part 11

38 9 4
                                    

Sesudah pulang sekolah, Zeva pergi ke kamarnya untuk mandi. Saat sedang mandi, Zeva mendengar suara pintunya yang diketuk. Ia pikir itu Kevin, yang masih kepo dengan cowo yang ia sukai.

Tok tok!!
"Jangan masuk dulu, Zeva masih mandi. Nanti aja Zeva kasih tau bang" sahut Zeva yang sedang menjalani ritual mandinya.

"Ini mama, sayang" ucap Dara-mama Zeva.

"Ooh mama, Zeva kira bang Kevin. Masuk aja, ma"

Dara duduk dikursi belajar anaknya.

"Kamu mandinya masih lama?" Tanya Dara sambil sedikit merapikan tumpukan buku belajar Zeva.

"Sebentar lagi ko, ma"

"Kalo udah selesai, kamu langsung ke bawah ya. Soalnya ada tamu"

"Iya ma. Emang siapa yang datang ma?"

"Temen papa. Oh iya, kamu pakai baju yang rapih ya"

"Ngapain Zeva harus rap---" ucapan Zeva terhenti saat mendengar suara pintu yang tertutup.

Sesudah mandi dan berpakaian rapih sesuai pinta sang mama, Zeva langsung menuju ke lantai bawah. Lebih tepatnya, ruang tamu.

Zeva mendengar suara-suara bising dari ruang tamu yang membuat nya semakin penasaran dengan orang yang bertamu kerumahnya.

"Hahahaha iya ya. Eh, itu Zeva. Sini, sayang" panggil Rizal-papa Zeva disela tawanya. Zeva hanya menunduk sambil menuruni anak tangga.

Zeva duduk disofa disebelah Rizal. Zeva masih menundukan kepalanya. Ia malu jika bertemu orang baru.

"Hai Zeva. Gimana kabar kamu?"

Zeva mengenali suara itu. Zeva mengangkat kepala sambil tersenyum. Tapi, selang sedetik senyum itu hilang dari wajah cantiknya.

Zeva membulatkan mata nya sempurna. ia tidak percaya Tamu yang datang kerumahnya adalah om Roy dan Arlend. Banyak pertanyaan diotak Zeva.

"Kak Arlend!? Ko ada kak Arlend sih? Emang nya kak Arlend siapa nya om Roy? Apa jangan-jangan kak Arlend itu anak nya om Roy??" Batin Zeva yang dipenuhi tanda tanya.

Mata Zeva dan mata Arlend saling bertemu saat keduanya menatap tidak percaya.

"Zev, itu kamu ditanya om Roy lho", Rizal menepuk pundak putrinya yang membuat Zeva dan Arlend mengalihkan pandangannya.

"Oh haha, baik om. om Roy gimana kabarnya?" Zeva tersenyum kikuk.
"Baik dong, Soalnya om selalu dirawat sama Arlend. Ya kan Arlend?" Om Roy mencoba menggoda Arlend. Arlend hanya diam dengan wajah dinginnya.

"Mama kemana pa?" Tanya Zeva disela tawa Rizal dan Roy. Rizal tidak menjawab pertanyaan putrinya  karna Dara datang dari dapur sambil membawa minuman dan cemilan.

"Seru banget nih kayaknya" seru Dara sambil menaruh nampan yang ia bawa.

Dara duduk disebelah suaminya dengan wajah yang mulai serius. Seketika semuanya hening.

"Kamu pasti bingung kan Zeva?" Tanya Dara ditengah keheningan. Zeva hanya mengangguk. "To the point aja ma" ucap Zeva yang semakin penasaran.

"Oke, sebenarnya kamu sama Arlend mau kita nikahkan". Zeva dan Arlend terkejut mendengar ujaran dari Dara.

"Kamu mau kan Zeva?" Tanya sang mama penuh harap. Zeva bingung dengan situasi seperti ini. Rasa senang, sedih, takut, semuanya bercampur aduk didalam hati Zeva.

"Mama tau kamu belum siap, sayang",Dara mengelus rambut Zeva.
"Kamu sebenarnya memang sudah dijodohkan semenjak kamu dan Arlend masih kecil. Dan kamu akan mama nikahkan kalau kamu sudah lulus sekolah. Tapi, karna om Roy mempunyai penyakit jantung yang membuat hidupnya ga akan lama lagi, jadi om Roy ga bisa nunggu kalian berdua lulus.om Roy mau lihat kalian berdua menikah", ujar Dara.

This Is Real!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang