Bait-Bait Rindu

17 3 0
                                    

Jatuh cinta memang selalu menyenangkan. Semua orang jatuh cinta bisa menjelma menjadi para pujangga yang menciptakan bait-bait romansa. Begitu pula aku, juga kamu. Dikepalaku terangkai berpilin-pilin bait rindu yang ku rangkai untukmu. Terkadang pula, kamu berlagu dengan merdu hingga burung pun ikut berkicau mengiringi dawaimu. Senyuman selalu menghiasi pertemuan kita. Walau seringnya waktu membatasi perjumpaan kita yang memang akhir-akhir ini jarang terjadi.

Perihalmu memang tak pernah habis untuk diceritakan. Untuk mendeskripsikan senyummu saja mungkin butuh waktu lebih dari 24 jam. Untuk menceritakan pandang matamu ketika menatapku juga mungkin saja memerlukan waktu lebih dari tiga hari untukku menjabarkannya. Aku selalu ingin berlama-lama dalam memikirkanmu. Melihatmu yang tak lelah berlarian dalam pikiranku. Menatapmu yang sudah nyaman menempati tahta di hatiku. Tak pernah ingin beranjak pergi. Dan ku harap memang tak kan ingin beranjak lagi.

Pagi selalu membangunkanku dengan lembut. Menyapaku seolah kamu ada di sisiku, tersenyum saat aku pertama membuka mata. Menyuapiku dengan banyak bait rindu yang dikirim olehmu setiap malam. Semuanya selalu sama. Melulu tentang kerinduan. Tapi aku tak pernah bosan. Bait-bait itu ku telan dengan senang. Jika saja bisa, akan ku rangkai menjadi buket rindu yang indah dan menawan. Tapi apa kamu juga tahu, sebanyak apa rindu yang terus ku pupuk setiap harinya? Menunggu temu menjemputku dan membawaku ke dalam pelukmu yang pasti. Rinduku telah tumpah ruah kala bulan ketiga kita tak juga berjumpa. Cerita-cerita riangmu tentang hari indah yang kamu lewati, tawa renyahmu kala bercanda denganku via suara, hanya menanggulangi tidak lebih dari 5% dari seluruh kerinduanku. Tapi tenang saja, aku tidak akan kalah dengan jarak yang sedang mencoba peruntungannya ini.

Kita berdua hanya sedang diuji. Jika lulus, maka perjumpaan akan menjadi kado terindah yang membahagiakan. Kita akan lagi mengarungi mimpi-mimpi yang pasti. Memperjuangkannya berdua. Mewujudkannya bersama. Aku percaya bahwa kamu pun juga akan percaya. Jarak hanyalah penghalang kecil yang tak berarti. Sedangkan rindu tak kan bisa menuntaskan cerita tentang kamu dan aku. Aku merindumu dengan sungguh. Tak pernah putus. Karena cinta yang ku berikan padamu adalah utuh.

...

... 

Memuja Rindu Di Balik SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang