HAPPY READING 📖
_
_
_16.00
Waktunya untuk pulang.
Gatra membangunkan Sandra yang masih terlelap di pangkuannya dengan nyenyak. Suara ketikan keyboard sama sekali tidak mengganggu tidurnya, bahkan mungkin Sandra menganggap suara itu adalah musik penghantar.
"Sayang bangun."
"Sandra bangun ayo pulang."
"Eauh," erangan yang keluar dari mulut Sandra.
"Bangun yuk!" Gatra menepuk pipi Sandra pelan berharap cara itu berhasil membangunkan putri tidurnya.
"Aku ngantuk! Jangan rusuh, deh!" bentak Sandra seraya memindahkan tangan Gatra yang ada di pipinya.
Gatra terkekeh pelan. Mengecup pipi Sandra, membuat Sandra kegelian dan terpaksa membuka matanya melihat siapa orang yang mengganggunya.
"Gatra aku ngantuk."
"Nanti di lanjut tidurnya di mobil aja," bujuk Gatra. Sandra akhirnya setuju, dia berjalan dengan sempoyongan di gandeng oleh Gatra. Bahkan parahnya lagi sambil berjalan mata Sandra masih bisa tertutup. Gatra heran dengan kelakuan Sandra yang sedikit aneh. Gatra menyukai semua apa yang di lakukan oleh Sandra.
Gatra menuntun Sandra, membawanya menuju mobilnya yang ada di base man.
Gatra membuka pintu samping kemudi, menuntun Sandra untuk duduk di sana. Gatra berlari kecil memutari mobil lalu duduk di kursi kemudi.Setelah mengantarkan Sandra kerumahnya dengan selamat, Gatra langsung melajukan mobilnya pulang ke rumahnya. Gatra rindu masakan mamanya yang terasa sangat enak di lidahnya.
Tadi setelah makan malam selesai Gatra langsung pergi ke kamarnya. Dia mengecek ponselnya yang koid alias mati sejak sore tadi. Tidak ada pesan yang muncul di ponselnya, Gatra meletakkan benda kotak itu di atas nakas samping tempat tidur. Gatra merebahkan dirinya di atas kasur empuk yang menjadi favoritnya.
Besok hari libur, apa yang akan ia lakukan?
- GATRA -
Sandra sudah siap dengan kaos putih polos yang sedikit kebesaran dan celana jeans hitam, di tambah sepatu kets berwarna putih.
Sandra melirik jam tangannya, pukul 09.00.
Dia menemui mamanya yang sedang menyiapkan barang yang akan ia bawa nanti.Pagi ini Sandra akan mengunjungi rumah Gatra, itupun karena paksaan mamanya dengan alasan untuk memberikan kue brownies yang di buat sendiri oleh mamanya.
Sebenarnya Sandra sangat malas, dia ingin tidur hingga siang hari setelah itu dia ingin membaca novelnya hingga malamnya. Sandra ingin hari Minggu yang free, maksudnya tidak ada suruhan apapun dari orang tuanya. Tapi apalah daya, dia hanya anak yang tidak ingin durhaka kepada orang tuanya jadi dia memutuskan untuk menuruti perintah mamanya.
Sandra memesan ojek lewat ponselnya, dia hanya butuh beberapa menit untuk sampai ke rumah Gatra. Rumahnya sangat besar, berapa pembantu yang ada di rumah ini. Sandra berjalan melewati gerbang yang di bukakan oleh pak satpam setelah menginterogasi dirinya.
Dia mengetuk pintu berwarna putih itu tapi tidak ada sahutan dari pemilik rumah.
/Tok tok tok/
Sekali lagi Sandra mengetuk pintunya. Tidak lama kemudian pintu terbuka menampakkan wanita paruh baya, Heni mamanya Gatra.
"Loh Sandra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA
RomanceGatra Bayu Sadewa, adalah CEO muda yang berusia 25 tahun. Gatra yang masih betah menyendiri, dengan alasan menikmati masa muda itu dipertemukan dengan seorang perempuan di sebuah acara peresmian Sadewa's Hotel. Sandra Kamila Putri, perempuan yang ba...