Bab 13 : Tak Terduga

314 16 1
                                    


"Kak jawab gue, maksud lo apa? Dan kenapa lo bisa tahu nama cowok tadi itu Farhan?" Tanya Bintang yang kini duduk di kursi penumpang mobil Galaxy.

Tadi Galaxy menyeret Bintang masuk ke dalam mobilnya, entah kesambet apa Galaxy hingga berubah begitu. Bintang yang sedang bingung dengan ucapan Galaxy tadi pun hanya diam ketika dirinya di seret Galaxy.

Galaxy menatap Bintang yang sedang menatapnya penasaran. "Lo nggak perlu tahu. Lupain aja, nggak penting juga. Gue tadi liat lo dikejar sama tuh cowok, dan pas lo teriak gue denger lo nyebut nama dia Farhan. Makanya gue tahu." Ujar Galaxy panjang tanpa sadar. Bintang terperangah mendengar ucapan Galaxy yang panjang itu.

"Ehm oh, btw makasih ya lagi-lagi lo nolongin gue." Bintang tersenyum manis membuat Galaxy terperangah melihat senyuman manis Bintang.

"Ehm sama-sama."

Galaxy ingin menanyakan siapa cowok yang Bintang peluk perutnya malam sabtu kemarin. Tapi dirinya entah kenapa tiba-tiba gugup. Galaxy menghembuskan napasnya perlahan. "Ehm gue mau nanya."

Bintang menatap Galaxy penasaran. "Mau nanya apa?"

"Cowokyangkemarinjalansamaloitusiapa?"

"Ha? Ngomong tuh yang jelas." Ujar Bintang ketus. Ah jangan lupakan kalau gadis itu sedang belajar move on dari Galaxy.

Galaxy menghembuskan napasnya, menatap gadis yang ada disampingnya itu. Dia masih marah sama gue? – batinnya.

"Cowok yang kemarin jalan sama lo itu siapa? Pacar lo?"

Bintang menahan tawanya, ternyata Galaxy menyangka Leo itu pacar Bintang. "Bang Leo? Dia itu abang gue, namanya Sebastian Leonardo Andromeda. Kenapa emangnya? Lo cemburu kak?"

"Eh tapi nggak mungkin ding lo cemburu hehe." Ujar Bintang terkekeh geli.

Galaxy menatap Bintang tajam. "Kalau gue emang cemburu gimana?" Bintang terkejut mendengar ucapan Galaxy. Dia tidak percaya jika Galaxy cemburu, aih mungkin itu hanya bualan saja.

"Ngomong apaan sih lo kak, udah ah anterin gue balik cepet." Ujar Bintang mengalihkan pembicaraan.

Galaxy menyalakan mesin mobilnya. Sepanjang perjalanan hanya ada kesunyian yang menemani mereka berdua. Bintang mengerutkan keningnya ketika mobil yang mereka tumpangi tidak berjalan kearah rumah Bintang.

"Loh kak ini bukan arah jalan rumah gue! Lo mau bawa gue kemana?!" Bintang sedikit menaikkan nada bicaranya hingga membuat Galaxy memandang Bintang tajam.

"Gausah pake ngebentak gue bisa? Lo sama gue masih tuaan gue jadi jangan ngebentak orang yang lebih tua dari lo!"

Bintang memandang Galaxy sinis. "Hilih, buruan lo mau bawa gue kemana heh?! Gue nggak mau lama-lama sama lo, gue mau ngilangin perasaan gue ke lo."

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa sikap lo agak berubah sama gue?"

Bintang menatap Galaxy lekat. Apa-apaan nih cowok? Padahal dia sendiri yang nyuruh gue buat jauhin dia – Bintang.

"Kan lo sendiri yang nyuruh gue buat jauhin lo dan nggak usah sok akrab, jadi sekarang anterin gue pulang dan tolong jangan seolah-olah lo sekarang lagi kasih gue harapan." Bintang mengalihkan pandangannya kesamping, melihat pemandangan yang sejujurnya tidak menarik.

Sedangkan Galaxy dia hanya bisa terdiam mendengar ucapan Bintang. Memang benar dirinya yang menyuruh gadis itu untuk tidak sok akrab dengan dirinya. Tapi kenapa ada sesuatu yang aneh dengan hatinya.

⁀‿⁀

"...Kenapa kesini? Gue kan minta anterin balik bukan kesini." Bintang menatap Galaxy emosi, sedangkan cowok itu hanya diam tanpa ekspresi.

"Bukain pintunya jangan dikunci gue mau pulang sendiri aja."

"Nggak!" Galaxy turun dari mobilnya berjalan menuju pintu sebelah dimana Bintang duduk, Galaxy membukakan pintu untuk Bintang.

"Buruan turun," Bintang menatap Galaxy sinis beranjak turun, tanpa diketahui di bawah pintu mobil ada sebuah kulit pisang. Dan Bintang tanpa sengaja menginjaknya hingga dia terpeleset, Galaxy yang tidak siap kaget ketika melihat Bintang sudah terduduk di bawah dengan memegangi bokongnya yang terbentur dengan aspal dibawahnya.

"Huwaaa, anjir dah kenapa nggak lo pegangin gue biar nggak jatuh sih. Huhuhu mama anakmu terpeleset." Rengek Bintang, Galaxy membantu Bintang berdiri. Tercetak jelas muka khawatirnya.

"L-lo nggak papa?" Tanya Galaxy menatap Bintang lekat.

"Jatuhnya sih nggak papa tapi malunya itu sampe ke ubun-ubun huaaa." Apalagi gue jatuhnya di depan doi sendiri hueee malu banget, sialan nih kulit pisang! Siapa yang buang sembarangan coba. Malu banget gue. – Lanjut BIntang dalam hati.

"Duh sorry ya gue nggak tahu tadi."

"Y g pp"

Bintang menunduk mencoba menghilangkan rasa malunya. "Ehm lupain aja soal gue jatuh, anggap aja nggak pernah terjadi." Setelah mengucapkan itu Bintang berjalan mendahului Galaxy entah kemana dia merasa malu.

Ceroboh banget gue hueee – Bintang.

Sedangkan Galaxy hanya terkekeh geli melihat Bintang yang malu. Padahal mah nggak perlu malu, Galaxy menggeleng lantas menyusul Bintang yang sudah berjalan lebih dulu.

Mereka sekarang berada di sebuah pasar malam, mumpung malam minggu. Entah kenapa Galaxy berinisiatif mengajak Bintang ke tempat ini. Sejujurnya dia bingung dengan dirinya kenapa tiba-tiba begini. Otak dan hatinya tidak sejalan.

⁀‿⁀

"Thanks udah ajak gue ke pasar malam, gue nggak tahu apa maksud lo kak. Tapi makasih." Ujar Bintang tersenyum di sela-sela makan arumanisnya.

Galaxy menoleh kearah Bintang kemudian tersenyum. "Sama-sama."

"By the way, lo lucu tadi pas jatuh. Gue pengen ketawa tapi nggak tega."

"Sialan lo kak1" Bintang melempar sejumput arumanisnya kearah Galaxy.

"Hahaha, iya-iya sorry,"

"....Bin"

"Hmm"

"Soal tadi, tolong jangan jauhin gue."

Bintang menatap Galaxy bingung. "Kenapa gue nggak boleh jauhin lo kak? Padahal lo sendiri yang bilang kalo gue nggak boleh sok akrab sama lo, dan tentang perasaan gue tenang gue bakal lupain lo sedikit demi sedikit kok. Dan gue nggak akan gangguin lo lagi."

"Nggak boleh!"

"Kenapa?...."

"...L-lo mau bikin gue baper kak? Maaf hati gue bukan mainan, dan soal gue suka sama lo gue beneran kak. Kalo lo cuma mau mainin perasaan gue, plis jangan lanjutin cukup sampai disini aja main-main lo."

"B-bukan gi—"

"Udah sampai, makasih ya. Gue masuk dulu." Ujar Bintang kemudian turun dari mobil Galaxy, meninggalkan cowok itu seorang diri.

Galaxy menatap punggung Bintang yang semakin menjauh menuju pintu rumah gadis itu. "B-bukan gitu Bin, gue rasa gue suka sama lo." Lirihnya.

--ToBeContinued--

Hallo lama nggak jumpa, gue akhirnya up setelah berapa minggu gue nggak up. Kemarin gue baru selesai PAT. Dan untuk scene Bintang jatuh itu, baru gue alamin tadi siang. Sumpah malu banget jatuh di depan doi lagi, mana jatuhnya di banjir-banjir. Basah dah tuh baju gue. Jatuhnya sih nggak papa, malunya itu loh. Udah ah, jangan lupa vote dan komen makasih. Maaf kalau ada typo. Makasih buat yang udah baca, vote, dan komen. Aku Sayang Kalian<3

Pekalongan, 10/06/2020

GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang