"Dokter, gimana keadaan anak saya?" Tanya Andriana kepada seorang dokter yang menangani Lyra.
"Anak anda keracunan obat. Apakah anak anda meminum obat hari ini?"
Lucas yang mendengar itu teringat, bahwa siang tadi Lyra meminum obat untuk meredakan pusingnya. Dia membongkar tas Lyra yang telah diberikan Bella tadi dan mencari botol obat di dalamnya. Ketemu, botol putih berlabel yang selalu Lyra bawa kemana-mana. Pernah sekali Lucas menemani Lyra ke rumah sakit untuk checkup dan dokter Lyra sekaligus dokter yang menangani Juna memberikan obat itu untuk sakit kepala Lyra yang bisa datang kapan saja.
Lucas memberikan obat itu kepada dokter.
"Saya akan periksa obat ini."
"Baik, dok."
Dokter itu pergi meninggalkan Lucas dan mamanya.
"Gimana keadaan Lyra?" Johnny barusaja masuk ke ruang inap Lyra dan sudah terpasang berbagai selang disana.
"Lyra keracunan obat. Gue yakin kalo Liona yang lakuin itu." Rahang Lucas mengeras ketika mengingat gadis itu. Semua sudah berubah.
"Lo harus punya bukti Cas. Lo gak bisa nuduh sembarangan." Johnny menepuk pundak Lucas.
"Gue mau ke sekolah dulu. Tolong, jagain Lyra bang. Ma, Lucas pergi dulu." Lucas mencium kening mamanya.
"Hati-hati Lucas."
■■■■
"DON'T TOUCH HER." Lucas kecil berteriak kepada lima orang pria di depannya.
"SHUT UP!!! Or I kill her." Salah satu pria yang Lucas tebak sebagai ketua geng itu menarik rambut panjang Lyra, hingga membuat empunya menangis.
"Call your parent. Give me ten million Yuan. You have 2 hours." Pria itu memberikan ponselnya kepada Lucas.
"Okay. I'll do it. But, don't hurt her."
"Okay." Pria itu melepaskan tarikan rambut Lyra.
Lucas menekan nomer telpon di ponsel.
"Bang, tolong. Aku di gudang belakang minimarket dekat sekolah. Panggil bantuan. Ada 5 orang pria disini. Aku dan Lyly disekap. Kita hanya punya waktu 2 jam. Jangan, beritahu ma dan pa." Lucas menelpon sambil menangis sesegukan. Kemudian, dia matikannya sambungan telpon itu.
"Hey, what you say? I don't understand." Lucas mendapat tamparan di pipi kirinya.
"I say what you say. My ma and pa is Indonesian. They are can't speak english or chinnese."
"YOU LYING."
"I'M NOT LYING."
"IF YOU LIE TO ME. I KILL HER."
"NOOO!!!!" Lucas berusaha menggapai Lyra, namun dia ditahan oleh pria yang lain.
Lucas bangun dari tidurnya. Keringat sudah bercucuran dari seluruh tubuhnya. Dia memegangi kepalanya yang sedikit pusing.
"Lo kenapa?" Tanya Johnny yang ikut terbangun.
"Gakpapa, cuma mimpi."
"Oke." Johnny melanjutkan tidurnya di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drops
FanfictionLyra, gadis biasa yang harus pindah sekolah di negara ibunya, Indonesia. Setelah sekian lama menetap di China. Dengan suasana yang begitu berbeda dari sekolah, pergaulan, lingkungan, dan keadaan yang berdeda. Lucas, laki-laki most wanted yang selalu...