٥

1.1K 72 0
                                    

Pagi ini,Ikha bangun dengan perasaan yang sedikit tenang. Ikha tidak mau lagi memikirkan apa yang membuat hatinya kacau.

Hari ini,Ikha berniat untuk datang ke toko buku seorang diri. Ikha ingin mencari buku yang berbau tentang designer. sebab Ikha ingin melanjutkan pendidikannya di jurusan designer.

Sedari kecil, Ikha sangat suka menggambar. Maka dari itu,ia mengambil jurusan ini agar ia bisa menjadi designer terkenal dan juga dapat membuka butik sendiri.

Saat Ikha sedang mencari buku,ada orang yang memanggil Ikha dari belakang.

"Ikha?"

Ikha yang kaget karena ada yang memanggil namanya, menengok ke belakang. Betapa kagetnya ia melihat Yusuf yang berada di hadapannya.

"Yusuf? Kamu ngapain di sini?" Tanya Ikha.

"Makan. Ya mau cari buku lha. Kamu ada-ada saja," jawab Yusuf dengan senyuman.

'Ya Allah, betapa indah senyuman laki-laki dihadapan ku ini. Astaghfirullah Ikha, istighfar!' jerit Zulaikha dalam hati.

Saat Zulaikha dan Yusuf sedang asik mengobrol,ada seseorang yang memanggil Yusuf dari belakang.

Zulaikha dan Yusuf spontan melirik ke arah sumber suara. Betapa kagetnya Ikha melihat wanita yang ia temui kemarin bersama Yusuf berada di hadapannya.

"Ikha? Kamu Zulaikha kan? Ya ampun apa kabar kha?" Ucap perempuan itu sambil memeluknya.

Zulaikha yang bingung langsung memberi kode kepada Yusuf untuk menjelaskan siapa wanita yang memeluknya ini.

"Kamu lupa siapa dia Kha? Ini Ifa,teman kecil kita. Ngga inget juga?"

Ikha kaget. Bagaimana bisa wanita yang ia temui ini merupakan teman masa kecilnya. Ada perasaan senang bisa bertemu Ifa, tetapi ia juga merasa sangat sedih. 

Mengapa Yusuf dan Ifa kelihatan sangat akrab sekali walaupun Ikha tahu, mereka memang sudah berteman sejak kecil.

"Oh ya ampun, Syifa. Ini kamu? Tambah cantik aja ya ampun. Apa kabar?"

"Alhamdulillah Kha aku baik. Kebetulan aku sama Yusuf mau ke toko roti,kamu mau ikut?"

Mendengar ajakan itu, Ikha seketika berfikir. Jika ia ikut,ia akan lebih banyak lagi merasakan sesak dalam dadanya, meskipun memang sudah sedari tadi ia menguat-nguatkan hatinya.
Lebih baik,ia tidak ikut dengan mereka.

"Ngga deh. Aku mau langsung pulang,umi kasian di rumah sendiri. Maaf ya," ucap Ikha.

"Yahh, padahal kan udah lama banget kita bertiga ngga ngumpul. Tapi yaudah deh,next time kita harus ngumpul ya!" Ucap Ifa.

"Iya Fa, insyaallah. Yaudah aku duluan ya, assalamualaikum,"

"Wa'alaikumussalam."

....

Setelah pertemuan mereka dengan Ikha,mereka menuju ke toko roti. Saat Iza dan Ifa menuju toko roti, Ifa berkata kepada Yusuf, "Ikha tambah cantik aja ya Za,"

"Kamu sih kelamaan di Caironya. Betah amat lagian," balas Yusuf.

"Ya aku kan belajar di sana. Lagian juga sebenernya pas lulus aku mau langsung ke sini. Tapi papah aku masih belum bisa ninggalin pekerjaannya yang di sana,"

"Sekarang rencana kamu apa Fa?" tanya Yusuf

"Aku sih belum tau,tapi papah nyuruh aku nerusin perusahaannya. Ini juga masih aku pertimbanganin," Jawab Ifa
"Wihh,asik nih temen aku ada yang jadi bos muda," ledek Yusuf.

"Ish ga enak tau kalo langsung jadi bos aja, ngga ada tantangannya,"

"Iya deh Ifa yang bijak,"

....

Ikha masih tidak percaya dengan apa yang dilihat nya tadi. Niatnya pergi ke toko buku adalah untuk melupakan kejadian kemarin,tapi ternyata itu semua terjadi di luar rencananya.

Entah apa yang telah Allah persiakan untuknya ke depannya, apakah ini cara Allah menunjukkan bahwa Yusuf bukan untuknya?

Sesampainya di rumah,ia langsung bergegas ke kamar untuk menaruh barang-barang yang ia beli tadi. Lalu ia kembali keluar kamar untuk membantu uminya memasak.

Tadi umi bilang,bahwa om Hendra,akan datang ke rumahnya. Om Hendra adalah kakak dari umi yang tinggal di Makassar.
Setelah membantu uminya, Zulaikha izin kepada umi untuk masuk ke kamar.

Setelah di kamar,baru saja ia duduk di kasur,ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ia pun bergegas keluar kamar untuk membukakan pintu.
"Om Hendra?"

"Ini Zulaikha ya? Subhanallah kamu sudah besar saja. Perasaan dulu om masih suka gendong-gendong kamu deh,"

"Eheeh Alhamdulillah om. Ya masa aku mau kecil terus,"  jawab Zulaikha, "yaudah om mari masuk. Umi udah nunggu daritadi." Lanjutnya

"Oh iya,"
Setelah Zulaikha mempersilahkan om Hendra masuk,ia segera ikut bergabung di ruang tamu.

"Zulaikha sekarang udah lulus atau masih sekolah?"

"Alhamdulillah baru saja lulus om,"

"Alhamdulillah. Mau lanjut kuliah jurusan apa?"

"Insyaallah designer om. Doain aja,"

"Gimana nih sekarang? Udah punya pacar dong pasti?" tanya om Hendra.

Mendengar pertanyaan om Hendra,mood Zulaikha langsung tidak enak.
Pertanyaan yang ditanyakan sama saja mengingatkan ia dengan kejadian tadi di toko buku. Dengan senyum seadanya,ia pun menjawab pertanyaan om Hendra,
"Aku gamau pacaran om,eheh. Yaudah aku ke kamar duluan ya om,umi. Badan Ikha lagi kurang enak banget,"

"Kamu sakit?" Tanya umi

"Ngga umi. Kecapekan aja sepertinya,''

"Yaudah kamu makan dulu ya,abis itu istirahat,"

"Iya umi. Om Hendra,maaf ya aku ke kamar duluan,"

"Iya nak gapapa. Istirahat yang cukup ya,"

"Iya om."

Ikha pun memasuki kamarnya. Sesudah di kamar,ia pun membaringkan badan dan menatap kosong langit-langit kamarnya.
Ia berharap,semua hal yang ia lewati hari ini dapat segera terlupakan. Ia tidak mau memikirkan hal yang sia-sia seperti ini.
Zulaikha berharap,besok hatinya akan kembali bersahabat sehingga tidak perlu membuat pikirannya lelah.

...

Jakarta, 17 Februari 2020.

Yusuf Dan Zulaikha [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang