β. Phoenix

1.6K 119 8
                                        

Fantasy aksi

Taekook

Minyoon

Namjin

BxB

Yaoi

Shounen Ai

BoysLove

Warning; Terinspirasi dari The untamed dan beberapa film mitologi, jika ada beberapa scene yang mirip, mohon dimaklumi.

Enggak ngurus sama homophobic.
Muntah ya rasain aja, aku enggak ikut-ikutan:v








2.Phoenix—



💜💜💜


Ditengah deru gerimis malam hari sepasang suami istri Jeon tengah bersantai diruang pribadi mereka. Entah akibat gerimis yang menghantarkan sendu atau memang suasana hati Nyonya Jeon yang sedang merindu. Wanita itu berdiam cukup lama dengan wajah tertunduk.

Seharusnya, ini menjadi hari yang indah dengan adanya sebuah bingkisan dari suaminya. Bingkisan dengan maksud perayaan peringatan tahun kesepuluh keduanya mengikrarkan janji untuk saling berbagi.

Merasa ada yang aneh dengan istrinya, Tuan Jeon kian menyuarakan isi hatinya. "Sayang, apakah gerangan yang membuatmu begitu bersedih? Apa aku membuat kesalahan?"

Wanita itu menggeleng lemah, menerbitkan senyum meski dengan paksaan. "Tidak Sayang, aku hanya sedang rindu pada putra kita."

Dan Tuan Jeon cukup dibuat bungkam oleh jawaban istrinya. Putranya, putra satu-satunya yang mereka punya telah tiada. Semua itu karena kelalaian dalam menjaga, Tuan Jeon merasa amat bersalah atas kejadian di masa lalu.

Hingga saat ini mereka masih belum dikaruniai buah hati lagi. Mungkin sebagai balasan, juga hukuman atas kesalahan yang telah mereka perbuat.

Namun, Jika boleh diberi kesempatan. Maka akan dengan sangat bersyukur Tuan Jeon menerimanya, menjaganya dengan sebaik mungkin dan tak akan membiarkan kesalahan masa lalu kembali terukir.

Gelegar petir mengudara, seiring dengan kilatan demi kilatan muncul bagai blitz kamera. Hujan semakin deras, namun tak menutup keajaiban bahwa suara tangisan bayi tengah mengisi kekosongan hunian itu.

Nyonya Jeon kian berdiri panik, mengedarkan pandangan dengan degub yang sulit dijelaskan. "Kau mendengarnya? Sayang, kau mendengarnya juga bukan?"

Tuan Jeon mengangguk mantap, meremas jemari istrinya penuh harap kebahagiaan. "Ya. Aku mendengarnya. Aku mendengarnya dengan begitu jelas. Sayang, tunggulah disini, aku akan memastikannya."

Wanita itu mengangguk namun tak menutup fakta jika dirinya luar biasa cemas. Berharap semoga tangisan bayi itu bukanlah sebuah jebakan dari para musuh suaminya.

Dan apa yang terjadi selanjutnya adalah sungguh membuat Nyonya Jeon menangis haru. Dalam gendongan suaminya terdapat keranjang besar dengan isi seorang bayi yang begitu tampan.

[BL] PHOENIX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang