十一

2 0 0
                                    

"Kok ditelpon gak bisa?" Tanya Lyra.

"Mau tau gak?"

"Apa?"

Lucas mengeluarkan ponselnya yang sudah remuk dari dalam tasnya. Padahal, ponselnya baru berumur 6 bulan sejak dibelikan oleh ayahnya dan sekarang ponsel itu sudah tak berbentuk.

Lyra pun dibuat tak percaya dengan bentuk ponsel Lucas yang sekarang. Hancur.

Saat itu juga Lyra tertawa, lucu saja melihat ponsel Lucas yang sudah tidak berbentuk.

"Beli lagi beli lagi. Apa mau aku beliin?" Ejek Lyra.

"Kayak kamu punya uang aja."

"Eh. Jangan salah. Tabunganku banyak ya. Beli mobil aja kayaknya bisa."

Sedari kecil Lyra sudah diajarkan menabung oleh orangtuanya, walaupun dia tahu kalo orangtuanya sangat mampu untuk membiayainya sampai kuliah. Uang saku Lyra setiap bulan saat tinggal di Indonesia pun lumayan banyak. Belum lagi jika orangtua Lucas  membelikannya beberapa keperluan bulanan dan makan pun orangtua Lucas yang menanggungnya. Jadi, bisa dikatakan uang saku dari ayah Lyra masih sedikit yang dia pakai.

Lyra juga bukan tipe pemboros. Dia akan membeli barang-barang yang hanya dia perlukan saja. Kecuali, novel.

Setiap minggu Lyra mungkin akan menyempatkan diri ke Gramedia atau toko buku lainnya untuk membeli beberapa novel keluaran terbaru ataupun keluaran lama yang belum sempat dia beli.

"Raa.."

"Ya?"

"Aku mau cerita."

"Cerita aja."

Lucas diam sejenak untuk memantapkan hatinya. Dia benar-benar harus bercerita tentang Juna. Tidak mungkin dia akan menyembunyikan Juna lebih lama lagi, karna Juna juga akan keluar dari rumah sakit.

"Jadi, gini. Tapi, kamu jangan potong cerita aku dulu."

Lyra mengangguk mengiyakan permintaan Lucas.

"Jadi, gini. Akkhh.. Aku belum siap cerita." Lucas mengacak rambutnya frustasi.

Lyra hanya menatap Lucas, memberinya waktu untuk bercerita. Dia tidak akan memaksa Lucas langsung bercerita.

Dengan susah payah Lucas membuat hatinya tenang agar ia bisa bercerita dengan Lyra. Lucas yang melihat Lyra menatapnya sambil meminum jus membuatnya sedikit tidak nyaman.

Setelah lima menit akhirnya Lucas buka suara.

"Jadi, gini.. Sebenernya aku punya saudara selain Bang Johnny. Namanya, Juna. Dia kakak kembar aku. Kita enggak identik." Lucas mengambil nafas panjang sebentar, lalu melanjutkan ceritanya.

"Pasti, kamu mau tanya kenapa selama ini Juna gak ada di rumah dan gak ada satu pun foto Juna di dalam rumah."

Benar, terlintas dibenak Lyra apa yang Lucas katakan. Karna, memang selama dia tinggal di rumah Lucas, Lyra tak pernah mendengar nama Juna disebutkan oleh Lucas, Johnny, bahkan orangtuanya.

"Juna koma 4 tahun. Dulu kita satu sekolah waktu di Beijing dan rumah kita juga sebelahan. Waktu itu ada insiden yang melibatkan kita bertiga dan itu yang membuat Juna koma juga. Dan, sekarang Juna udah sadar dari komanya. Dia lebih dulu sadar daripada kamu dan aku belum sempet mempertemukan kalian, soalnya aku takut kalau kamu ketemu sama Juna masa lalu itu kembali menghantui."

Lyra menatap mata Lucas dalam, dia melihat kebimbangan dan ketakutan dimata Lucas. Kemudian Lyra membelai pelan kepala Lucas dengan penuh perasaan, memberikan ketenangan pada laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain DropsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang