Sepulang sekolah gue langsung melempar tas gue kesembarang tempat dan langsung membaringkan tubuh mungil gue diatas kasur dengan menatap langit2 kamar gue. Tanpa berniat bersih2 bahkan hanya sekedar mengganti pakaian.
Tanpa sadar mata gue mulai terlelap dengan nyawa yang sudah berada dialam mimpi.
🌝🌝🌝18.10
Adzan maghrib berkumandang gue bangun dan bangkit dari tempat tidur. dan langsung bergegas pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuh yang sudah lengket.
Setelah selesai mandi guepun duduk diatas sisi tempat tidur. Hari ini gue nggak melaksanakan shalat karna lagi bulannya wanita.
Gue bangkit berniat kedapur karna cacing2 diperut gue sudah demo meminta diberi makan.setelah selesai makan selama kurang lebih 20menit, gue kembali masuk kamar.malam ini gue ingin malas2an setelah kejadian tadi siang. Untung saja hari ini tak ada tugas.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 19.30.Tok.. Tok.. Tok!
Suara dari baibu
pintu kamar gue.Gue bangkit dan membuka pintu kamar gue yang menampakkan 2 sosok wanita. Nova dan Ranti yang sudah berdiam diri dibalik pintu.
Flashback on!
Tok.. Tok.. Tok
"Sebentar!!."Ucap ibu sembari melangkah untuk membuka pintu.
Ceklek..
Suara pintu terbuka.
"Assalammualaikum..."ucap ranti memberi salam dan dilanjutkan mencium tangan ibu.yang kemudian diikuti oleh nova.
"Waalaikumsalam..ehh ada nak nova sama nak ranti."jawab ibu sambil tersenyum kecil.
"Iya tante.. Maaf menggangu waktunya. Annisa nya ada.? "Tanya nova kemudian.
"Ouh annisa dia ada tuh dikamarnya.."
"Yukk masuk."ucap ibu mempersilahkan nova dan ranti masuk.
"Kalian mau ngerjain tugas bareng yah?."tanya ibu
"Ouh nggak tante..kita mau main ajh. Lagian tadi kita nggak dikasih tugas."jawab ranti jujur.
"Ouh begitu. Yasudah atuh kalian langsung kekamarnya annisa ajh yah. "Perintah ibu
"Baik tante."jawab ranti
"Terima kasih tante."nova melanjuti
Ibu tersenyum mengiyakan ucapan nova dan ranti.
Flashback off!
"Ehh lho berdua.. sini masuk."ucap gue mempersilahkan mereka berdua masuk kamar.
Mereka masuk dan duduk diatas tempat tidur gue.
Beberapa saat hanya ada keheningan dan tanpa ada yang berniat membuka mulut.
"Nis gue minta maaf yah."ucap nova memecah keheningan.
Gue sedikit mengerutkan dahi tanda tak mengerti dengan yang diucapkan nova.
"Lho kenapa minta maaf sama gue.?"heran gue
"Udahlah nis mau sampai kapan lho nyembunyiin ini dari kita. Kita semua udah tau permasalahan lho dan amel. "Ucap ranti kemudian.
"Kenapa lho nyembunyiin dan mendem masalah lho sendiri kaya gini sih hah?."ranti bicara
"Gue minta maaf nis. Waktu itu gue bilang kalau Hilman suka sama amel. Padahal ternyata lho pasti sakit hati dengan ucapan gue."ucap nova meminta maaf.
"udahlah nggak usah dibahas. Gue gpp kok."bantah gue.
"Lho tuh kenapa sih selalu mendem masalah lho sendirian.?"tanya ranti
"Lho anggap kita tuh apa? Kita tuh temen lho. Temen lho dari kecil!!."ucap nova dengan nada sedikit meninggi.
"Gue cuman nggak mau lho berdua terlibat dalam masalah gue."jawab gue
"Tapi seenggaknya kita bisa membantu walaupun nggak sampe nuntasin masalahnya kan."ucap ranti.
"Apa mungkin selama ini lho nggak percaya sma kita berdua.?"tanya nova selidik
"Ng.. Nggak kok. "Ucap gue gelagapan
"Tapi memang iya."batin gue"Tapi ini bukan yang pertamanya lho mendem maslah lho sendiri. Ini udah yang kesekian kalinya nis."ranti
"Gu.. Gue minta maaf."ucap gue menunduk dan airmata yang mulai membasahi pipi.
"Gue juga nggak tau kenapa gue kaya gini sama lho berdua."lanjut gue
"Udah udah sekarang lho mau janji nggak sma kita berdua?."tanya ranti
"Apa?"tanya gue balik
"Lho nggak boleh kaya gini lagi. Dan lho harus cerita sma kita berdua apapun masalah lho." kata2 ranti terhenti.
"Kalau nggak!! kita berdua gak mau lagi temenen sama lho."ucap nova nyela
Gue ngangguk mengiyakan. gue nggak mau kehilangan temen yang selama ini baik sama gue.cuman gue nya ajh yang terlalu tertutup sama mereka berdua.
Ranti pun merentangkan tangan tanda ingin berpelukan dan menghangatkan suasana.kita pun tersenyum dan saling berpelukan.
"Ber.. Pe.. Lukaann."ucap nova
"Teletubies kali akh." sahut ranti yang mengundang kelak tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love N' Friend {End}
Non-Fictionkadang sebuah candaan tak selamanya menyenangkan.sebab adakalanya sebuah candaan akan membuat sebuah kekecewaan