k

234 44 13
                                    

"ya udah ya, yang. udah malem, tidur sana. iya, good night baby."

sena meringis, merinding mendengar suara menye-menye kakak laki-laki nya. "ngapa dah liatin cogan gitu banget? sirik aja jomblo." satria menoyor kepala adiknya kesamping, membuatnya hampir terbentur tembok.

sena yang tidak terima diperlakukan seperti itu oleh satria menendang tulang rusuk kakaknya dengan kaki kanannya. "iseng aja!! aku bilangin bunda lho bang!"

"bodo ga takut!"

satria mengacir, menghindari apa yang akan sena lakukan padanya.

sena yang tidak mood akhirnya mematikan ponselnya tak lupa televisi yang tidak ia tonton sedari tadi.

besok hari minggu, jadi untuk malam ini ia puas-puaskan untuk bergadang, bermain game bertani, atau menonton drama terbaru.

sena merebahkan tubuhnya, melepas lelah karena menaiki tangga. "chat amel ah."

sena menjelajahi aplikasi chttingnya, mencari-cari kontak amel yang mungkin tenggelam oleh ribuan pesan dari grup chatnya. setelah menemukan kontak amelia cantik dengan hati merah di sampingnya, sena memencetnya, mengetik sesuatu kalimat di sana. namun nihil, tak akan ada balasan dari amel untuk malam ini, karena centang satu tertera di sana.

sena mendesah, mematikan ponselnya, lalu berakhir menatap langit-langit kamar. bosan melanda sena malam ini. rencana bermain permainan bertani dan menonton drama terbaru gagal, karena tiba-tiba pikirannya dipenuhi oleh sosok mark lee, lelaki kanada yang sedang tertawa, atau sedang kaget dengan wajahnya yang lucu.

senyum sena mengembang, belum pernah ia seperti ini sebelumnya. semenjak saat itu, saat di mana kemurahan hati mark membantunya membawa setumpuk buku tulis bahasa Indonesia yang bisa dibilang cukup berat.

dari situ, sena tahu sosok mark. sosok tegap itu, sosok murah hati. pikirannya campur aduk, membuat perutnya tiba-tiba keroncongan.

sena dengan idenya membuat status di profilnya, berharap hussein melihatnya dan membelinya sesuatu. pikir sena, hussein pasti sedang diluar. diingat hari ini malam minggu.

tak berapa lama, ada pesan masuk. ada sekitar lima kontak yang membalas status sena.

ada dari teman kelasnya, kakak sepupunya, dan tentu salah satunya ada hussein.


hucen bucin
online

|cie laper ya ibu
|mau cogan bawain apa, bu?

iya nih cu|
apa aja yang enak cuk|
eh k nya kebawa🙃|

____________________

sena keluar dari room chat dirinya dengan hussein. selagi menunggu hussein yang sedang mengetik, sena menyempatkan dirinya untuk melihat status teman-teman sekontaknya. sampai satu notifikasi muncul, mengambang di layar ponselnya.


saat dilihat siapa pengirimnya, sena membelalak terkejut. ada nama mark di sana, bertanya dan mengajak sena keluar bersama mencari makan. selagi belum terlalu larut malam katanya.

sena bimbang, balas atau tidak. pasalnya, sejak kapan mereka satu kontak. ah ralat, sejak kapan seorang mark lee menyimpan nomor sena?




"bales apa dong?!?!?!" digigit bibirnya, kakinya gusar, tak bisa diam di atas kasur empuknya. setelah cukup lama memandang layar ponselnya, sena akhirnya memantapkan diri untuk membalas pesan dari mark.

"kesempatan emas, aku datang."

kak mark *
online


|laper lo?
|mau bareng ga? sekalian gue juga
mau keluar bareng haikal. blm mlm²
bgt
|rumah kalian satu komplek kan?

eh kak mark?|
emang boleh kak?|
iya kak, rumah haikal
samping rumah saya|

|oke, tunggu.

ini serius beneran kak? 😯|

√√

_______________________

pesan sena hanya dibaca oleh mark, mungkin sengaja atau lagi di jalan. sena memegang dadanya, jantungnya berdegup keras, kepalanya pening seketika.

sena yang lupa membalas pesan hussein akhirnya menyalakan kembali ponselnya.

hucen bucin
online

hussein ganteng, ga jadi deh|
makasih tawaran menggiurkannya hehe|

____________________



kak mark *
online

|turun, na.
|gua di ruang tamu.
|haikal ga bisa ikut, ada tugas.

______________

astaga tuhan, tolong sena. hatinya berdesir.





---

mau juga dong makan malem bareng kak mork, aw.

min, 01 maret 20

How To Love; Mark Lee [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang