0:4

184 27 1
                                    

JANGAN LUPA UNTUK BERI VOTE SETELAH MEMBACA CERITA INI...

OK, NEXS CERITA...

.................

"Ada apaan sih?" Lisa menatap keempat sahabatnya yang masih berdiri di lapangan.

"Kita nggak bisa pulang" menaikaan satu keningnya, Lisa menatap bingung sahabatnya itu.

"Kenapa emang?" Tanya cewek berambut pendek itu lagi.

"Di depan ada anak tawuran, dan kita terhambat pulang. Pagarnya aja udah di tutup untuk berjaga jaga" jelas Vita lagi.

Mendengar itu membuat Lisa menghela nafas, terlambat sudah dia untuk latihan dance.

"Tawurannya gak bisa di tunda dulu gitu"

"Yaelah Lisa, kalaupun bisa di tunda udah sedari tadi gue pulang" jengkel Jihan, kadang kadang Lisa itu bodoh juga.

"Minta gitu berhenti dulu, kitakan mau pulang"

"Lisa. Kalau lo berani sanah suruh mereka berhenti, gue mah ogah" ucap Jovi, cewek itu sedikit jengkel dengan sahabatnya itu.

"Kalaupun lo suruh berhenti emang mereka dengerin, malah nih yah! Lo yang kena" ujar Nana.

"Emang anak apa sih yang lagi tawuran?" Tanya Lisa, di pengen tau siapa yang telah membuatnya nggak jadi latihan.

"Tuh sekolah pacarnya Jovi ples sepupu lo yang lagi tawuran" mata Lisa terbelalak, jadi pasti Andra ikut juga.

Tapi kenapa dia harua memikirkan cowok itu, Lisa menatap keempat sahabatnya yang tampaknya sudah pasrah pulang telat. Tapi dia harus memikirkan bagaimana cara dia bisa pulang dan bisa ikut latihan dance.

"Gimana kalau lewat jalan belakang aja" usul Lisa, mereka manatap Lisa dengan pandangan 'tak memungkinkan'.

"Tuh jalan udah di tutup juga, ternyata mereka rusuhnya sampai belakang juga" ucap Jovi, kalau begini dia pasrah saja.

Hampir 20 menit mereka mununggu tapi belum juga ada tanda tanda mereka akan berhenti. Lisa sudah sangat terlambat, kesal. Lisa berjalan menuju gerbang.

"Mau kemana tuh si Lisa?" Jovi melihat Lisa tampa beban berjalan menuju gerbang.

"Yaelah si bego, mau cari mati tuh anak" tambah Jihan kesal.

"Woy!! Lisa sini lo, bahaya woii!!" Bahkan Lisa tak peduli lagi dengan teriakan Nana di balakang sana.

Dia memikirkan keterlambatannya sekarang, dia ada kompetisi dance dan itu tinggal menghitung hari. Dan hari ini dia telat hanya karena tawuran di depan, bisa gagal dia kalau tak datang. Apalagi dia yang paling utama dari latihan dence itu.

Menghilangkan rasa ketakutannya. Lisa melangkah berani mendekati gerbang yang di tutup rapat, mengidahkan teriakan para teman temannya. Dia sudah tak peduli lagi, yang terpenting adah latihannya. Dia harus datang meskupun terlambat.

"Tuh anak cari mati yah!" Kata Vita, melihat Lisa yang sudah jau.

"Biarin aja, kalau kepalanya kena batu baru rasa dia" terlihat kalau Jovi malas mengurusi, karena Lisa tak memperdulikannya.

"Ihh..jangan ngomong gitu" tutur Nana, gitu juga dia masih sayang sahabatnya yang bandel itu.

Mereka masih melihat Lisa yang tampaknya sudah dekat gerbang.

Melihat di sana, tepatnya di luar. Lisa bisa melihat banyaknya para anak laki laki yang sibuk tonjok tonjokan, bahkan Lisa ngeri liatnya. Sampai dia tak sadari kalau ada pak satpam yang mendekatinya.

Posesif GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang