E
N
J
O
YGUYS
⚠ WARNING ⚠
Typo everywhere*author pov
Jungkook kembali menuju kamarku dengan cepat lalu menuju ke arah nakas untuk melihat handphonenya. Tidak ada balasan, sialan batinnya
Mencoba membaringkan badannya di kasur sambil memejamkan mata, huhhh, ia sangat lelah. Jujur saja sekarang ia sangat rindu dengan gadisnya itu, ia ingin memeluknya, mendekapnya saat mereka tidur
Jungkook tentu saja tidak semudah itu menyerah, ia kembali mengotak atik handphonenya
Me:
"Kenapa kau mengabaikanku?"
"Ya...mianhae, aku tidak tau apa-apa di sini chagi"
"Apa harus aku pulang sekarang dan menjelaskan semua padamu?"
Jungkook mengespam hana, ia memejamkan matanya kembali sambil menunggu jawaban
Di lain tempat seorang wanita tengah duduk di ranjangnya sambil menonton televisi, lebih tepatnya televisi itu yang menontonya, bahkan saat adegan lucu terpaparkan ia sama sekali tak tertawa, pandangannya kosong. Sampai akhirnya suara notif dari handphonenya membuat ia tersadar dan segera mengambil benda pipih itu. Ia tersenyum tipis, haruskah ia membalas pesan itu? Ia hanya terdiam sambil memandang benda layar handphonenya itu
Setelah memikirkannya, akhirnya hana memutuskan untuk membalas pesan tersebut. Bukan karena ia benar-benar sudah memaafkan jungkook, tetapi ada hal lain yang membuatnya membalas pesan itu. Ia tak ingin membuat jungkook tidak fokus saat lomba nanti. Jadi hana berusaha agar jungkook dapat berkonsentrasi saat latihan dan memenangkan juara untuk sekolah mereka
Me:
"Aku tak apa" (send)
Hana menghela nafas dan mematikan layar ponselnya sambil menunggu balasan.
Ting!
Hana❤
Aku tak apa
Entah kenapa jantung jungkook tiba-tiba saja berdetak lebih cepat ia merasa kegirangan, tidak berlama-lama jungkook langsung menekan tombol untuk video call dan hana menjawabnya tetapi wajahnya tertutup oleh selimut
"Hana-ahh, bogosipeo" ucap jungkook lirih sambil memandang sendu ke arah kamera handphone nya. Hana masih senantiasa menutup wajahnya dengan selimut, ia tidak ingin menunjukkan wajah kesalnya ke jungkook
"Wae?? Kenapa kau menutup wajahmu? Aku sangat ingin melihatmu. Setelah ini handphoneku akan di ambil pelatih, dan 2 hari kedepan aku tidak dapat memegang handphone ku, apa kau tidak akan merindukanku?" Tanya jungkook masih dengan tatapan sendunya. Akhirnya hana membuka selimut yang menutupi wajahnya secara perlahan
"Wae?!! Kenapa menelpon ku, sudahlah aku mau tidur" sejujurnya hana tak ingin berkata seperti itu, tetapi rasa kesalnya membuatnya menjadi berkata seperti itu. Jungkook hanya tersenyum lalu memejamkan matanya sejenak
"Arraseo, tidurlah akan aku matikan telponnya sekarang. Jalja chagi..dan juga maafkan aku" kata-kata terkahir jungkook sedikit menohok hati hana, ia merasa seperti orang paling jahat di dunia ini. Jungkook mematikan sambungan video callnya, membuat hana semakin sakit. Karena tak tahan akhirnya hana mencoba mem video call kembali jungkook, namun nihil jungkook tak menjawabnya
Tiba-tiba saja air mata hana jatuh, ia tidak tahu bahawa akhirnya akan menjadi seperti ini, hana terus mencoba menelpon jungkook tetapi jawabannya tetap sama. Ia benar-benar menyia-nyiakan sesuatu yang berharga baginya, 2 hari lagi jungkook akan mulai bertanding dan tentu saja selama itu akan dia gunakan untuk berlatih
Hana menyerah, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Akhirnya ia memjamkan matanya yang cukup lelah mengeluarkan liquid bening itu, apa ia terlalu terkanak-anakan? Batinnya
Ditempat lain, jungkook sedang duduk di balkon kamar penginapannya. Pikirannya kosong, jelas ia masih sangat ingin menjelaskannya kepada istrinya itu tetapi waktu seakan mendukung penderitaan mereka. Pelatih sialan batin jungkook, tak heran ia seperti itu karena handphonenya memang di sita oleh pelatihnya, tidak hanya dirinya melainkan semua pemain
"Betah sekali kau diluar, apa yang kau pikirkan?" Suara bass itu meruntuhkan lamunannya, jungkook hanya tersenyum sambil menegak minumamnya
"Kau bisa bercerita padaku" ucap wonwoo sambil ikut duduk di samping jungkook
"Apa yang harus aku lakukan hyung?" Lirih jungkook sambil menundukkan kepalanya, wonwoo jelas tahu arah pembicaraan jungkook
"Setiap hubungan pasti ada waktu dimana tuhan sedang menguji kita, kenapa? Karena tuhan ingin tahu sebagai mana seriusnya hubungan itu. Sekarang kau hanya perlu menyakinkan tuhan bahwa kau memang benar-benar mencintai hana" jelas wonwoo sambil mentapa langit malam di jeju
"Aku ingin cepat-cepat kembali ke seoul hyung" itu nada terendah yang pernah wonwoo dengar dari seorang jeon jungkook
"Kau tahu kook? Jika kita kalah mungkin hana akan merasa bersalah dan akan semakin menjauhkan dirinya darimu. Kau menginginkan itu?"
Jungkook tidak terpikir sampai ke sana"Arraseo hyung, aku akan berjuang sekuat tenagaku" mencoba menguatkan diri, untuk sekarang ia harus melupakan sejenak masalah itu, ia harus fokus dengan lombanya
Keesokan harinya
*jungkook pov
"Jungkook!" Suara pelatih membuat aktivitasku terhenti sejenak
"Nde?" Aku menghadap pelatih sambil menyeka keringatku yang kadang terjun dengan bebasnya
"Kau memegang penuh harapanku" ucapan pelatihku itu, hal itu membuatku untuk berlatih dengan lebih giat. Aku hanya membalas dengan senyum
"Aku akan berusaha sekuat tenagaku saem" yakinku lalu membungkukkan badanku tanda hormat. Pelatihku pergi menuju pelatih lainnya sedangkan aku masih duduk sambil melihat beberapa teman-temanku berlatih
*___**____**____**_____**____**____*
Haii guyss aku up nihh
Maap yee jarang up lg...hikddd
Authorr lagi dalam masa terpurukk
Ehh maap kd curhat giniSaranghae🖤
5/5/2020

KAMU SEDANG MEMBACA
(JJK)'married with cold namja'
Fanfiction'Mencintaimu adalah hal yang paling menyakitkan seumur hidupku. Tapi cintaku terlalu besar untuk berhenti memperjuangkanmu' 'Tinggalkan jika membuatmu sakit. Perjuangkan jika itu yang patut kau perjuangkan' cast: park Hana - hana joen jungkook - jun...