III

197 38 0
                                    

Ruangan minimalis dengan warna serba putih dan tata letak yang sederhana. Supaya tidak terkesan monoton beberapa tanaman hias diletakkan di dalam kamar dengan menggunakan warna pot yang senada dengan warna mayoritas kamar tersebut, yakni warna putih. Menjadikan ruangan tampak cerah.

Selain itu tambahan rak dinding kayu berbentuk heksagonal menjadi tempat display koleksi tanaman hias.

Malam mulai menghampiri, pandangannya tertuju pada langit-langit kamar yang terlihat polos. Lelah, yang kini dirasakan Adyva. Belakangan ini ia telah bekerja keras menjaga kafe dan mempersiapkan segala kebutuhan kuliahnya di tempat baru.

Keputusannya sudah mantap untuk menetap disini. Seharusnya ia tidak memikirkan hal-hal kecil yang baru saja menghampirinya. Yeah, dipertemukan dengan makhluk tampan yang pernah mengisi hari-harinya.

“Lagi mikirin Kean?”

Adyva langsung menoleh kearah kakaknya yang baru saja memasuki kamarnya. Melongo setengah tak percaya. Tebakan kakaknya benar.

“Sok tau.” Hardiknya kesal. “Ngapain mikirin orang yang udah punya pacar?”

“Tadi kakaknya kali.”

“Mas....” Adyva menatap kakaknya dengan pandangan redup. “Mamas sendiri tahu kan kalo Kean anak tunggal?”

“Yaudah, tikung.”

“Emang modal nikung doang bisa dapet restu keluarganya?”

Ia bawa tubuh adiknya dalam pelukan, tak peduli jika yang dipeluk berontak dengan brutal. “Kalo kata orang, sebelum janur kuning masih bisa di ajak kabur.”

“Boleh tuh sarannya.”

“Dek!” Intrupsi Afka. Dia tadi cuman bercanda untuk menghibur.

“Adek juga bisa bercanda kali.” Entahlah, rasanya Adyva ingin istirahat. Kelopak matanya begitu berat minta ditutup.

┄────── ⌯ ♡ ⌯ ───────┄

Adyva terbangun setengah linglung setelah mendengar teriakkan kakaknya. Buru-buru ia loncat dari tempat tidurnya, berlari menuju kamar mandi.

Masih ada sekitar satu jam sebelum kelas dimulai. Adyva menyempatkan dirinya mampir di meja makan sembari memperhatikan gestur tubuh kakaknya yang tengah membuat sarapan pagi ini.

Afka menghidangkan sebuah sandwich lengkap dengan segelas susu hangat tepat di depan adiknya. Kemudian mengambil alih ransel adiknya untuk meletakkan sebuah kotak bekal didalamnya.

“Makasih mas.”

Sarapan berjalan lancar. Setelah menerima beberapa wejangan yang demi Tuhan sangat menyebalkan. Adyva bergegas meninggalkan rumah menuju halte terdekat untuk menunggu bus yang akan mengantarnya ke kampus.

Tepat waktu. Namun lagi-lagi dirinya harus di pertemukan dengan makhluk tampan ini. Mereka bertabrakan di persimpangan lorong.

Adyva mengaduh sakit pada dahi dan hidung. Beruntung tak sampai terjatuh. Sedangkan si tampan nampak kesal, tapi tak jadi sebab mengetahui jika yang ditabrak adalah Adyva Sharadista.

Sebuah tangan menahan lengannya. “Fakultas mana dek?”

“Informatika.” Genggaman Kean berhasil ia lepaskan dengan sekali sentak. Adyva bergegas mempercepat langkahnya, kelasnya akan dimulai sebentar lagi.

Dek? Adek maksudnya? Hell. Adyva bergidik ngeri, apa yang dipikirkan Kean dengan panggilan dejavu itu. Panggilan yang sama, seperti wanita itu memanggilnya kemarin.

┄────── ⌯ ♡ ⌯ ───────┄

Kelas pertama yang membosankan. Adyva menyangga kepalanya, menatap asal kemanapun. Membawa pikirannya melayang jauh.

Keluarganya berpisah beberapa tahun yang lalu. Ayahnya seorang workaholic yang sering berpindah-pindah negara untuk urusan bisnis. Jadilah peluang ibunya untuk berselingkuh. Tanpa aba-aba sebuah perceraian terjadi. Membuatnya harus merelakan kisah kasih cinta pertamanya tanpa salam perpisahan sedikitpun, dirinya ditarik paksa untuk tinggal bersama ibunya malam itu juga.

6 tahun setelahnya keadaan mulai berubah. Ibunya sudah tenang di sana. Ayahnya datang menjemput dan memintanya untuk kembali tinggal bersama mereka.

Bel berbunyi. Dosen itu pergi setelah mengemasi barang-barangnya. Adyva menjejakkan kakinya keluar. Hanya ada satu kelas hari ini, membuatnya bergegas menuju kafe kakaknya.

“Ngapain lo disini?” Jalannya terhalang.

Kean menyentil dahinya, “Manggilnya Kakak dong, Adek manis. Kating kamu loh ini.”

Kakak, katanya?

[END] F W A : Asahi x WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang