII TKJ 1?, nyariin lo sumpah mukanya serem! Tadi dia berantem sama mantan lo si Alex! Anjir gue ditanyain mulu kagak sanggup gue, buruan deh lo selesaiin masalah lo sama kak Arlan. Gue kasih saran aja, lo harus hati-hati okey dah bebep<3

Bintang hanya menghela napasnya kasar, kapan masalahnya selesai pikirnya.

⁀‿⁀

"Na, kekantin yuk." ujar Gladis pada Bintang yang masih canggung dengan teman sebangkunya.

"Yuk, btw nggak usah canggung gitu. Dan panggil gue Bintang, nggak biasa dipanggil Leonna." Ujarnya.

"Eh iya Bintang." Ujar Gladis dengan tersenyum.

Kedua gadis itu berjalan menuju kantin, saat melewati lapangan basket Bintang melihat sosok yang menurutnya sangat tampan bahkan Sehun EXO aja mungkin kalah tampannya. "Dis, dia siapa?" tanya Bintang sembari menunjuk cowok yang mendrible bola basketnya.

"Oh dia, dia kak Galaxy kelas XII IPA 1. Nama panjangnya Galaxy Putra Angkasa, dia itu dingin, datar, galak, ya gitu deh kalo sama cewek." jelas Gladis pada Bintang yang dibalas OH oleh Bintang.

Bintang dan Gladis duduk di meja yang berada disamping meja khusus geng Galaxy, kata Gladis tadi nggak ada yang berani duduk disana. Gladis dan Bintang memakan pesanan mereka dengan khidmat sebelum suara gaduh karena kedatangan segerombolan cowok kelas XII yang ternyata gengnya Galaxy yang membuat suasana kantin riuh oleh pekikan para cewek. Dan juga suara ponsel Bintang yang begitu keras yang menandakan ada panggilan masuk.

Amel.Agatha is calling...

"Halo, kenapa Mel?" tanya Bintang begitu mendengar suara khawatir Amel.

"Gawat! Kak Arlan tahu sekolah baru lo!" pekik Amel cemas.

"APA? KOK BISA? KAN UDAH GUE KASIH TAHU JANGAN SAMPE DIA TAHU AMEL!" ucap Bintang dengan keras sembari berdiri membuatnya menjadi perhatian seluruh kantin bahkan Galaxy dan Gladis yang melihatnya terlihat bingung. Tapi Bintang tidak perduli.

"Dia ngehack akun gue, jadi di abaca chat kita. Ta...tadi dia kesini sambil narik Eriska gara-gara dia bohongin Arlan, terus Eriska sekarang di uks gara-gara dijorokin ketembok. Hikss, lo harus jaga diri." Ujar Amel.

"SHIT! Cari mati tuh cowok, eh bentar...anjir MEL LO HARUS JANGAN BIARIN DIA MASUK LAB TKJ 1 PLISS, GUE KESANA SEKARANG." Teriak Bintang setelah sadar apa yang akan dilakukan oleh Arlan, Bintang berlari begitu saja ah dia melupakan sesuatu.

"GLADIS IJININ GUE KEGURU YA! GUE ADA URUSAN, BILANG GUE LAGI KE SMK GARUDA MAKASIH."

"WOY MEL! BURUAN LO KE LAB TKJ 1 JANGAN BIARIN DIA BUKA KOMPUTER NOMER 12 PLIS!" teriaknya didepan ponselnya sambil berlari.

Sepeninggal Bintang yang membuat banyak pertanyaan di benak anak-anak SMA Angkasa yang ada di kantin, kini Gladis sedang di introgasi oleh teman Galaxy. "Dia siapa?" tanya Galaxy dingin.

"Eh, dia anak baru kak." jawab Gladis kikuk.

"Pindahan dari sekolah mana?" tanya Riko sahabat Galaxy.

"SMK Garuda kak." jawab Gladis.

"Dia kenapa buru-buru gitu? Teleponan juga teriak-teriak, dan lab TKJ? Dia anak TKJ? Wah keren." Ujar Elang kagum.

Galaxy hanya mendengarkan introgasi teman-temannya. Dia terlalu malas meladeni perempuan. Bukannya dia tidak suka perempuan, dia hanya trauma dengan masa lalunya. Di permainkan, di remehkan, di rendahkan, dia malas dengan perempuan karena ucapan manisnya hanya di bibir. Beda dengan bundanya, hanya ada dua orang perempuan yang dia sukai, bundanya dan adiknya yang masih SMP.

Disamping itu, Bintang segera memasuki gerbang SMK Garuda setelah meminta ijin dengan satpam dengan alasan ingin menemui omnya yang menjadi kepala sekolah. Padahal niatnya lain, dia tidak akan membiarkan Arlan membuka folder itu sebelum waktunya. Sebelum tanggal yang diucapkan oleh gadis itu, dia harus menepati janjinya meskipun dia tahu nyawanya berada dalam bahaya. Dia tahu Arlan luar dalam, meski dirinya tahu bahwa kesalahpahaman Arlan terhadap dirinya akan berakibat membahayakan dirinya tapi dia harus menepati janjinya itu.

--To Be Continued--

Jangan lupa vote dan komen ya wan kawan>-<

Maaf kalo ada typo, dan juga pendek, soalnya aku nulis di wprd dulu ehehe

Aku up karena lagi gabut:v

Bayangin nggak sekolah dari hari kamis, mon maaf bukannya bolos tapi sekolah kebanjiran

Hari ini libur, besok nggak tau deh soalnya kelas temenku X Akuntansi 2 udah hampir selaci meja:(

Sedih akutuh liat sekolahan banjir:(

Intinya makasih udah baca, kalo aku ada kuota atau wifi pasti cepet up kok, yang penting vote dan komen dari kalian:)

Pekalongan, 25/02/2020

GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang