HAPPY READING 📖
_
_
_"KAK AWAS!!!" teriak anak kecil yang tadi di bantu Sandra untuk menyebrang.
BRAKK!!!
– GATRA –
Di sisi lain Gatra yang juga melintas ikut berhenti, dia melihat siapa orang yang tertabrak truk itu.
"SANDRA!!!"
Gatra langsung menghampiri Sandra yang terbaring lemas di jalanan. Gatra memeriksa denyut nadi Sandra.
"Panggil ambulans cepat!"
Beberapa menit kemudian ambulans datang, Sandra di baringkan di atas brankar. Gatra mengikuti mobil ambulans dari belakang. Jantung Gatra berdetak lebih cepat, bayangan-bayangan apa yang akan terjadi menghantui pikirannya.
Tuhan selamatkan calon istriku
Sampai di rumah sakit dia berlari mengejar Sandra, ikut mendorong brankar. Gatra duduk di ruang tunggu dengan tidak tenang, tadi dia sudah mengabari orang tua Sandra dan juga orang tuanya.
"Gatra gimana keadaan Sandra?" tanya Bela yang sudah banjir dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.
"Belum tau. Dokter belum keluar," ujar Gatra pelan. Air matanya menetes tapi dengan cepat dia mengusapnya. Dia tidak mau memperlihatkan kesedihannya kepada orang lain.
Pintu ruangan Sandra terbuka, dokter keluar dengan raut wajah yang khawatir.
"Keluarga pasien?"
"Saya Mamanya, Dok! Gimana keadaan Sandra?"
"Pasien membutuhkan banyak darah, stok darah B di rumah sakit sedang kosong. Dan saya membutuhkan darah itu segera."
"Ambil darah saya saja, Dok. Darah saya juga B," ujar Bagas.
"Golongan darah saya juga B, Dok!" sahut Gatra.
"Baiklah, kalian bisa ikuti perawat untuk di cek terlebih dahulu," dokter dengan name tag Wiji pergi.
Gatra dan Bagas juga pergi mengikuti perawat yang akan mengambil darah mereka.
– GATRA –
"Kondisi pasien sudah stabil, pasien akan sadar dalam beberapa jam ke depan, itu karena pengaruh obat yang saya berikan," jelas dokter Wiji.
"Kami boleh masuk, Dok?" tanya Bela.
"Nanti setelah pasien di pindahkan ke ruang rawat, ibu dan bapak boleh melihat keadaan pasien."
"Terima kasih, Dok."
"Ya, Bu. Kalau begitu saya permisi."
Gatra menghela nafas lega, dia sungguh khawatir dengan kondisi Sandra. Tapi ia lega sekarang setelah dokter mengatakan kondisi Sandra sudah stabil.
Kini Gatra berada di ruangan Sandra setelah perempuan itu di pindahkan. Dia menggenggam tangan Sandra lembut, tidak mau menyakiti perempuan itu.
"Ceroboh!" hanya itu yang di ucapkan Gatra, dia tidak kuat hanya untuk memarahi Sandra. Sandra adalah kelemahan Gatra.
Gatra menelusupkan kepalanya di ceruk leher Sandra, menghirup wangi Sandra. Setetes demi setetes air mata Gatra jatuh, dia tidak bisa melihat Sandra berbaring lemah seperti ini.
Tapi dia bersyukur karena sebentar lagi gadisnya akan segera siuman. Gatra tidak sabar melihat mata Sandra terbuka memandangnya.
"Gatra."
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA
RomanceGatra Bayu Sadewa, adalah CEO muda yang berusia 25 tahun. Gatra yang masih betah menyendiri, dengan alasan menikmati masa muda itu dipertemukan dengan seorang perempuan di sebuah acara peresmian Sadewa's Hotel. Sandra Kamila Putri, perempuan yang ba...