Some month ago...
Shinwon terkekeh kecil. Dirinya kini berada di perpustakaan dan terus menonton dua orang mahasiswa baru yang tengah menjadi babu dari kakak tingkat mungil bernama Jo Jinho. Ah, hiburan tersendiri baginya yang sedang dilanda tumpukan tugas dari dosennya.
Melihat kedua pemuda itu terus berdebat kecil dengan yang lebih tua, membuat Shinwon ingin tertawa keras. Wajah merah yang paling tinggi nampak sangat manis, padahal dia tengah menggebu-gebu dan mengamuk. Namun entah kenapa nampaknya begitu lucu. Sedangkan temannya hanya terdiam dan tidak berani membantah, masih menuruti perkataan si kakak tingkat mungil.
Shinwon mengulas senyuman kecil. Pemuda jangkung itu tampan dan sepertinya Shinwon mulai menaruh perasaan kepadanya. Ck, cinta pada pandangan pertama. Seperti dongeng-dongeng klasik diluar sana, dan Shinwon benci ketika sadar bila dirinya tengah mengalami hal itu. Cinta pada tatapan pertama, belum mengenali siapa pemuda jangkung yang masih belum ikhlas membantu yang lebih pendek.
Ah, dia seharusnya fokus mengerjakan tugas.
Menggelengkan kepalanya pelan, pemuda Ko itu mengalihkan seluruh perhatiannya dari tiga orang pemuda yang masih merapihkan tumpukan buku, beralih kepada buku juga laptop miliknya.Tapi bohong bila Shinwon mengatakan bila dirinya fokus.
Pemuda dengan surai hitam itu terus menarik perhatiannya.
Mencuri seluruh fokusnya.
•
Entah kenapa rasanya dia sangatlah kesal. Tas miliknya ditaruh didalam sebuah kelas dan dirinya kehilangan jejak pemuda Jung yang sudah ia berikan amanah untuk menjaga barangnya. Ah, lupakan saja.
Memangnya Shinwon siapa? Dia baru mengenali pemuda Jung itu beberapa hari yang lalu, masih belum sepantasnya marah seperti itu. Toh, dia melihat pemuda jangkung itu berlalu dengan kakak tingkatnya, dia bisa apa?
Pluk.
Shinwon melompat kecil, jantungnya berdegup kencang akibat merasakan seseorang menepuk bahunya dengan pelan. Begitu menoleh, dirinya mendapati sahabatnya tengah tersenyum lebar.
"Pulang dengan siapa? Diluar hujan, loh."
Suara bass pemuda itu menyambut telinganya.Shinwon tersenyum kecut, "hm, tadinya ada adik kelas yang hendak mengantarkanku. Tapi sepertinya dia sibuk. Antarkan aku pulang ya, Dowoon." Shinwon merangkul sahabatnya itu.
Senyuman kecut berganti dengan senyuman manis, senyuman yang selalu diberikannya kepada sahabat tersayangnya.
"Kau kelihatan... tidak baik? Mau main dulu, mungkin?" Dowoon menawarkan begitu mereka berdua memasuki mobil milik Dowoon.
Shinwon mengangguk kecil. Dirinya hanya perlu sedikit pengalihan dari masalah hatinya untuk saat ini.
•
*****
Book [3] Loser, WooWon,
Begin.*****
A/n :
Hai, hai!
Berdasarkan hasil Vote kemaren, banyak yang milih WooWon, hwhwhhwhwhwhwhw. Iya aku juga haus WooWon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3.✔ ] Loser ▪ Pentagon [WooWon]
Fanfiction"I'm just a loser who fell for you" Mereka hanyalah dua orang pemuda yang tidak dapat menyatakan perasaan mereka kepada satu sama lain. . . . . . . Warning : - B x B - [Probably] Harsh-words - [Probably] Out of Character Baru pertama kali ngetik dan...