Bella Quenby — Lala — 23
Lulus menjadi seorang sarjana Fashion Design dalam kurun waktu 3.5 tahun, membuat Lala terpacu untuk melanjutkan studinya. Tapi, sebelum melanjutkan studinya, Lala mendapat kendala dari kedua orang tua nya, dimana Ibu Lala meminta Lala untuk menikah terlebih dahulu sebelum melanjutkan studinya.
Menurut Lala, untuk sekarang, menikah bukanlah prioritas di hidupnya, dari kecil pun dia terlalu sering diberi wejangan untuk menjadi wanita yang cerdas, mandiri dan mementingkan pendidikan. Sampai-sampai, teman-teman kampus Lala pun masih tidak percaya kalau Lala sama sekali belum pernah terjun ke dunia yang dimana perempuan dan laki-laki menjalin sebuah hubungan istimewa.
Sampai akhirnya, Lala bertemu dengan laki-laki yang menurut nya, mempunyai tujuan yang sama dengannya, istilahnya mereka memiliki visi dan misi yang sama dan berada didalam frekuensi yang sama. Lala yakin Ibu nya tidak akan menyuruhnya buru-buru menikah kalau sudah bertemu dengan laki-laki itu.
Karena, alasan kenapa Ibu nya selalu ingin ia buru-buru menikah setelah menyelesaikan studi S1 nya yaitu, Ibu takut kalau tidak akan ada laki-laki yang datang kalau Lala terlalu lama berkutat dengan studinya.
Padahal, tidak semua laki-laki seperti yang ada dipikiran Ibu, apalagi di zaman sekarang. Contoh nya dia, Genta Triyaksa.
Genta Triyaksa — Aksa — 25
Aksa bukan tipe laki-laki yang membutuhkan wanita, dia yakin kalau nanti ada saatnya dia bertemu dengan wanita-nya.
Bekerja sebagai seorang dokter membuat Aksa memikirkan dua kali untuk menjalin sebuah hubungan dengan wanita, alasannya karena; menurutnya wanita itu terlalu menuntut akan waktu dan perhatian. Wanita juga sering menuntut kepastian, disaat Aksa yang adalah seorang dokter—belum tentu bisa memberikan perhatian dan waktunya dengan maksimal, ditambah dengan kepastian, Aksa masih ingin melanjutkan studinya mengambil bidang spesialis saraf, jadi, menurutnya kepastian belum tentu bisa dia berikan.
Sejauh ini, Aksa belum pernah bertemu dengan wanita yang dengan suka rela menunggu nya, Aksa pernah menjalin sebuah hubungan saat kuliah kedokteran dulu, kebetulan perempuan itu tidak belajar di fakultas kedokteran, melainkan sastra. Banyak kendala yang Aksa rasakan waktu itu, mantan pacarnya yang dimana adalah anak sastra itu—Mila namanya, sering menuntut waktu lebih dari Aksa.
Yang dimana, Aksa tidak bisa berikan itu, mungkin bisa, cuma tidak lebih. Tapi, tetap Mila meminta lebih. Mila juga pernah menyampaikan keinginannya, kalau dia ingin menikah disaat dia sudah lulus kuliah S1, yang dimana saat Aksa lulus kuliah S1 yang berarti Aksa masih menjadi seorang mahasiswa—koas/dokter muda, belum berpenghasilan, belum juga dikatakan sebagai seorang dokter.
Disaat Aksa menjelaskan pun proses penyelesaian studinya, Mila juga tetap bersih kukuh untuk menikah saat ia lulus S1.
Tentu Aksa tidak siap untuk menikah, dan sama sekali belum ada berfikiran untuk menikah.
Sampai pada akhirnya, saat Aksa bertemu dia, Bella Quenby.
Tidak menuntut waktu, tidak menuntut perhatian, dan tidak menuntut kepastian. Dia hanya mengerti apa yang Aksa inginkan, begitu juga dengan Aksa, dia tau apa yang Lala inginkan.
▪︎▪︎▪︎
Halo semua! Hehe ini tulisan pertamaku, masih sangat amat biasa, karna masih pemula, jadi maklumi saja ya hehehe.
Diatas itu visualisasi dari diriku sendiri, tapi kalau ingin membayangkan visual yang lain juga tidak masalah kok :)
Ohiya! Karakter yang lain menyusul dibagian cerita selanjutnya ya, ditunggu aja hehe :)
Selamat membaca! Dan semoga suka♡ jangan lupa tombol votenya ya^^.