"Seok-ah, wajahmu sedikit pucat. Kau tak apa?"Wooseok menggeleng lemah. Tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, hanya bisa terpuruk dan menidurkan kepalanya di atas meja. Wajahnya nampak masam.
Padahal bila dapat kesempatan berdua dengan Hyunggu seperti saat ini, hatinya akan terus bersorak sorai, letusan kebahagiaan menguasai dirinya ketika bisa berduaan dengan orang yang disukainya ini sejak SMA.
Ah, namun, dirinya benar-benar merasa kacau.
"Hyunggu-ya, apa Yuto masih sering... um... kau tau, cuddling bersama denganmu?" Hyunggu menjawab dengan gelengan pelan, "tidak. Belakangan ini dia nampak sibuk dan sepertinya, dia kesal kepadaku. Kau tau, beberapa hari belakangan aku terus menempel kepadamu karena kau sedang membutuhkan teman curhat."
Hyunggu menghela nafasnya, menghentikan kegiatan menulis tugas miliknya.
"Sepertinya ada yang salah, Woo. Bukan di antara diriku dan Yuto, tapi antara dirimu dan Shinwon hyung."
Wooseok semakin terpuruk, "aku harus bagaimana, hm? Tunangan brengsek milikmu mulai bertingkah seperti setiap lelaki dan perempuan diluar sana adalah miliknya!" Ujaran kesal keluar dengan lancar dari mulut yang lebih muda, membuat Hyunggu hanya dapat terdiam.
Belum sempat pemuda Kang itu mengeluarkan suara, mereka dikejutkan dengan Yuto yang datang secara mendadak ke cafetaria. Duduk di sebelah Hyunggu dan menghelakan nafas dengan kasar.
"Hm, sepertinya ada satu bayi besar lagi yang harus aku urus siang ini, ya?" Hyunggu melanjutkan kegiatan menulisnya, tidak menghiraukan Yuto yang nampaknya masih dilanda krisis.
Entah krisis keuangan,
Entah krisis sel otak akibat tugas dari dosen kembali menumpuk.Wooseok menyungut kesal, menatap sinis pemuda Jepang yang masih mengacak rambutnya.
"Yuto-ya,"
Wooseok bangkit dari duduknya, menuju posisi Yuto dan segera menarik pemuda itu agar bangkit dari duduknya.
"Kita harus bicara."
Hyunggu terdiam dan memperhatikan dalam diam, menoleh dan mengikuti jejak kedua pemuda yang akhirnya hilang di balik pintu keluar.
•
"Kau menyuruhnya untuk menjauhiku?!"
Wooseok menarik kerah jaket milik Yuto. Pemuda itu terdiam, tidak membalas pertanyaan dari Wooseok.
"Sialan! Kau punya dendam apa kepadaku?! Sudah punya Hyunggu, kau masih belum puas dan mengambil Shinwon hyung darikuㅡ"
Bugh!
"YAK! Seharusnya itu pertanyaanku, bajingan! Apa kau masih belum puas memainkan perasaan Shinwon hyung, hm?! Dan kau seharusnya bersyukur karena dia mau untuk berada disisimu, Seok-ah!"
Wooseok menyeka pipinya yang baru saja di tinju oleh Yuto. Ah, untung saja mereka berada di tempat sepi sekarang ini.
"Tutup mulutmu, apa yang kau ketahui tentang keadaanku sekarang?!" Wooseok balas membentak, menatap nyalang pemuda di depannya.
"Aku tau beberapa hal tentangmu,"
Wooseok masih belum terima, tangannya terangkat untuk melayangkan balasan kepada Yuto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3.✔ ] Loser ▪ Pentagon [WooWon]
Fanfiction"I'm just a loser who fell for you" Mereka hanyalah dua orang pemuda yang tidak dapat menyatakan perasaan mereka kepada satu sama lain. . . . . . . Warning : - B x B - [Probably] Harsh-words - [Probably] Out of Character Baru pertama kali ngetik dan...