[11. ]

207 37 17
                                    

 
Hari yang dinanti tiba, pesta yang dijanjikan Minkyun ternyata sangatlah ramai. Ya, memang Minkyun merupakan seorang yang sangat baik dan sangat dapat diandalkan perihal pesta.

Minuman diatas meja, berbagai macam makanan, dan jangan lupakan lagu dengan lirik juga alunan bitter-sweet  yang dimainkan oleh DJ hari itu, Dowoon.

Shinwon duduk di salah satu sofa, menatap gelas plastik yang berada di genggamannya. Cairan alkohol didalamnya belum ada di teguknya setetespun, berusaha agar tetap terjaga di pesta yang semakin ramai ini.

Senyuman dilayangkan kepada semua orang yang menyapanya.
Jemarinya mengetuk nakas di sampingnya, mengikuti dentuman musik.
Panggilan kecil di keluarkannya begitu melihat seseorang yang dikenalinya.

Itu hal yang dilakukannya sejak setengah jam yang lalu.
 

Bruk.
 

"Hai, Wonnie hyung."

Shinwon tersenyum kepada pemuda yang duduk disebelahnya. Yang awalnya duduk dengan bermalasan, kini dia bangkit sedikit dari sandaran sofa dan memasang senyuman simpulnya.

"Hm, hai Kino-ya," sapanya sedikit berteriak akibat kebisingan disekitar. "Sendirian?" Tanyanya.

Hyunggu terkekeh kecil, "dengan Yuto. Dia di undang oleh sepupunya yang kebetulan berteman dekat dengan tuan rumah." Hyunggu bersandar, menatap keramaian yang semakin menjadi, "lagi pula, ini pesta untuk merayakan kemenangan tim baseball, kau tau?" Jelasnya.

Shinwon menggelengkan kepalanya. Begitu melihat Yuto yang datang menghampiri, dia merekahkan senyuman kecil dan menyapanya sejenak. Ah, jangan lupakan juga percakapan kecil diantara mereka.

Tak lama setelahnya, Shinwon kembali menyendiri akibat kedua pasangan sejoli itu memutuskan untuk ke taman belakang.

Shinwon bangkit, bergerak mengikuti alunan love song yang silih berganti. Senyumannya merekah kecil,
 

"Untuk meringankan sedikit bebanmu, Won-ah"
 

Ucapan Jaeyoung kembali memutari kepalanya. Dirinya tersenyum tipis, "benar juga, aku datang kesini untuk menghilangkan beban sejenak!" Dia bergumam pada dirinya.
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 


 
  
  
 
  
  
  
  
 
  

Pemuda Jung itu menguap. Dirinya sudah mengantuk, tapi mana dia peduli? Dia sudah berada di peringkat tertinggi dengan lawan yang bodoh dan noob. Mana mau dia menyerahkan kesempatan push-rank miliknya terganggu?
 
 
Tapi nyatanya itu semua salah.
 

Dia menggeram kesal. Sebuah panggilan masuk mengusik kegiatannya malam itu. Tanpa mempedulikan nomor yang menelponnya, dia segera mengangkat panggilan itu.

"Dengan siapa?" Dia bertanya dengan ketus.

Dari sebrang sana dapat terdengar suara dentuman musik dengan sangat lantang. Suara aneh lainnya dan suara tawa kecil yang dikenalinya dari ujung sana.
 

"...Hyunggu?"
 

"Bukan, bodoh!!!"
 

Dia terdiam. Menjauhkan ponsel miliknya dari telinga guna membaca nama pemanggil. Sayangnya, itu merupakan nomor yang tidak dikenalnya. 'Ah, mungkin hanya orang dengan suara yang mirip saja,' batinnya menenangkan.
 

"Maaf, saya sedang berbicara dengan siapaㅡ" lagi-lagi ada suara tawa kecil, namun dari pemilik yang berbeda.
 
 
"Seokkie ketika berbicara dengan sopan sangatlah manis, ya~?"
 
 
"Shinwon hyuㅡ"
 

"Sialan, aku merindukanmu, Wooseok-ah."
 

Mendengar suara Shinwon yang terdengar seperti orang mabuk hanya dapat membuatnya menghela nafas.
"Aku akan kesana, kau berada dimana hyung?" Dia beranjak dari kasurnya dan sibuk mencari kunci mobil, memegang ponselnya dengan tangan kiri.
 

"Seok-ah! Kau itu pemuda brengsek, bajingan. Tapi sialnya aku selalu merindukanmu ketika aku kesepian~!"
 

Wooseok kembali menghela nafas ketika mendengar ungkapan itu. Seandainya dia dapat mendengarnya langsung dari pemuda Ko tersebut, tanpa adanya sangkut paut dengan minuman alkohol.
 

"Aku paham. Tunggu saja di... dimanapun kau berada sekarang, mengerti?!" Gertakannya membuat pemuda dari ujung sana hanya dapat melepaskan tawa girang.
 

"Rumah Park Minkyun, Seok-ah~!"
Wooseok terdiam untuk beberapa saat. Sial, bagaimana dia dapat mengetahui rumah orang itu? Dia kan tidak mengenalnya.
 
 
"Selamatkan aku dari Hyunggu dan Yuto yang semakin asik bermainㅡ"
 

"Baiklah, baiklah!" Dengan emosi pemuda Jung itu menutup panggilan. Tidak mau mendengar lebih lama suara bising juga tidak mau membuat Shinwon harus menunggu dengan lama di pesta yang terdengar semakin kacau.

Lekas dia mengutak-atik ponselnya, berusaha untuk melacak keberadaan ponsel milik Hyunggu.

"Ck, aku bersumpah kalau Yuto yang mengajak Shinwon ke pesta itu... dia tidak akan mendapatkan nilai tinggi minggu depan!"
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 

-----
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  

A/n :

Ayo ngaku ini siapa 👁👄👁

Ngaku kamu 👁👄👁      Oh iya, aku mau minta maaf kalau chapternya pendek, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngaku kamu 👁👄👁
 
 
 
Oh iya, aku mau minta maaf kalau chapternya pendek, ya. Maaf juga kalau banyak typi dan bacaan gak jelas. Kadang yang ada di kepala gak sejalan sama yang di ketik, hwhw.
Anw, makasih yang udah mau read juga vomment! Hehe. See ya!!!

Also, listen to :
Lauv - F×ck I'm Lonely ft. Anne Marie.
Lauv - i'm so tired... ft. Troye Sivan.

[3.✔ ] Loser ▪ Pentagon [WooWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang