Some month ago...
Wooseok mengacak surai hitam miliknya. Dirinya terduduk di tangga, masih menerawang hal bodoh yang dilakukannya beberapa jam yang lalu.
Dirinya lebih memilih untuk menemani Jinho, yang menganggapnya tidak lebih dari seorang budak, daripada menemani pemuda Ko itu, yang jelas-jelas mengajaknya untuk pergi ke arcade sepulang kuliah akibat mereka berdua yang sama-sama menyombongkan kemampuan bermain game mereka. Dan disinilah dia, sendirian akibat pemuda itu sudah pulang.
"Ah, Wooseok. Aku pikir kau sudah pulang," sosok pemuda manis membuatnya membuyarkan lamunannya, dirinya bangkit dari duduk dan menggandeng lengan pemuda itu setelahnya.
Yang di gandeng hanya bisa bingung. Toh, baru keluar kelas langsung diseret entah kemana, bagaimana dia tidak bingung. "Seokkie, mau kemana?" Tanya pemuda itu, seharusnya dia segera pulang dan membuat makan malam untuk adiknya.
Wooseok berhenti sejenak, memegang kedua pundak pemuda yang kini berhadapan dengannya. "Hyunggu, kau sahabatku, kan?" Yang ditanya segera mengangguk. "Temani aku bermain sebentar, ya? Aku sangat lelah untuk hari ini," pemuda Jung itu berujar dengan nada memelasnya. Senjata ampuh miliknya.
Namun tidak begitu mempengaruhi seorang Kang Hyunggu.
"Wooseok-ah, aku sibuk. Minta ditemani dengan Moonbin atau Minho saja, ya? Atau mungkin orang-orang yang ingin menjadi temanmu? Ah, intinya, aku sibuk sekali hari ini. Maaf, Wooseok-ah." Seulas senyuman didapatkannya. Hyunggu beralih memeluk Wooseok dan mengelus punggungnya pelan sebelum beranjak pergi meninggalkan pemuda jangkung itu sendirian.
Dia berdecak kesal. Memang dia termasuk yang populer di jurusannya, tak sedikit pula mahasiswa maupun mahasiswi diluar jurusan yang mengenalnya. Namun begitulah adanya, sebenarnya dia sangatlah kesepian.
.
Pemuda itu tersenyum cerah, berjalan berdampingan dengan pemuda Ko. Rasanya lumayan senang untuk jalan bersama dengannya setelah merasakan patah hati untuk yang kedua kalinya.
"Shinwon hyung, kau mau makan apa?" Wooseok bertanya begitu mereka memasuki area foodcourt.
Yang ditanya menoleh, mencari ke segala arah. Wooseok tersenyum kecil melihatnya. 'Menggemaskan.' Batinnya berbunyi.
"Seok, kau mendengarku?" Pemuda itu mengguncang pelan lengan milik Wooseok. Gelengan kecil menjadi jawabannya, "tidak, hyung. Maaf. Apa yang kau bilang tadi?"
Shinwon tertawa kecil, "astaga. Aku bilang, aku ingin makan japchae, Seok-ah." Wooseok mengangguk, menggandeng tangan pemuda Ko dengan lembut dan erat, memastikan agar mereka tidak terpisah akibat suasana ramai akhir pekan.
Senyuman masih menghiasi wajah yang lebih muda. Dia merasa senang. Tidak yakin apa yang membuatnya senang, tetapi dia menyukai hal itu.
Ah, ada satu hal yang tidak dia sadari,
Bila yang lebih tua tersenyum sambil terus memperhatikannya. Senang dengan genggaman lembut dan erat dari yang lebih muda, senang karena bisa jalan bersama meski perasaan mereka masih belum pasti.
-----
A/n :
Kalau ada yang nanya..Alurnya maju kok, kalau ada hal berkaitan dgn flashback, bakalan diceritain dengan POV orang pertama. Dengan artian, mereka sendiri yang menceritakan dengan sudut pandang mereka.
Hehe, hope yall like it!
Di sarankan baca book [1. ] Him. Soalnya ada beberapa yang nyambung dr sana www
KAMU SEDANG MEMBACA
[3.✔ ] Loser ▪ Pentagon [WooWon]
Fanfiction"I'm just a loser who fell for you" Mereka hanyalah dua orang pemuda yang tidak dapat menyatakan perasaan mereka kepada satu sama lain. . . . . . . Warning : - B x B - [Probably] Harsh-words - [Probably] Out of Character Baru pertama kali ngetik dan...