Selamat membaca!Tidak perlu merasa sempurna,
Kita hanyalah
Tanah yang diberi nyawa.
....
Sherin kini tengah berada diruang makan, ditemani oleh bundanya, dan sean--abangnya.
Sherin menatap tajam kearah sean, karna abang sialan itu menyiram mukanya tadi pagi. Dengan berasalan 'lo nya susah dibangunin, ya udah deh gue siram' ucap abangnya saat sherin sedang mengomel ngomel kepadanya.
Sherin jelas jelas tidak terima diperlakukan seperti itu oleh abangnya.
"Bun, ayah kemana? Kok ga ada?" Tanya sherin pada bundanya.
Bundanya--Nadhira seketika memberhentikkan aktivitas makannya, dan menatap sherin dengan tersenyum hangat.
"Ayah udah berangkat kekantor, katanya sih ada urusan mendadak" ujar Nadhira sambil melanjutkan makannya yang sempat terganggu tadi.
Sherin ber-oh ria untuk menanggapi ucapan bundanya. Dirinya telah selesai menyantap makanannya.
Sherin beranjak menuju kamarnya untuk mengambil tas dan pergi kesekolah. Hari ini sherin dipaksa pergi bersama sean, karna sean sedang berbaik hati ingin mengantarnya kesekolah,"Tas udah, buku udah, hape udah, eh eh hape gue!" Pekik sherin karna menyadari handphone nya tidak ada.
Sherin mengeluarkan semua isi tasnya, dan hasilnya nihil, handphone nya tidak ada didalam tas. Sherin cepat cepat memasukkan barang barang kedalam tasnya.
Sherin masih berusaha mencari handphone nya.
"Duhh, dimana coba hape gue! Kenapa bisa ngilang segala!" Keluh sherin karna belum juga menemukkan handphone nya.
Sherin mencoba mencari diatas meja belajar, lalu beralih kedalam laci, dan ternyata handphone tersebut ada didalam laci. Sherin menghela napas lega karna berhasil menemukan handphone nya. Sherin beranjak dari kamarnya, dan turun menyusul abangnya yang pastinya sudah menunggunya.
Saat sedang menuruni tangga,Gadis itu dapat melihat wajah sean yang sudah kesal.
"Lama banget si lo!" Kesal sean, lalu cowo itu meninggalkan sherin.
"Duh jangan ditinggalin dong!"ucap sherin.
Gadis itu berlari kecil menghampiri bundanya.
"Bunda cece berangkat dulu, dadah bundaaa!" Ujar sherin sambil menyalami bundanya.
"Iya iya udah sana berangkat! Hati hati ya!" Bundanya tersenyum kearahnya.
"Sherin pergi ya bunn! Keburu singanya ngamuk!" Sherin pergi menuju garasi menyusul sean.
Nadhira yang melihat kelakuan anaknya itu hanya bisa menggeleng gelengkan kepala.....
Mobil sean telah sampai didepan gerbang, sherin turun dari mobil, tanpa berkata apapun. Sean yang melihat sherin dengan seenaknya turun spontan melotot dan menatap horor kearah sherin. Awas aja lo! Nyampe rumah gue ulek pake ulekannya bunda!
Umpat sean dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/211951446-288-k954489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERYAN
JugendliteraturSemesta mempertemukan Kita Untuk memulai Kembali Kisah dulu yang Sempat terhenti Dengan rasa Cinta yang Sesungguhnya -ryan rasta putra