٨

955 69 7
                                    

Tak sepertinya biasanya,saat Zulaikha berada di ruangan organisasinya itu,Fahmi menatapnya begitu dalam, seperti ada yang mau ia katakan pada Zulaikha.

"Fahmi,"

Saat Zulaikha panggil,tak ada tanggapan dari dirinya. Ia makin dibuatnya bingung.

"Fahmi," panggil Zulaikha sekali lagi dengan sedikit kencang. Beruntunglah,kali ini Fahmi merespon, walaupun dengan sedikit kaget.

"Eh iya Kha,ada apa?"

"Aku yang harusnya nanya sama kamu. Kamu kenapa? Ada yang mau kamu bicarain?"

Fahmi sedikit kebingungan dan menggaruk kepalanya itu.

"Hm,anu Kha,"

"Kenapa Mi?"

"Abi sama Umi kamu lusa ada di rumah kan?"

"Ada,kenapa?"

"A-anu. Aku sama mamah papah aku mau ke rumah kamu,"

"Dalam rangka apa?" Tanya Zulaikha dengan sedikit bingung.

"Mengkhitbahmu,"

Duar! Bagaikan petir di siang bolong. Ia sungguh kaget dengan apa yang dikatakan Fahmi barusan. Apa ini jawaban dari Allah selama ini? Apa Fahmi lah sebenarnya orang yang akan membuatnya lupa akan semua rasa sakit ini?

"Aku tidak akan melarang niat baikmu. Datanglah kalau mau," ucap Zulaikha lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
....

Hari ini sangat amat melelahkan. Jadi selepas kelas tadi, Zulaikha langsung melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah.

Pukul 9 malam Zulaikha baru sampai di rumah, sesampainya di rumah ia langsung memasuki kamarnya, membersihkan badan dan melaksanakan sholat isya. Saat ia baru saja menempelkan badannya ke kasur,ada orang yang mengetuk pintu kamarnya.
Saat Zulaikha membuka pintu kamarnya,dan ternyata uminya lah yang mengetuk.

"Masuk Mi," ucap Zulaikha.

"Ada apa umi? Tumben banget malam-malam ke kamar aku," lanjutnya saat sudah berada di atas kasur.

"Ada yang mau umi bicarakan sama kamu,sayang." Ucap umi.

"Apa umi?"

"Tadi sore,Yusuf sekeluarga datang ke rumah,"

Zulaikha yang mendengar itu kaget. Ada apa? Biasanya Yusuf kalau ingin ke rumahnya selalu memberi taunya terlebih dahulu.

"Kok Yusuf gak bilang aku dulu mi? Tumbenan,"

"Yusuf mengkhitbahmu."

Zulaikha yang mendengar perkataan uminya seketika kaget. Apa lagi ini ya Allah?

"Umi serahkan semua jawabannya sama kamu. Istikharah nak," lanjut umi.

"Kasih aku waktu sampai lusa ya mi? Aku terlalu kaget mendengarnya,"

"Yasudah. Istikharah lah sampai kamu menemukan jawabannya. Kamu sudah dewasa,umi yakin kamu sudah bisa menentukan mana yang baik buat kamu,dan mana yang kurang baik untuk kamu,"

"Iya umi, terima kasih mi."

"Umi keluar dulu ya. Jangan tidur malam-malam,"

"Siap,umi."

Sepeninggalan uminya. Zulaikha merasa sangat amat bimbang. Lusa Fahmi dan sekeluarga akan datang ke rumah. Sedangkan Yusuf,ia sudah lebih dahulu melamarnya. Rencana apa yang sedang Allah siapkan untuknya?

...

Jakarta, 30 Mei 2020.

Yusuf Dan Zulaikha [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang