"YAMPUN SIWON KAMU GANTENG BANGET SIH! MAU DEH JADI ISTRI KAMU!" teriak seorang wanita paruh baya yang sedang menonton MV Suju di laptopnya. Sedangkan sang suami menatapnya datar, sudah biasa dia mendengar jeritan istrinya itu ketika sedang menonton yang berbau Korea.
"Ma udah deh nggak liat apa muka papa udah asem begitu." ucap seorang cowok berusia Sembilan belas tahun yang kini sedang melanjutkan pendidikannya di sebuah Universitas ternama di Jakarta.
"Sstt kamu diam aja deh!"
Pandangan wanita itu kini berpindah pada sang suami "Dan papa mukanya jangan asem kek gitu, nanti nggak ganteng lagi kayak Siwon. Tenang aja cinta mama hanya untuk papa seorang."
Sang suami hanya menghela napasnya dan melanjutkan acara menonton pertandingan bola. Bel rumah berbunyi.
"Kak bukain pintunya siapa yang dateng." ucap sang mama.
Si kakak hanya mendengus dan beranjak dari duduknya menuju pintu untuk membuka pintunya.
"Cari siap—p eh Amel, Eriska dan kamu?" tanya cowok itu ketika membuka pintu.
"Saya Gladis Anggara kak temen Bintang di sekolah barunya."
"Oh, gue Sebastian Leonardo Andromeda kakaknya Bintang. Panggil gue Leo, dan jangan terlalu formal gitu santai aja. Ayo masuk-masuk." Leo berujar sambil mempersilahkan masuk tamu adiknya itu.
"Langsung kekamar Bibin aja, dia udah nunggu."
"Iya kak"
Kamar bernuansa biru dipenuhi dengan ornament galaksi di atapnya membuat kamar itu sungguh terlihat nyaman dipandang, dan jangan lupakan poster yang tertempel didinding kamar itu dan juga koleksi album dan lightstick EXO yang ditata rapi disebuah lemari kaca membuat Gladis yang baru pertama kali menginjakkan kaki dirumah Bintang dibuat takjub.
"Bin lo EXOL?" tanya Gladis yang duduk disamping Bintang.
Bintang menyengir. "Oh ya kita kenalan dulu ya."
"Gladis kenalin mereka sahabat gue dari piyik. Yang sebelah kiri namanya Amelia Agatha dan sebelahnya Eriska Nathalie. Dan guys kenalin ini Gladis temen gue di sekolah baru."
"Gladis Anggara"
"Iya udah tahu gue, kan lo tadi kenalan sama bang Bastian. Gue Amelia Agatha panggil aja Amel."
"Nama gue Eriska Nathalie panggil aja Eriska."
"Jadi disini gue mau cerita sesuatu, dan gue harap lo nggak ngejauhin gue setelah ini Dis." ucap Bintang sendu.
Flashback On
"Hikss lepasin gue Rin!" ucap seorang gadis lirih dengan air mata yang udah meluncur deras dikedua pipinya.
"NGGAK!" tanpa aba-aba orang yang dipanggil Rin itu menusukkan sebuah pisau yang digenggamnya keperut cewek yang ia ikat disebuah pohon.
"ARGHH-"
"VINA!" suara teriakan itu membuat orang yang menusukkan pisau itu melepaskan tangannya dari pisau yang masih menancap di perut gadis yang dipanggil Vina itu.
"Apa yang lo lakuin hah?" teriak cewek yang meneriakan nama Vina pada pelaku penusukkan. Dia mencoba melepaskan pisau itu hingga....
"Bintang! Apa yang lo lakuin sama Vina hah? Tega lo ya nusuk sahabat lo sendiri!" suara baritone itu mendekat kearah tiga orang itu.
"Nggak ini nggak seperti yang lo liat Lan! Gue bisa jelasin." Ucap Bintang.
Sang pelaku sebenarnya tersenyum menyeringai, "Bohong Lan! Dia tadi nusuk Vina, gue lihat sendiri."
Sedangkan Vina sudah tidak sadarkan diri. Vina segera dibawa kerumah sakit, beberapa hari setelah kejadian itu Vina dibawa keluar negeri karena keadaannya yang kritis akibat penusukkan itu.
Sang pelaku penusukkan juga menghilang entah kemana. Dan semuanya menjadi masalah yang ditanggung Bintang. Bulan Rinjani Syafira, ya cewek yang membuatnya menjadi orang yang disalahkan atas kejadian penusukkan itu. Bintang akan mencari Bulan, dia harus bertanggung jawab!
Flashback Off
"Jadi gitu Dis ceritanya, jujur gue udah lelah di kejar-kejar sama Kak Arlan. Gue pengin banget ngasih tahu yang sebenarnya tapi...gue udah janji sama Vina bakal ngasih kotak ini ke Kak Arlan tapi nunggu waktu yang tepat sekalian ngasih surprise buat Kak Arlan entah surprise apa yang bakal di kasih Vina, gue nunggu waktu itu. Dan sekarang nambah masalah si Farhan, kampret emang. Huffttt" Bintang berujar dengan memegang sebuah kotak biru dengan pita yang juga warna biru.
Gladis, Amel, dan Eriska hanya menatap Bintang sendu. Ketiganya belum ingin menyampaikan sesuatu ketika Bintang kembali berujar. "Dan yang gue ceritain tadi hanya separuh dari cerita yang sebenarnya, tapi di situlah point terpenting karena yang sebenarnya nusuk Vina itu Rinjani."
"B-bin gue kayak nggak asing sama nama Bulan Rinjani Syafira, gue kayak pernah dengar tapi gue lupa dimana." ucap Gladis mencoba mengingat.
"Hufftt udahlah, yang penting lo udah tahu kenapa gue di kejar-kejar sama Kak Arlan heheh" gadis itu terkekeh dan beranjak dari duduknya.
"Kalian jadi nginep kan, kuylah kita main game, mumpung besok libur sehari."
"KUYYY"
Mereka berempat bermain game sebelum tidur, saling bercanda. Meski Gladis dan kedua sahabat Bintang baru bertemu dan baru kenalan tapi mereka sudah begitu akrab.
⁀‿⁀
Bintang dan ketiga sahabatnya kini sedang berada di sebuah mall, mereka baru saja selesai menonton film dan sekarang mereka berempat malah terpisah sendiri-sendiri. Bintang dengan segala gerutuannya mengecek ponselnya siapa tahu ketiga sahabatnya itu mengabari dimana mereka berada. Bintang ditinggal begitu saja di toilet, dsn entah kemana mereka sekarang.
Karena terlalu fokus dengan ponselnya hingga tidak melihat kedepan Bintang menabrak dada bidang milik seseorang, Bintang mendongak dan....
Ebusett ganteng banget astaga, yampun Sehun maafkan pacarmu ini yang terpesona oleh makhluk tampan didepannya ini.
Bintang memandangi orang itu tanpa kedip, membuat sosok cowok itu tidak nyaman dan menatapnya datar. "Kak G-galaxy, kakak ganteng Bintang suka!" ucapan itu keluar begitu saja dari bibir mungil Bintang dengan lirih namun meskipun begitu tetap saja galaxy bisa mendengarnya.
"Lo lagi!"
"Eh-"
"Kakak kok suka banget muncul dimana-mana, lo ngikutin gue ya!?" tuding Bintang dengan muka syok.
"Yampun jangan-jangan lo suka lagi sama gue?"
"Ngaku lo kak!"
Galaxy menatap datar gadis didepannya itu. "Cih pede banget lo jadi cewek."
"Harus pede dong kak, gue kan sebagai calon pacar lo harus pede dengan kecantikan gue yang tiada tiara ini." ucap Bintang dengan percaya dirinya.
"Lo emang cewek aneh"
"Jahat masa calon pacar sendiri dianggap aneh si? Ngambek nih gue!" ucap Bintang dengan cemberut.
"Bodoamat!"
--ToBeContinued--
Halo! Jangan lupa vote dan komen ya, susah nih bikin judul tiap bab nya wkwk. "Lah ngapa lo bikin kalo susah" wkwk nggak tahu nih.
Dahlah nggak mau banyak-banyak intinya jangan lupa vote dan komen. And Stay Safe ya teman-teman, jangan lupa cuci tangan, pokoknya jaga kesehatan lah.
Pekalongan, 26/03/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY
Teen FictionUpdate tergantung mood Ini kisah Galaxy dan Bintang No Description, penasaran langsung baca Jelek? maaf