Dan setelah beberapa hari gue dan amel baikan ada yang masih tidak percaya dengan baikannya gue dan amel. Dan bahkan banyak yang bertanya2 mengapa gue dengan mudah memaafkan dan melupakan semuanya secepat ini. But just don't care dan tak berniat untuk memperindah apa yang diucapkan mereka gue hanya membalasnya dengan senyuman terukir dibibir.
Sama halnya dengan Hilman. Dia masih tak percaya dengan baikannya gue dan amel. Dia mengira gue akan mendekati dan merebut hilman dari amel.
Apa gue serendah itu dimata cowok berkulit sawo matang itu?
Gue juga masih punya hati kali buat ngelakuin itu. Dan setelah rasa sakit yang gue rasain itu gue nggak mau temen gue ngerasainnya.
Because..sakitnya tuh disini didalam hatiku..
Eakk...kok malah nyanyi sih!wkwkwkw
Tapi amel sudah menjelaskan semuanya pada hilman dan laun2 hilman pun mulai mengerti.
1 bulan kemudian..
Seperti pepatah mengatakan
Gugur satu
Tumbuh seribuDan setelah kejadian itu. Gue akhirnya pacaran sama temen satu ruang kelas gue.
Andi!
Yah dialah sosok lelaki yang telah mengobati sekaligus mengisi hati gue setelah rasa sakit Cinta yang bertepuk sebelah tangan.. Eakkk bucin bucin.
Tapi gue nerima dia tuh bukan karna gue mau melampiaskan rasa sakit gue ataupun mencari pelarian buat ngelupain dia atauuu yang sejenisnya lah apapun itu. Tapi karna gue liat dia dikelas tuh cowok yang baik yekan dan nggak banyak bercanda sama cewek lain kecuali dengan teman sekampungnya.
Tapi ternyata lagi-lagi rasa sakit yang gue terima.
Hubungan gue sama andi hanya bertahan sampe 3 minggu.
Hmm sakit memang rasanya ketika kita terlalu berharap kepada seseorang.karna pada hakikatnya Allah swt pun mencemburui pada suatu pengharapan selain padanya.
Dan ia akan timpakan pedihnya suatu pengharapan selain kepadanya. Maka berhentilah untuk terus berharap kepada sesama manusia.
Tapi seminggu sebelum kita putus. Suatu kejadian yang sungguh menyayat hati menghampiri keluarga gue. Bahkan guepun tak percaya dengan semua yang terjadi.
Flashback on
Gue yang baru saja pulang sekolah langsung diberi tau oleh temen ibu bahwa kak taufik dibawa kerumah sakit untuk dirawat. Karna memang beliau sedang sakit, tapi gue gak tau kalau ternyata kak taufik akan dirawat.
Gue anak ke 5 dari 5 bersaudara. Anak laki-laki 2 dan anak perempuan 3.dan gue adalah bungsu(sebutan orang sunda untuk anak terakhir).
Gue mengangguk mengiyakan ucapan teman ibu. Sedangkan ibu dan anggota keluarga lain ikut mengantar kak taufik kerumah sakit. Dirumah hanya ada gue,kak wati dan mbak fatimah istri dari kakakku yang pertama.
Gue hanya bisa berdo'a semoga kak taufik kembali dengan sehat seperti dulu.
Hal2 yang mengganjal pun semakin gue rasakan.Tapi gue menepis semua pikiran tsb dan hanya bisa berdo'a berharap tak terjadi apa2 disana dan semuanya akan baik2 saja.
4 hari kemudian..
05.00
Setelah adzan subuh berkumandang gue bangun dengan rasa malas dipagi itu.entahlah apa yang membuat gue malas untuk sekolah hari ini.
Tapi seingat gue hari ini adalah hari dimana 2 bulannya hubungan hilman dan amel. Dan mungkin itulah yang membuat gue malas untuk bersekolah.
Yah jujur saja selama ini gue belum bisa melupakan hilman sepenuhnya. walaupun hati gue sudah diisi oleh sosok seorang andi tapi rasanya selalu saja teringat akan sosok seorang hilman.
Dengan terpaksa gue bangun dan bersiap shalat subuh terlebih dahulu.
06.45
Gue berangkat sekolah dengan rasa malas yang terus bergelayut didalam tubuh dan pikiranku.gue terpaksa bersekolah karna teringat akan tugas Pak Iwan seminggu yang lalu ditugaskan dan harus dikumpulkan hari ini juga.
Di sekolah gue sempat bercanda dengan amel dan kita enjoy2 ajh dan tertawa sangat puasnya. Tapi entahlah rasa tidak enak selalu menghampiri batin gue.
Setelah pulang sekolah gue melihat keadaan rumah yang masih tampak sepi karna semua orang berada dirumah sakit. Dan hanya ada kak wati dan mbak fatimah.
Hingga satu kabar yang membuat satu isi rumah pecah dipenuhi deraian airmata.
Drrrttt.. Drrrttt.. Drrrttt
Suara ponsel kak wati bergetar menandakan panggilan masuk dan memperlihatkan nama
My Sister Calling🙎💞
Kak wati meraih ponselnya lalu menggeser tombol berwarna hijau menandakan menerima panggilan.
"Hallo."tanya kak wati kepada seseorang disebrang sana.
"Wati..taufik wat.. Taufik.hiks hiks."jawab seseorang disebrang sana.
"Iya kenapa sama kak taufik. Ada apa? "Tanya kak wati penasaran
"Ta..taufik.. Meninggal dunia.hiks hiks"jawab seseorang disebrang sana dengan suara serak.
Kak wati refleks menjatuhkan ponsel dan tubuhnya kelantai dengan airmata yang sudah berjatuhan yang tak bisa dibendung.gue dan mbak fatimah sontak terkejut dan kemudian berlari menghampiri kak wati yang sudah terduduk dilantai.
"Kak.. Kak wati kenapa? Ada apa?"tanya gue cepat
"Hikss hikss.."kak wati tak menjawab
"Wati.. ada apa? Kenapa kamu menangis.. Siapa tadi yang menelpon?."tanya mbak fatimah
"Hiks.. Hikss.. Kak..Ta...Taufik."jawab kak wati terbata2
"Kenapa dengan taufik?dia baik2 sajakan?"tanya mbak fatimah lagi
"Kak wati..kak taufik kenapa?."tanya gue yang sudah tak enak hati dan tak sadar airmata sudah membasahi pipi gue.
"Kak.. Kak taufikk.. Meninggal dunia hiks hiks."jawab kak wati dengan tangisan yang semakin keras.
Brughh
Gue jatuh kelantai seolah gue tak punya penopang bahkan rasanya semua tulang dan sendi gue patah berkeping2.
Rumah sudah dipenuhi dengan orang2 yang melayat dan tak lupa dengan airmata mereka.
Gue masih mencerna semua yang terjadi.semuanya belum gue percaya dan rasanya seperti mimpi.begitu banyak cobaan yang Allah berikan kepadaku dan semuanya terlalu cepat.tapi hidup harus terus berjalan bukan?
Gue mencoba untuk menerima dan mengikhlaskan semuanya dengan lapang dada. Walaupun gue sendiri nggak bisa kehilangan seseorang yang gue sayang untuk selamanya.
🍁🍁🍁Dan 1minggu setelah kepergian kak taufik cobaan lainpun menghampiri gue lagi.
Gue dan andi memutuskan untuk mengakhiri hubungan.sebenarnya gue yang memutuskan andi terlebih dahulu karna gue sakit hati dengan sikapnya yang ternyata mengkhianati gue.
Entah dia tau atau tidak dengan keadaan hati gue yang masih berduka cita.tapi dengan teganya dia ngekhianati gue. Gue nggak nyangka banget dengan semua yang telah terjadi dalam hidup gue.dan rasanya sesak dengan semua cobaan yang datang bertubi2.
The End..
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love N' Friend {End}
Non-Fictionkadang sebuah candaan tak selamanya menyenangkan.sebab adakalanya sebuah candaan akan membuat sebuah kekecewaan