BAGIAN SEPULUH|masalah hati

27 1 0
                                    


Selamat membaca!

....

"Sherin"

"Iya?"

"Emmm rin?"

"Apa ryan?"

"Aa--da hal yang perlu g--gue tanyain ke lo"

"Aa--pa?" Sherin gugup menanggapi perkataan ryan

Ryan menjeda perkataannya, dirinya menatap sherin dengan serius

"Gue mau nanya sama lo, lo harus jawab jujur"

"Aa--pa ryan?"

Sherin merasa sangat gugup dilihat seperti ini oleh ryan

Ryan menghela napasnya berat,
"Lo inget ga, saat itu Bu Diah nyuruh apa?"

Sherin bernapas lega karna mendengar perkataan ryan, awalnya dirinya berpikir ryan akan membicarakan hal yang lain, seperti menanyakan mengapa dulu dirinya selalu menghindari cowo yang ada dihadapannya ini

Sherin mencoba mengingat kembali apa yang diperintahkan oleh Bu Diah kepadanya

Gadis itu melihat ke arah ryan, dan menggelengkan kepalanya

"Ga inget" lirih sherin

"Kita.disuruh.nyanyi.buat.acara sekolah" ucap ryan dengan penuh penekanan

Sherin mangut mangut menanggapi perkataan ryan

"Dan...

Ryan menjeda perkataannya, sherin mengernyit bingung karna ryan menunjukkan wajah khawatirnya

"Dan? Apa?"

"Dan...kita belum latihan sama sekali"

Sherin baru ingat akan hal itu, dirinya sekarang bingung harus melakukan apa, persiapan untuk latihan saja belum, ditambah lagi lagu yang ingin dinyanyikan oleh mereka berdua belum sama sekali terpikirkan olehnya

Sherin menepuk jidatnya berkali kali
"Kenapa lo baru ingetinnya sekarang yan?"

"Baru inget" ucap ryan sambil menyengir

Sherin menghelas napasnya berat
"Lagunya? Gimana?"

"Emmm buat lagu kayaknya bisa deh, tinggal pilih lagu yang menurut lo bagus aja"

Sherin menganggukkan kepalanya
"Terus kalo mereka ga suka?"

"Pasti suka, usahain aja pilih lagu yang lagi disukai banyak orang, lagu lagu favorit lo pasti ga jauh sama yang mereka sukain"

Sherin menganggukkan kepalanya lagi, kini dirinya sedang berpikir lagu apa saja yang ingin ditampilkannya nanti

"Kita latihan mulai besok? Oke?"
Tawar ryan, sherin menerima tawaran ryan dan mengangguk setuju

"Emm yan"

"Hmm?"

"Mau berapa lagu?"

Ryan berpikir sejenak,
"Terserah"

"Oke"

Akhirnya sherin memilih untuk meminum minumannya, sambil menimbang nimbang lagu apa yang cocok untuk dinyanyikannya nanti

"Rin"

"Iya?"

"Gue pamit pulang ya, udah malem, oh ya, besok lo berangkat bareng gue"
Ucap ryan sambil sesekali melirik jam tangannya

Sherin mengangguk, sebenarnya dirinya senang karna tidak diantar oleh sean, karna bila diantar oleh sean, pasti disepanjang jalan dirinya akan diomeli habis habisan oleh cowo itu, entah apa kesalahannya, tapi sean selalu saja mencari cari kesalahannya dan mengomelinya setiap saat, menyebalkan sekali bukan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHERYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang